Arkeolog Temukan Pedang Firaun Berusia 3.000 Tahun, Bukti Kebenaran Al-Qur'an

Arkeolog Temukan Pedang Firaun Berusia 3.000 Tahun, Bukti Kebenaran Al-Qur'an

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 13 Sep 2025 16:00 WIB
Pedang firaun Ramses II ditemukan
Pedang Firaun Ramses II ditemukan (Foto: Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir)
Jakarta -

Arkeolog Mesir baru-baru ini berhasil menemukan pedang milik Firaun. Pedang tersebut ditemukan di situs kuno Tell Al-Abqain, distrik Hosh Issa, Provinsi Beheira.

Dikutip detikInet dari Interesting Engineering, pedang ini adalah miliki Ramses II. Ia merupakan salah satu Firaun terkenal di Mesir pada masanya.

Pedang yang dihiasi dengan logo kerajaan Ramses II ini ditemukan di dalam benteng militer kuno yang terbuat dari bata lumpur. Pedang perunggu ini ditemukan masih berkilau meski telah terkubur selama lebih dari 3.000 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain pedang, para arkeolog juga menemukan barak militer, ruang penyimpanan senjata, dan perbekalan.

Penemuan-penemuan tersebut sejalan dengan penggambaran kerajaan Firaun dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam Surah Al-Fajr ayat 10:

ADVERTISEMENT

ΩˆΩŽΩΩΨ±Ω’ΨΉΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ ذِى Ω±Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩˆΩ’Ψͺَادِ

Arab-Latin: Wa fir'auna dzil-autād

Artinya: dan Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)

Para ahli tafsir menyebut bahwa ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengazab Firaun meski ia mampu membangun piramida-piramida yang besar dan mempunyai bala tentara yang banyak.

Harta Karun Militer dari Masa Lalu

Menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, benteng Tell Al-Abqain berfungsi sebagai pos militer strategis yang menjaga perbatasan barat laut Mesir kuno dari serangan suku Libya dan 'Bangsa Laut'.

Dr. Ahmed Saeed El-Kharadly, yang memimpin tim penggalian, menjelaskan bahwa situs ini dulunya adalah barak bagi para prajurit. Di lokasi tersebut, timnya menemukan beragam artefak, termasuk:

  • Lumbung besar
  • Toples penyimpanan keramik
  • Aplikator gading
  • Manik-manik akik
  • Jimat pelindung
  • Pedang yang menampilkan cartouche milik Ramses II-sebutan arkeologi untuk ukiran oval berisi hieroglif nama Firaun.

Selain itu, mereka juga menemukan pecahan tembikar berisi tulang ikan dan hewan, panci masak, serta barang pribadi seperti toples gading, batu akik, dan manik-manik merah dan biru. Penemuan ini memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari dan militer pada masa itu.

Pada masa pemerintahan Ramses II, Mesir sering terlibat dalam konflik dengan bangsa Het dan Libya, sehingga pos militer seperti di Al-Abqain sangatlah penting. Penemuan balok batu kapur bertuliskan namanya di benteng tersebut semakin menggarisbawahi peran penting situs ini di masa kejayaannya.

Peninggalan Ramses II yang Terus Ditemukan

Ramses II, atau yang dikenal sebagai Ramses Agung, memerintah Mesir dari 1279 SM hingga 1213 SM. Ia dikenal sebagai Firaun yang memperluas wilayah kekaisaran Mesir hingga ke wilayah Suriah dan Sudan modern. Meskipun kekuasaannya berfokus pada militer, era Ramses II juga merupakan masa berkembangnya seni dan budaya, yang meninggalkan banyak artefak berharga bagi arkeolog.

Penemuan pedang ini menambah daftar panjang temuan arkeologi terkait Ramses II:

  • Tahun 2017: Sebuah kuil yang didedikasikan untuk Ramses II digali di Giza.
  • Tahun 2024: Para arkeolog menemukan 2.000 kepala domba jantan di kuil Ramses II.
  • Tahun 2025: Bagian atas patung raksasa Ramses II setinggi 3,8 meter ditemukan di dekat kota kuno Hermopolis (sekarang el-Ashmunein), sekitar 250 km di Selatan Kairo. Patung tersebut memperlihatkan Ramses II mengenakan mahkota ganda dan hiasan kepala yang dihiasi ular kobra kerajaan. Serta menampilkan hieroglif yang mencantumkan berbagai gelar dan prestasinya.

Sebagai Firaun Dinasti Kesembilan Belas, warisan kekayaan dan kekuasaannya terbukti dalam penemuan arkeologi terkini yang mengungkap kekaisarannya yang luas dan telah lama hilang.

Hal ini semakin membuktikan kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebutkan Firaun sebagai sosok yang adidaya. Namun karena kesombongannya ia menolak beriman kepada Allah SWT dan menyebut dirinya sebagai tuhan.

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads