Al-Qur'an dalam banyak ayatnya mengajak manusia untuk merenungkan perjalanan hidup, salah satunya melalui Surat Ar-Rum ayat 54. Dalam ayat ini Allah SWT menggambarkan bagaimana manusia diciptakan dan mengalami perubahan fase demi fase, mulai dari keadaan lemah ketika lahir, kemudian tumbuh menjadi kuat di usia muda, lalu kembali pada kelemahan saat memasuki masa tua.
Dikutip dari buku Tadabbur Al-Qur'an: Menyelami Makna Al-Qur'an dari Al-Fatihah Sampai An-Nas karya Syaikh Adil Muhammad Khalil, surat Ar-Rum adalah surat ke-30 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 60 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah.
Surat Ar-Rum ayat 54 berisi firman Allah SWT yang menjelaskan asal usul dan fase kehidupan manusia mulai dari keadaan lemah, kemudian menjadi kuat dan pada akhirnya berada pada kondisi lemah lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Ar-Rum Ayat 54
Berikut bacaan lengkap surat Ar-Rum ayat 54 dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ
Arab-Latin: Allāhullażī khalaqakum min ḍa'fin ṡumma ja'ala mim ba'di ḍa'fing quwwatan ṡumma ja'ala mim ba'di quwwatin ḍa'faw wa syaibah, yakhluqu mā yasyā`, wa huwal-'alīmul-qadīr
Artinya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Tafsir Surat Ar-Rum Ayat 54
Tafsir Ibnu Katsir
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, surat Ar-Rum ayat 54 berisi firman Allah SWT yang mengingatkan tentang perubahan manusia dalam fase-fase penciptaannya dari suatu keadaan kepada keadaan lain. Asal manusia itu dari tanah liat, kemudian dari air mani, kemudian menjadi darah yang menempel, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian menjadi tulang, kemudian dilapisi dengan daging, lalu ditiupkan ruh ke dalamnya.
Setelah itu dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil, dan tidak memiliki kekuatan. Kemudian menjadi besar sedikit demi sedikit sampai dia menjadi anak. Kemudian berusia baligh dan menjadi pemuda. Inilah yang dimaksud dengan kekuatan setelah lemah.
Kemudian mulai berkurang dan menua, lalu menjadi manusia yang tua dan pikun. dan inilah yang dimaksud keadaan lemah sesudah kuat. Lalu mulai lemah keinginan, gerakan, dan kekuatan; rambutnya putih beruban, sifat-sifat yang tampak dan batinnya juga berubah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya) yaitu Dia berbuat sesuai dengan apa yang Dia kehendaki dan mengatur hamba-hambaNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki (dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa)
Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu saat masih bayi berada dalam kondisi lemah, bahkan sebelum itu mereka dalam ketiadaan. Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, yakni pada masa bayi.
Kemudian Dia menjadikan kamu setelah keadaan lemah itu menjadi kuat dan berdaya, yakni pada masa dewasa, sehingga kamu dapat melakukan banyak hal, kemudian Dia menjadikan kamu setelah kuat dan berdaya itu lemah kembali dan beruban, yakni masa tua.
Demikianlah, Dia akan terus menciptakan apa yang Dia kehendaki, antara lain menciptakan kamu dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala pengaturan ciptaan-Nya, mahakuasa atas segala sesuatu yang Dia kehendaki, termasuk membangkitkanmu kembali dari kematian.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak yang Jadi Wakil Menteri Haji dan Umrah