- Pengertian Ijabah
- Cara Berdoa agar Diijabah 1. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan 2. Bersikap Khusyuk 3. Merendahkan Suara 4. Memuji Allah dan Bershalawat Nabi 5. Berdoa pada Waktu yang Mustajab 6. Berdoa Ketika Keadaan Mustajab 7. Meyakini Allah Pasti akan Mengabulkan
- Bentuk Jawaban Doa yang Diijabah Allah 1. Dikabulkan Sesuai Permintaan Segera 2. Dikabulkan Sesuai Permintaan tapi Ditunda 3. Dikabulkan dalam Bentuk Lain
Sering kita mendengar istilah ijabah, terutama yang berkaitan dengan doa. Untuk memahami ijabah artinya apa, simak penjelasan dalam artikel ini, mulai dari pengertian ijabah, cara berdoa yang benar, dan bentuk jawaban doa yang diijabah.
Pengertian Ijabah
Ijab atau ijabah artinya terkabul seperti dijelaskan dalam buku Jangan Pernah Bosan Berdoa oleh Risyad Bay. Ijabah merupakan kata yang diserap dari bahasa Arab.
Kata turunannya antara lain adalah mustajab. Mustajab berkaitan dengan tempat, waktu, atau alasan yang membuat doa diijabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ijabah secara etimologi bahasa Arab berarti pengabulan. Dalam bahasa Indonesia, ijabah artinya hal yang meluluskan (doa dan sebagainya). Arti lainnya adalah perkenan menerima (doa dan sebagainya).
Cara Berdoa agar Diijabah
Dikutip dari situs Kemenag Nusa Tenggara Barat (NTB), ada beberapa cara berdoa agar diijabah atau dikabulkan Allah, yakni sebagai berikut:
1. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
Menghadap kiblat bukan hanya tata cara dalam sholat. Berdoa pun sebaiknya menghadap kiblat. Rasulullah SAW dalam beberapa kesempatan juga menghadap kiblat saat berdoa. Hal ini memang bukan suatu keharusan, tetapi dianjurkan menghadap kiblat.
Rasulullah SAW saat berdoa juga mengangkat kedua tangannya dengan tegas. Dari Jabir RA, Nabi Muhammad SAW ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)
2. Bersikap Khusyuk
Saat berdoa, kita harus bersikap khusyuk, merendahkan diri, rendah hati, dan penuh harap kepada Allah. Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya:
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (QS Al-Anbiya': 90)
3. Merendahkan Suara
Kita juga harus merendahkan suara hingga lirih dan tidak berteriak-teriak saat berdoa. Allah berfirman dalam surat Al-A'raf:
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raf: 55)
4. Memuji Allah dan Bershalawat Nabi
Sebelum meminta kepada Allah, akan lebih baik jika diawali dengan memuji Allah SWT dengan berzikir dan bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW.
Nabi pernah mendengar seseorang berdoa dalam shalatnya, namun dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, Kemudian beliau bersabda: "Orang ini terburu-buru."
Kemudian Beliau bersabda, "Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya." (HR Ahmad)
5. Berdoa pada Waktu yang Mustajab
Berdoa dapat dilakukan kapan saja, namun ada waktu mustajab atau lebih utama agar doa dikabulkan. Beberapa di antaranya adalah hari Arafah, Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir. Rasulullah SAW bersabda:
"Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, Aku beri, dan siapa yang minta ampunan pasti Aku ampuni." (HR. Muslim)
6. Berdoa Ketika Keadaan Mustajab
Selain waktu-waktu di atas, doa juga akan diijabah ketika seseorang sedang dalam keadaan tertentu, antara lain ketika sedang perang, turun hujan, ketika sujud, waktu antara adzan dan iqamah.
Dalam sebuah riwayat, Nabi bersabda, "Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak." (HR Abu Daud, Nasa'i, danTurmudzi)
Nabi juga bersabda, "Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa." (HR Muslim)
7. Meyakini Allah Pasti akan Mengabulkan
Ketika berdoa, seseorang harus yakin dan optimis bahwa doa tersebut akan diijabah Allah. Nabi bersabda,
"Janganlah kalian ketika berdoa mengatakan: Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah." (HR Bukhari & Muslim)
Bentuk Jawaban Doa yang Diijabah Allah
Imam Al-Baijuri dalam kitabnya Tuhfatul Murȋd 'alȃ Jauharatit Tauhȋd yang dikutip dari NU Online, menjelaskan bahwa ada 3 macam bentuk jawaban dari Allah yang mengabulkan doa hamba-Nya:
1. Dikabulkan Sesuai Permintaan Segera
Yang pertama, Allah mungkin mengijabah doa sesuai permintaan yang diajukan oleh hamba dan dalam waktu segera. Misalnya seseorang sedang sakit dan meminta kesembuhan, kemudian penyakitnya diangkat dalam waktu cepat.
Contoh lain ketika seseorang meminta agar utangnya lunas, kemudian Allah mengabulkan permintaan itu dengan terlunasinya utang dalam waktu tidak lama.
2. Dikabulkan Sesuai Permintaan tapi Ditunda
Kemungkinan kedua adalah Allah mengijabah doa seseorang sesuai dengan permintaan, namun diberikan tidak segera. Penundaan ini harus diyakini karena adanya kemaslahatan dan hikmah tertentu.
Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya pernah menggambarkan hal ini kepada para muridnya. Diibaratkan ada orang tua yang pulang ke rumah membawa oleh-oleh makanan seperti yang diminta anaknya.
Namun melihat tangan anak masih kotor, maka makanan tidak langsung diberikan sampai tangannya bersih. Bukan karena tidak memenuhi permintaan, tetapi jika langsung diberikan justru berdampak negatif.
3. Dikabulkan dalam Bentuk Lain
Kemungkinan ketiga, Allah mengijabah doa dalam bentuk lain yang tidak sesuai dengan permintaan. Manusia harus selalu berbaik sangka bahwa apa pun yang diberikan Allah adalah yang terbaik baginya.
Allah mungkin menilai tak ada maslahat dan manfaat bagi hamba atas permintaan tersebut. Maka Allah menggantinya dengan bentuk lain yang bermanfaat dan maslahat baginya.
Misalnya seseorang ingin menempuh pendidikan tinggi tetapi gagal karena masalah biaya, kemudian Allah memberi jalan dirinya mendapatkan beasiswa. Atau Allah memberikan pekerjaan yang membuat dirinya bisa menabung untuk mencapai pendidikan tersebut.
Demikian kita ketahui ijabah artinya terkabul. Agar doa terkabul, lakukan cara berdoa dengan benar dan selalu berbaik sangka bahwa Allah pasti mengabulkan doa tersebut.
(bai/row)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi