Hati-Hati! 9 Penyakit Hati Ini Bisa Rusak Iman, Begini Cara Mengatasinya

Hati-Hati! 9 Penyakit Hati Ini Bisa Rusak Iman, Begini Cara Mengatasinya

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 27 Sep 2025 19:00 WIB
Ilustrasi penyakit hati
ilustrasi penyakit hati Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Dalam ajaran Islam, hati (qalb) memiliki kedudukan yang sangat penting. Rasulullah SAW bersabda:

"Ketahuilah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengutip buku Pergilah ke Dalam Diri Sendiri untuk Mengenal Allah karya Labib Syarief, hati adalah raja atau pengatur stabilitas bagi seluruh anggota tubuh manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hati adalah pusat iman dan ketaatan. Namun, hati juga bisa dipenuhi dengan penyakit yang berbahaya. Penyakit hati bukanlah sakit fisik, melainkan sifat buruk yang merusak iman, menjauhkan dari Allah SWT, dan mendekatkan pada dosa.

ADVERTISEMENT

Penyakit Hati

Menurut Imam al-Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah, dijelaskan bahwa ada penyakit hati yang buruk dan jahat. Penyakit hati yang buruk tersebut adalah hasad, riya dan ujub. Namun, masih ada lagi deretan penyakit hati lainnya yang bisa merusak keimanan.

Berikut adalah sembilan penyakit hati yang harus diwaspadai:

1. Riya (Pamer Ibadah)

Riya adalah melakukan ibadah dengan tujuan ingin dipuji manusia, bukan ikhlas karena Allah SWT. Amal yang tercampur riya tidak akan diterima di sisi-Nya. Allah berfirman dalam surat Al-Maun ayat 4-7:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6)

"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang yang berbuat riya'.

2. Ujub (Bangga Diri)

Ujub adalah merasa kagum dan bangga pada diri sendiri atas amal, ilmu, atau kekayaan yang dimiliki. Padahal semua nikmat berasal dari Allah. Rasulullah SAW bersabda:

"Tiga hal yang membinasakan: sifat kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujub seseorang terhadap dirinya sendiri." (HR. Thabrani)

Orang yang ujub merasa tidak butuh pertolongan Allah, sehingga imannya bisa melemah.

3. Hasad (Dengki)

Hasad adalah iri terhadap nikmat orang lain dan berharap nikmat itu hilang darinya. Penyakit ini pertama kali muncul pada Iblis yang dengki kepada Nabi Adam. Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kalian saling hasad, jangan saling membenci, dan jangan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hasad bisa menghancurkan persaudaraan dan mengikis pahala kebaikan.

4. Takabbur (Sombong)

Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi."
(HR. Muslim)

Kesombongan adalah sifat Iblis yang menolak perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam.

5. Cinta Dunia Berlebihan

Hati yang terlalu cinta dunia akan melupakan akhirat. Rasulullah SAW mengingatkan:

"Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan." (HR. Baihaqi)

Harta, jabatan, dan kesenangan duniawi bukanlah tujuan utama hidup, melainkan ujian. Jika terlalu mencintainya, iman akan terkikis.

6. Lalai dari Zikir dan Ibadah

Hati yang jauh dari mengingat Allah menjadi keras dan gelap. Allah SWT berfirman dalam Surat Thaha ayat 124,

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

Artinya: Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Kelalaian membuat hati mudah dikuasai hawa nafsu dan godaan syaitan.

7. Dendam

Menyimpan dendam akan menutup pintu kebaikan. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk memaafkan dan menahan amarah. Firman Allah dalam surat Ali 'Imran ayat 134,

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dendam hanya menambah kebencian, mengotori hati, dan menjauhkan dari kasih sayang Allah.

8. Munafik

Munafik adalah penyakit hati yang sangat berbahaya karena menipu diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 142,

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوٓا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Munafik memiliki ciri: berdusta, mengingkari janji, dan berkhianat. Sifat ini bisa menghancurkan iman hingga ke akar-akarnya.

9. Putus Asa dari Rahmat Allah

Putus asa membuat seseorang kehilangan harapan akan ampunan Allah. Padahal, Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Allah menegaskan dalam surat Az-Zumar ayat 53,

۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.




(dvs/lus)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads