Lisan adalah salah satu anggota tubuh yang sangat kuat dampaknya. Melalui lisan manusia bisa menyampaikan kebaikan, dzikir, dakwah, tapi juga bisa membuat dosa dan kerusakan jika ucapan tidak dijaga.
Islam memandang bahwa salah satu sebab manusia terjerumus ke neraka adalah karena ucapan-ucapan yang diucapkan tanpa pikir panjang. Oleh karena itu, ada beberapa kalimat yang sangat diperhatikan, karena jika terucap bisa menjadi dosa besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil tentang Bahaya Ucapan
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman melalui surat An-Nisa ayat 148,
Ϋ ΩΩΩΨ§ ΩΩΨΩΨ¨ΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩ Ω±ΩΩΨ¬ΩΩΩΨ±Ω Ψ¨ΩΩ±ΩΨ³ΩΩΩΩΨ‘Ω Ω ΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩ ΨΈΩΩΩΩ Ω Ϋ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΩ ΩΩΨΉΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩΩ ΩΨ§
Artinya: Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kata tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terlempar ke neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim dan Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa ucapan sekecil apapun bisa membawa akibat sangat besar jika ucapan itu buruk dan diucapkan tanpa pertimbangan.
Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Muslim
Dirangkum dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA, dan Saiful Hadi El-Sutha, berikut beberapa kalimat yang sebaikya dihindari dan tidak boleh diucapkan muslim:
1. Kalimat Laknat atau Kutukan
Melaknat atau mengutuk sesama Muslim merupakan salah satu bentuk ucapan yang sangat dilarang. Contohnya seperti:
"Saya berharap kamu sengsara," atau "Allah laknat kamu!"
Ucapan ini bukan hanya tidak sopan, tetapi juga bisa menjadi dosa besar. Dalam Islam, melaknat berarti mendoakan agar seseorang dijauhkan dari rahmat Allah, padahal rahmat Allah adalah sumber keselamatan hidup.
Rasulullah SAW bersabda:
"Melaknat seorang mukmin adalah seperti membunuhnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa beratnya dosa melaknat sesama orang beriman. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan doa kebaikan kepada sesama.
2. Kalimat Sumpah yang Diucapkan Sembarangan ("Demi Allah...")
Sumpah dengan menyebut nama Allah SWT bukanlah hal ringan. Dalam Islam, menyebut nama Allah SWT dalam sumpah berarti mengaitkan ucapan dengan keagungan dan kemuliaan-Nya. Maka, menyebut "Demi Allah" tanpa maksud serius, apalagi hanya untuk memperkuat argumen atau karena emosi, termasuk perbuatan yang tercela.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat syirik." (HR. Abu Dawud)
Dan dalam riwayat lain disebutkan:
"Janganlah kalian banyak bersumpah, karena itu bisa mengurangi kepercayaan." (HR. Muslim)
Sumpah yang diucapkan dengan enteng, seperti "Demi Allah saya tidak akan berbicara lagi denganmu!" atau "Demi Allah kamu pasti menyesal!", bisa menjadi dosa jika disertai niat buruk atau dusta.
3. Doa Keburukan untuk Diri Sendiri atau Orang Lain
Doa adalah amalan yang mulia. Namun jika doa diucapkan untuk keburukan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, maka hal itu bisa berakibat buruk. Contoh kalimat seperti:
"Semoga aku mati saja," atau "Semoga dia celaka."
Ucapan seperti itu bisa menjadi doa yang dikabulkan, karena Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, anak-anak kalian, atau harta kalian. Jangan sampai doa itu bertepatan dengan waktu dikabulkannya doa, lalu Allah mengabulkannya." (HR. Muslim)
Maka, seorang muslim hendaknya mengganti ucapan negatif dengan doa yang baik. Misalnya, ketika sedang marah atau kecewa, ucapkan:
"Semoga Allah memberi petunjuk kepadaku dan kepadamu."
4. Ucapan yang Merendahkan, Menghina, atau Mencela Orang Lain
Menghina dan mencela orang lain termasuk perbuatan yang dilarang dalam Islam. Al-Qur'an menegaskan:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)." (QS. Al-Hujurat: 11)
Ucapan yang menghina, seperti "Kamu bodoh!", "Dasar gagal!", atau olok-olokan yang menjatuhkan martabat seseorang, bisa menjadi dosa besar jika dilakukan dengan sengaja.
Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam sebuah hadits,
"Cukuplah seseorang dianggap berdosa bila ia menghina saudaranya muslim." (HR. Muslim)
5. Ucapan Bohong dan Janji Palsu
Bohong dan ingkar janji merupakan ciri orang munafik, sebagaimana disebut dalam hadis:
"Tanda orang munafik ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ucapan bohong, meskipun kecil, dapat merusak kepercayaan dan mendatangkan murka Allah SWT. Lebih-lebih bila dilakukan dalam sumpah palsu atau pengakuan dusta yang merugikan orang lain.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:
"Sumpah palsu dapat menghapuskan pahala amal dan menjerumuskan pelakunya ke neraka." (HR. Muslim)
Maka, jagalah ucapan agar selalu sesuai dengan kenyataan. Jika belum yakin, lebih baik diam daripada menyampaikan kebohongan.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional