Mahalul qiyam kerap dibaca dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya muslim melantunkan mahalul qiyam sambil berdiri.
Mengutip dari buku Wewangian Semerbak dalam Menjelaskan tentang Peringatan Maulid Nabi susunan Kholilurrohman, perayaan Maulid Nabi SAW mulai dilakukan pada permulaan abad ke-7 Hijriah. Artinya, kegiatan ini tak pernah dilakukan oleh sang nabi, para sahabat dan generasi salaf.
Namun, bukan berarti muslim tidak boleh merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW. Sebab, segala sesuatu yang tak pernah dilakukan oleh Nabi SAW atau sahabatnya belum tentu bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ulama menyatakan bahwa perayaan Maulid Nabi SAW sebagai bagian dari bid'ah hasanah yang berarti menjadi perkara baru yang sejalan dengan ajaran-ajaran Al-Qur'an dan hadits.
Lantas, apa yang dimaksud dengan mahalul qiyam dalam Maulid Nabi SAW?
Arti Mahalul Qiyam
Menurut buku Paradigma Pendidikan Praktis dalam Pembelajaran Seni Musik untuk Anak di Sekolah Dasar karya Nur Fajrie dkk, ketika mahalul qiyam maka muslim melantunkan sholawat Nabi Muhammad SAW. Mahalul qiyam juga dimaknai sebagai sholawat yang berisi pujian untuk Rasulullah SAW.
Selain itu, mahalul qiyam dikenal pula sebagai sholawat Ya Nabi Salam 'Alaika yang sering dilantunkan umat Islam dalam berbagai acara keagamaan, khususnya di Indonesia.
Hukum Pembacaan Mahalul Qiyam
Mahalul qiyam sama artinya dengan sholawat. Diterangkan dalam buku Love Banget Sama Sholawat susunan Kinoysan, hukum pembacaan sholawat bisa menjadi wajib atau sunnah tergantung pada ibadah yang dilakukan. Ketika sholat, maka membaca sholawat hukumnya wajib.
Namun, hukum membaca sholawat bisa menjadi sunnah apabila dibaca pada malam dan hari Jumat, saat mendengar nama Nabi Muhammad SAW, saat masuk masjid, ketika waktu selesai azan dan iqamat, serta ketika berdoa. Adapun, pembacaan sholawat ketika Maulid Nabi SAW sangat dianjurkan.
Mahalul Qiyam Dibaca Sambil Berdiri
Sayyid Abu Bakar Utsman bin Muhammad Zainal Abidin Syatha al-Dimyathi al-Bakri melalui kitab I'anah At Tholibin Jilid 3, seperti dinukil NU Online, menjelaskan ketika mahalul qiyam kaum muslimin bangun dari tempat duduknya dan berdiri.
"Ada sebuah faidah, telah menjadi kebiasaan saat orang-orang mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad, mereka berdiri untuk memberikan penghormatan, berdiri semacam ini dianggap bagus, karena di dalamnya ada sebuah pengagungan terhadap nabi dan yang demikian telah dikerjakan oleh mayoritas Alim Ulama yang pantas untuk diikuti."
Berdiri saat mahalul qiyam sama artinya dengan memberi penghormatan kepada Rasulullah SAW. Hal ini tidak diwajibkan tetapi dianjurkan.
Bacaan Mahalul Qiyam: Arab, Latin dan Artinya
Mengacu pada sumber yang sama, berikut bacaan mahalul qiyam lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya.
ﻳَﺎ ﻧَﺒِﻲ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ - ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
Arab Latin: "Yaa nabii salaam 'alaika, Yaa rasuul salaam 'alaika"
Artinya: "Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai rasul salam sejahtera untukmu."
ﻳَﺎ ﺣَﺒِﻴﺐْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ - ﺻَﻠَﻮَﺍﺕُ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
Arab Latin: "Yaa habiib salaam 'alaika, sholawaatullaah 'alaika"
Artinya: "Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan sholawat (rahmat) Allah untukmu."
ﺃَﺷﺮَﻕَ ﺍﻟﺒَﺪْﺭُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ - ﻓَﺎﺧْﺘَﻔَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟﺒُﺪُﻭْﺭُ
Arab Latin: "Asyroqol badruu'alainaa, fakhtafat minhul buduuru"
Artinya: "Bulan purnama telah terbit menyinari kami, pudarlah purnama purnama lainnya."
ﻣِﺜْﻞَ حُسْنِك ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ - ﻗَﻂُّ ﻳَﺎ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭِ
Arab Latin: "Mitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuri"
Artinya: "Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang."
ﺃَﻧْﺖَ ﺷَﻤْﺲٌ ﺃَﻧْﺖَ ﺑَﺪْﺭٌ - ﺃَﻧْﺖَ ﻧُﻮْﺭٌ ﻓَﻮْﻕَ ﻧُﻮْﺭٍ
Arab Latin: "Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin"
Artinya: "Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya."
ﺃَﻧْﺖَ ﺇِﮐْﺴِﻴْﺮُ ﻭَﻏَﺎﻟِﻲ - ﺃَﻧْﺖَ ﻣِﺼْﺒَﺎﺡُ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭْﺭِ
Arab Latin: "Anta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuri"
Artinya: "Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati."
ﻳَﺎ ﺣَﺒِﻴْﺒِﯽ ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ - ﻳَﺎﻋَﺮُﻭْﺱَ ﺍﻟﺨَﺎﻓِﻘَﻴْﻦِ
Arab Latin: "Yaa habiibi yaa Muhammad, yaa 'aruusal-khoofiqoiini"
Artinya: "Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)."
ﻳَﺎ ﻣُﺆَﻳَّﺪْ ﻳَﺎﻣُﻤَﺠَّﺪْ - ﻳَﺎ ﺇِﻣَﺎﻡَ ﺍﻟﻘِﺒْﻠَﺘَﻴْﻦِ
Arab Latin: "Yaa mu-ayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblataini"
Artinya: "Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu), wahai nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat."
ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﯼ ﻭَﺟْﻬَﻚَ ﻳَﺴْﻌَﺪْ - ﻳَﺎﮔﺮِﻳْﻢَ ﺍﻟﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ
Arab Latin: "Man ro-aa wajhaka yas'ad, yaa kariimal waalidaini"
Artinya: "Siapa pun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang tuanya."
ﺣَﻮْﺿُﻚَ ﺍﻟﺼَّﺎﻓِﯽ ﺍﻟﻤُﺒَﺮَّﺩْ - ﻭِﺭْﺩُﻧَﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭِ
Arab Latin: "Haudlukash-shoofîl mubarrod, wirdunaa yauman-nusyuuri"
Artinya: "Telagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak di hari kiamat."
اَنْتَ لِلرُّسُلِ خِتَامُ - اَنْتَ لِلْمَوْلٰى شَكُوْرُ
Arab Latin: "Anta lirrusuli khitaamu anta lil maulaa syakuuru"
Artinya: "Engkau penutup para Nabi, engkau syukur dari para hamba."
اَنْتَ غَفَّارُ الخَطَيَا - وَالذُّنُوْبِ المُوْبِقَاتِ
Arab Latin: "Anta ghoffaarul khothoyaa wa dzunuubil muubiqooti"
Artinya: "Engkau maha pengampun kesalahan-kesalahan dan dosa yang membinasakan."
اَنْتَ سَتَّارُ المَسَاوِي - وَمُقِيْلُ العَثَرَاتِ
Arab Latin: "Anta sattarul masaawi wa muqiilul 'atssarooti"
Artinya: "Engkau Maha Penutup Aib-aib, dan pemaaf atas kesalahan-kesalahan."
عَالِمُ السِّرِّ وَاَخْفٰى - مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
Arab Latin: "'Aalimus sirri wa akhfaa mustajiibud da'awaati"
Artinya: "Engkau Maha Tahu yang samar dan tersembunyi, yang mengabulkan doa-doa."
رَبِّ فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا - بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِ
Arab Latin: "Robbi farhamnaa jamii'a bijamii'is shoolihaati"
Artinya: "Ya Allah ya Tuhanku kasihilah kami semua dengan seluruh kebaikan-kebaikan."
وصلاة الله تغشا عد تحرير السطور أحمد الهادی محمد صاحب الوجه المنير
Arab Latin: "Wa sholâtullâhi taghsyâ 'adda tahrîris-suthûri Ahmadal hâdî Muhammad shôhibal wajhil munîri"
Artinya: "Dan sholawat Allah semoga tercurah atas Ahmad sang petunjuk yaitu Nabi Muhammad pemilik wajah yang bersinar."
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri
Respons Menag Nasaruddin Usai Kantor Kemenag Digeledah KPK
Bisakah Tes DNA untuk Menentukan Nasab? Ini Kata Buya Yahya