Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, salah satu hari besar dalam Islam. Idul Adha dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, perayaan istimewa yang sarat makna.
Mengutip buku Fiqh Kontemporer: Contemporary Studies of Fiqh karya Dr. H. Sudirham S.Ag., M.Ag., pada hari Idul Adha, umat Islam sangat disunnahkan untuk berkurban menyembelih hewan kurban untuk kemudian dibagikan orang-orang yang membutuhkan.
Kisah dan Sejarah Idul Adha
Sejarah Idul Adha tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim AS, seorang nabi mulia yang dikenal atas keimanannya yang luar biasa kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Al-Qur'an surah Ash-Shaffat ayat 102-107, diceritakan bahwa Nabi Ibrahim bermimpi bahwa ia diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Mimpi tersebut diyakini sebagai wahyu yang harus dilaksanakan. Dengan penuh keikhlasan, beliau menyampaikan perintah tersebut kepada anaknya.
Yang luar biasa, Nabi Ismail pun menerima perintah tersebut dengan ketundukan penuh. Ia berkata:
"Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS. Ash-Shaffat: 102)
Ketika keduanya telah bersiap dan Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan penyembelihan, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba dari surga. Peristiwa inilah yang kemudian dijadikan simbol kurban dalam Islam dan menjadi asal usul dari perayaan Idul Adha.
Makna Idul Adha
Merujuk buku Bercermin pada Nabi Ibrahim karya Dr. H. Otong Surasman, M.A., Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban. Di balik itu, ada makna spiritual yang dalam yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup bagi umat Islam.
1. Ketundukan dan Kepatuhan kepada Allah
Makna utama dari Idul Adha adalah ketaatan mutlak kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memberikan contoh luar biasa bagaimana seorang hamba harus siap menjalankan perintah Allah, apapun bentuknya, tanpa ragu atau membantah.
2. Nilai Pengorbanan
Kurban adalah simbol pengorbanan yang tulus. Tidak hanya berkorban dalam bentuk harta (dengan menyembelih hewan), tetapi juga mengorbankan ego, hawa nafsu, dan keinginan pribadi demi menggapai keridhaan Allah.
3. Keikhlasan
Tindakan Nabi Ibrahim dilakukan bukan karena ingin dipuji, tetapi karena ikhlas menjalankan perintah Allah. Ini menjadi pelajaran penting bagi setiap Muslim agar melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah, bukan karena dunia.
4. Kepedulian Sosial
Daging kurban yang dibagikan kepada kaum fakir, miskin, dan orang yang membutuhkan mencerminkan solidaritas dan kepedulian sosial dalam Islam. Idul Adha adalah momen untuk berbagi, mempererat ukhuwah, dan menunjukkan kasih sayang terhadap sesama.
Twibbon Idul Adha
Idul Adha bukan sekadar perayaan, tapi momentum untuk meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Di hari yang penuh berkah ini, mari kita jadikan semangat berkurban sebagai pengingat untuk selalu ikhlas, peduli, dan taat kepada Allah SWT.
Melalui Twibbon ini, mari kita bersama menyebarkan nilai-nilai kebaikan, keikhlasan, dan solidaritas sosial. Berikut kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Adha 2025 yang bisa dijadikan media untuk menebar semangat dakwah di momen Idul Adha:
- Twibbon Idul Adha 1
- Twibbon Idul Adha 2
- Twibbon Idul Adha 3
- Twibbon Idul Adha 4
- Twibbon Idul Adha 5
- Twibbon Idul Adha 6
- Twibbon Idul Adha 7
- Twibbon Idul Adha 8
- Twibbon Idul Adha 9
- Twibbon Idul Adha 10
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!