Al Ula merupakan kota bersejarah yang menyimpan banyak kisah penting dalam Islam. Terletak sekitar 300 kilometer di utara Madinah, kota ini dikenal juga dengan sebutan Madain Saleh.
Dalam buku Situs-situs dalam Al-Qur'an karya Syahruddin El-Fikri, dijelaskan bahwa Madain Saleh adalah peninggalan kaum Tsamud, umat Nabi Saleh AS, yang kini diakui sebagai salah satu situs warisan dunia.
Fakta Menarik Kota Al Ula
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Peninggalan Kaum Tsamud
Al Ula menjadi pintu gerbang menuju Mada'in Saleh atau Al Hijr, tempat tinggal kaum Tsamud yang disebut dalam Al-Qur'an. Nabi Saleh AS diutus untuk mengajak mereka menyembah Allah SWT, tetapi mereka menolak, bahkan membunuh unta betina yang menjadi tanda kekuasaan-Nya. Akibat kesombongan itu, Allah SWT menurunkan azab berupa petir dahsyat yang menghancurkan mereka, sebagaimana yang juga menimpa kaum 'Ad.
2. Kota yang Dihindari Rasulullah SAW
Di masa Rasulullah SAW, Al Ula dikenal sebagai wilayah yang terlarang untuk dimasuki kaum Muslim. Ketika dalam perjalanan menuju Perang Tabuk, beliau melewati kawasan ini dengan mempercepat langkah, seolah ingin segera menjauhinya. Rasulullah SAW bahkan melarang rombongannya untuk singgah, sebab lembah tersebut adalah tempat kaum Tsamud ditimpa azab Allah. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa musibah seperti yang menimpa mereka. Karena itu janganlah kalian memasuki wilayah mereka." (HR. Ahmad)
3. Situs Arkeologi Dunia
Kini, Al Ula telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi. Kawasan gurun di barat laut ini menyimpan jejak peradaban yang berusia lebih dari 7.000 tahun, lengkap dengan makam kuno dan formasi bebatuan menakjubkan. Keindahan alam dan sejarahnya menjadikan Al Ula sebagai salah satu destinasi yang diakui secara internasional.
4. Dari Wilayah Terlarang ke Destinasi Wisata
Meski dalam sejarahnya jarang dikunjungi, Al Ula terus dihuni hingga kini. Pada masa Kesultanan Utsmaniyah (1901-1908), jalur kereta api Hijaz yang menghubungkan Damaskus-Madinah dibangun melintasi kota ini, bahkan dengan stasiun utama di Madain Saleh. Saat ini, mayoritas penduduknya hidup sebagai petani kurma, jeruk, anggur, dan delima.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Arab Saudi menginvestasikan dana besar untuk mengembangkan Al Ula menjadi destinasi wisata kelas dunia. Kawasan bersejarah ini kini terbuka lebar untuk wisatawan mancanegara yang ingin menikmati keindahan sekaligus menelusuri sejarahnya.
(lus/dvs)
Komentar Terbanyak
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Erdogan Sebut Kematian di Gaza Itu Genosida Total dan Hamas Bukan Teroris
Batas Wilayah Palestina dan Israel Jika Tercapai Solusi Dua Negara