Penemuan Pemukiman Tertua di Jazirah Arab, Usia Lebih dari 10.000 Tahun

Situs Masiyon telah terdaftar dalam Daftar Purbakala Nasional sejak 1978. Foto: AN Photo/Huda Bashatah

Jakarta -

Kementerian Kebudayaan Arab Saudi pada Kamis lalu mengumumkan penemuan arkeologis besar, yaitu sebuah pemukiman berusia 10.300-11.000 tahun dari periode Neolitikum pra-tembikar, yang diyakini sebagai salah satu permukiman manusia tertua di dunia. Situs bersejarah ini ditemukan di wilayah Tabuk, barat laut Arab Saudi.

Dr. Ajab Al-Otaibi, Direktur Jenderal Sektor Barang Antik Komisi Warisan, menyebut penemuan tersebut sebagai "tonggak penting dalam memahami awal peradaban manusia."

Dilansir dalam Arab News pada Sabtu (27/9/2025), penggalian dilakukan di situs Masiyon oleh tim gabungan Komisi Warisan, Universitas Kanazawa Jepang, serta proyek NEOM. Meski lokasi ini telah tercatat dalam Daftar Barang Antik Nasional sejak 1978, penelitian terbaru pada Desember 2022 menegaskan bahwa Masiyon merupakan salah satu contoh permukiman manusia paling awal di Jazirah Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama empat musim penggalian hingga Mei 2024, para arkeolog menggunakan metode mutakhir seperti dokumentasi stratigrafi, klasifikasi artefak, hingga analisis sampel organik untuk menentukan usia absolut situs tersebut.

Hasilnya, ditemukan struktur berbentuk setengah lingkaran dari batu granit yang berfungsi sebagai bangunan tempat tinggal, lorong, perapian, dan ruang penyimpanan. Tata letak ini menggambarkan kehidupan yang sudah terorganisir, mendukung aktivitas berburu serta budidaya biji-bijian pada masa awal.

Selain itu, ditemukan pula beragam artefak: peralatan batu berupa pisau, batu asah, mata panah, hingga benda dekoratif, keramik, perkakas pertanian, sarang lebah, serta sisa-sisa kerangka manusia dan hewan. Batu-batu berukir dengan pola geometris turut memperkaya bukti peradaban di kawasan tersebut.

Menurut para peneliti, temuan ini memperkuat teori bahwa barat laut Jazirah Arab merupakan bagian dari jalur peradaban besar di kawasan Fertile Crescent -yang mencakup Mesopotamia, Levant, dan Anatolia Selatan. Wilayah ini diperkirakan menjadi saksi peralihan penting manusia dari kehidupan nomaden menuju kehidupan menetap.