Nahdlatul Ulama (NU) mendapat sanjungan tinggi dari Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) sekaligus Ketua Dewan Ulama Senior Dunia Islam, H.E. Syekh Dr. Muhammad bin Abdul Karim al-Issa. Pujian ini diberikan atas peran dan kiprah NU yang dinilai luar biasa di bidang kemanusiaan dan kontribusinya di kancah internasional.
Pujian tersebut disampaikan Syekh al-Issa saat menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf, beserta rombongan di kantor pusat MWL di Riyadh, Arab Saudi, Selasa, (2/5/2025).
"Kami sangat berbangga dengan keberadaan Nahdlatul Ulama dan mengapresiasi peran serta kiprahnya yang luar biasa besar bagi dunia internasional dan kemanusiaan," ujar Sheikh al-Issa, dalam keterangan persnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MWL juga menyatakan kegembiraan dan apresiasi besar terhadap kemitraan serta kerja sama strategis yang telah terjalin dengan PBNU selama ini. "Kemitraan ini memiliki nilai yang sangat penting dan luar biasa besar," tambahnya.
Salah satu agenda besar yang menjadi bukti sukses kemitraan MWL dan PBNU adalah penyelenggaraan forum KTT R-20 di Bali pada November 2022, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KTT G-20. MWL berharap kemitraan strategis ini dapat terus berlanjut, berkembang, dan menghasilkan program serta agenda bersama lainnya dalam waktu dekat.
PBNU Juga Apresiasi Kiprah MWL
Di sisi lain, Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf, turut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kiprah MWL yang dinilai sangat besar bagi dunia Islam dan masyarakat internasional.
"PBNU juga berharap agar dapat terus melanjutkan dan mengembangkan lebih jauh lagi ikatan hubungan baik serta kemitraan yang selama ini telah terjalin dengan MWL," tutur Gus Yahya.
Gus Yahya juga melaporkan bahwa hasil kerja sama PBNU dan MWL telah melahirkan acara bersejarah KTT R-20 di Bali. Hasil dari KTT tersebut telah dihimpun dalam sebuah buku yang ditulis dalam tiga bahasa: Inggris, Arab, dan Indonesia.
Inisiatif Global PBNU Pasca R-20
Setelah sukses menggelar R-20 di Bali, PBNU telah mengembangkan berbagai inisiatif internasional. Inisiatif ini bertujuan menghimpun tokoh-tokoh besar agama dunia untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan global saat ini, melalui penyelenggaraan acara lanjutan.
Beberapa di antaranya adalah ASEAN IIDC pada Agustus 2023 di Jakarta, R-20 ISORA pada November 2023 di Jakarta, serta Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada November 2024 di Jakarta.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya didampingi oleh Dr. H. A. Ginanjar Sya'ban (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU), H. Achmad Ghufron Siraj (Wakil Ketua Umum GP Ansor), Sugiri Suparwan (Wakil Kepala Perwakilan atau DCM KBRI Riyadh), Rendy Bagus Pranantyo (Sekretaris II KBRI Riyadh), serta sejumlah staf KBRI Riyadh lainnya.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama