Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling mulia yang pernah hidup di muka bumi. Kemuliaan beliau bukan hanya karena kenabiannya, tetapi juga karena asal-usul keluarganya yang terjaga dari hal-hal tercela. Beliau berasal dari keturunan yang suci, terhormat, dan dihormati oleh masyarakat Arab pada zamannya.
Dari garis ayah maupun ibu, Nabi Muhammad SAW merupakan keturunan dari suku Quraisy yang dikenal sebagai suku paling mulia di Makkah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garis Keturunan dari Sisi Ayah
Dirangkum dari buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya karya Abdurrahman bin Abdul Karim, Nabi Muhammad SAW lahir dari kalangan suku Quraisy. Suku Quraisy terbagi menjadi beberapa klan utama, salah satu klannya adalah yang menurukan Nabi Muhammad SAW, yaitu Bani Hasyim.
Bani Hasyim didirikan oleh Hasyim bin Abdul Manaf, ia adalah buyut dari Nabi Muhammad SAW dan Ali bin Abi Thalib. Berikut silsilah Nabi Muhammad SAW dari garis ayahnya:
1. Abdullah bin Abdul Muthalib
Ayah Nabi Muhammad SAW adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang pemuda Quraisy yang terkenal karena akhlaknya, ketampanannya, dan kehormatannya. Abdullah adalah putra dari Abdul Muthalib bin Hasyim, pemimpin Quraisy yang sangat dihormati karena kebijaksanaan dan keturunannya yang mulia.
Abdullah meninggal dunia saat Nabi Muhammad SAW masih berada dalam kandungan ibunya. Beliau wafat di Madinah ketika dalam perjalanan dagang, dan dimakamkan di sana.
2. Abdul Muthalib bin Hasyim
Kakek Nabi dari pihak ayah adalah Abdul Muthalib bin Hasyim, seorang pemimpin Quraisy yang memiliki pengaruh besar di Makkah. Ia dikenal karena peristiwa penggalian kembali sumur zamzam yang sempat hilang dan karena usahanya mempertahankan Ka'bah dari serangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah (Peristiwa Tahun Gajah).
3. Hasyim bin Abdi Manaf
Buyut Nabi dari jalur ayah adalah Hasyim bin Abdi Manaf, pendiri kabilah Bani Hasyim. Ia adalah sosok yang pertama kali memulai kebiasaan dua kali perjalanan dagang Quraisy ke Syam dan Yaman.
Hasyim dikenal dermawan dan memiliki kepedulian tinggi terhadap orang miskin dan musafir. Nama aslinya adalah 'Amr, namun dikenal sebagai Hasyim karena kebiasaannya menghancurkan roti untuk dibuat tsarid (roti yang dicampur kuah) bagi tamu dan orang miskin.
4. Abdi Manaf bin Qushay
Abdi Manaf adalah ayah dari Hasyim. Ia dikenal sebagai tokoh terkemuka di kalangan Quraisy dan memiliki reputasi tinggi karena kepemimpinannya. Keluarga Abdi Manaf memegang peranan penting dalam urusan Ka'bah dan masyarakat Makkah.
5. Qushay bin Kilab
Qushay bin Kilab adalah nenek moyang penting dalam silsilah Nabi Muhammad SAW. Ia berhasil menyatukan suku-suku Quraisy dan menempatkan mereka di Makkah. Ia juga yang mengambil alih pengelolaan Ka'bah dan mendirikan institusi-institusi penting, seperti Darun Nadwah, tempat musyawarah Quraisy.
Jika dilacak lebih jauh, nasab Nabi dari jalur ayah bersambung hingga ke Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS, sebagai berikut:
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'd bin Adnan.
Adnan bin Adad bin Humaisa bin Salaaman bin Iwadh bin Buuz bin Qimwal bin Abi Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadhaf bin Thabiikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi bin Iid bin Abqor bin Ubaid bin Addi'a bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Arawi bin Iid bin Disyaan bin 'Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin Uudah bin Uram bin Qoidzar bin Ismail AS bin Ibrahim AS.
Adnan diyakini sebagai keturunan dari Nabi Ismail AS, meskipun nasab yang pasti antara Adnan dan Ismail tidak diketahui secara rinci.
Garis Keturunan dari Sisi Ibu
Masih merujuk sumber yang sama, nasab (silsilah) Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu adalah Muhammad bin Aminah, binti Wahbin, bin Abdi Manaf, bin Zihrah, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka'ab, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin Nadhar, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar,bin Nizar bin Ma'ad, bin Adnan.
Berdasarkan silsilah ini, jelaslah bahwa Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu dan ayahnya bertemu pada nenek yang kelima dari pihak ayah, yaitu Kilab bin Murrah. Kilab memiliki dua orang anak laki-laki, masing-masing bernama Qushayyi dan Zurah. Qushayyi itu yang menurukan Abdullah dan Zuhrah yang menurunkan Aminah.
Berikut silsilah Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu:
1. Aminah binti Wahab
Ibu Nabi Muhammad SAW adalah Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah, seorang wanita terhormat dari Bani Zuhrah. Ia dikenal sebagai wanita yang lembut, santun, dan cerdas. Aminah wafat ketika Nabi masih kecil, dalam perjalanan pulang dari Madinah ke Makkah, dan dimakamkan di Abwa'.
2. Wahab bin Abdi Manaf
Kakek Nabi dari pihak ibu adalah Wahab bin Abdi Manaf, seorang tokoh terhormat dari suku Quraisy, khususnya dari kabilah Bani Zuhrah. Ia termasuk orang yang terpandang di masyarakat Makkah.
3. Abdi Manaf bin Zuhrah
Abdi Manaf adalah pendiri kabilah Bani Zuhrah. Ia termasuk dalam keturunan Quraisy dan merupakan tokoh yang dikenal karena kehormatannya di kalangan masyarakat.
Garis keturunan dari sisi ibu Nabi juga bersambung kepada Fihr bin Malik (Quraisy), sama seperti garis ayah, sehingga Nabi Muhammad SAW adalah Quraisy dari dua jalur.
Garis keturunan Nabi Muhammad SAW dari sisi ayah maupun ibu adalah garis yang mulia dan terhormat. Dari pihak ayah, beliau berasal dari Bani Hasyim, yang merupakan cabang Quraisy paling terkemuka. Dari pihak ibu, beliau berasal dari Bani Zuhrah, yang juga bagian dari suku Quraisy.
Nabi Muhammad SAW bukan hanya dimuliakan karena kenabiannya, tetapi juga karena beliau berasal dari keturunan yang suci, yang telah disiapkan oleh Allah SWT untuk membawa risalah yang agung kepada umat manusia.
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!