Baitul Maqdis Institute Serukan Boikot Produk Israel, Tolak Arogansi Penjajah

Baitul Maqdis Institute Serukan Boikot Produk Israel, Tolak Arogansi Penjajah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 17 Sep 2025 14:00 WIB
Ilustrasi boikot
Ilustrasi pemboikotan. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Baitul Maqdis Institute menyerukan pemboikotan produk Israel sebagai respons terhadap perkembangan terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Arab dan Islam di Doha, Qatar. Pemboikotan ini juga menjadi salah satu poin pernyataan sikap dari lembaga tersebut.

Selain itu, mereka juga mengusulkan agar negara-negara Arab dan Islam menghentikan secara total hubungan perdagangan dengan Israel. Tak hanya sekadar langkah simbolik, hal ini menjadi strategi nyata yang bisa menekan kekuatan ekonomi Israel yang menopang agresi militer mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari rilis yang diterima detikHikmah pada Rabu (17/9/2025), Baitul Maqdis Institute sendiri merupakan lembaga yang berkomitmen memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan Palestina. Mereka menilai bahwa hasil dari KTT yang digelar di Doha itu belum memberikan harapan nyata bagi rakyat Gaza di Timur Tengah secara umum.

"Di tengah intensitas serangan militer Israel yang semakin brutal dan terbuka, terutama terhadap warga sipil di Gaza, dunia menunggu langkah-langkah tegas dan terukur dari negara-negara Islam bukan sekadar pernyataan normatif dan diplomasi kutukan," tulis lembaga tersebut dalam rilisnya.

ADVERTISEMENT

Baitul Maqdis Institute berpandangan KTT tersebut belum bisa menjawab urgensi situasi di lapangan. Karenanya, mereka merilis sejumlah pernyataan sikap sebagai respons terhadap perkembangan terkait KTT Doha dan dinamika agresi Israel yang masih berlangsung hingga kini.

Lembaga tersebut juga menyebut bahwa kecaman dan kutukan yang disuarakan pemimpin negara peserta KTT sifatnya masih normatif dan tak disertai dengan sanksi maupun tindakan nyata. Hal tersebut memperkuat keyakinan bahwa Israel sudah berhasil mengukur kelemahan sikap politik kolektif negara-negara Islam.

Berikut isi pernyataan sikap secara lengkap dari Baitul Maqdis Institute.

Pernyataan Sikap Baitul Maqdis Institute terkait Respons KTT di Doha

1. Baitul Maqdis Institute menyatakan rasa kekecewaan atas hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Doha yang hingga saat ini belum menghasilkan langkah konkret untuk menghentikan genosida yang terus berlangsung di Gaza serta agresi militer Israel di kawasan Timur Tengah.

2. Kecaman dan kutukan yang disuarakan oleh para pemimpin negara peserta KTT umumnya masih bersifat normatif dan tidak disertai dengan sanksi maupun tindakan nyata. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa Israel telah berhasil mengukur kelemahan sikap politik kolektif negara-negara Islam, yang ironisnya terjadi bersamaan dengan berlangsungnya KTT.

3. Lebih jauh, di tengah berlangsungnya forum KTT Doha, Israel secara terbuka kembali menegaskan komitmennya untuk terus memburu dan menyerang posisi Hamas "di manapun mereka berada" - sebuah pernyataan yang menunjukkan arogansi kekuasaan militer tanpa takut akan tekanan internasional, bahkan dari negara-negara kawasan.

4. Kami mendukung penuh usulan pembentukan aliansi militer negara-negara Islam yang sebelumnya pernah diusulkan oleh Pemerintah Turki dan kini kembali ditegaskan oleh Irak. Aliansi semacam ini diperlukan sebagai bentuk pertahanan kolektif menghadapi agresi Israel yang terus meluas dan mengancam stabilitas kawasan.

5. Baitul Maqdis Institute juga mendorong negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) untuk segera membentuk pakta pertahanan bersama yang didukung oleh negara-negara Islam lainnya, sebagai langkah preventif maupun responsif terhadap kemungkinan serangan Israel terhadap salah satu atau beberapa negara anggota.

6. Boikot ekonomi total terhadap Israel. Sebagai bentuk nyata penolakan terhadap arogansi penjajah, kami mengusulkan agar negara-negara Arab dan Islam melakukan penghentian total hubungan dagang dengan Israel. Ini bukan hanya langkah simbolik, melainkan strategi nyata yang dapat menekan kekuatan ekonomi Israel yang menopang agresi militernya.

7. Baitul Maqdis Institute akan terus menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan menyerukan kepada seluruh elemen umat Islam untuk mendesak para pemimpin negara Islam agar tidak berhenti pada retorika, tetapi segera mengambil tindakan nyata, tegas, dan terukur dalam menghadapi agresi Israel.




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads