322 Anak Dilaporkan Tewas di Gaza dalam 10 Hari

322 Anak Dilaporkan Tewas di Gaza dalam 10 Hari

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Rabu, 02 Apr 2025 07:00 WIB
Palestinian Muslims attend Eid al-Fitr prayer marking the end of the holy fasting month of Ramadan, in Jabalia, in the northern Gaza Strip March 30, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Jakarta -

Serangan Israel kembali dilancarkan ke Gaza. Menurut UNICEF (United Nations Children's Fund) serangan ini telah menewaskan sedikitnya 322 anak dan melukai 609 lainnya di wilayah Palestina dalam 10 hari terakhir.

Angka tersebut termasuk anak-anak yang dilaporkan tewas atau terluka ketika dirawat di Rumah Sakit Al Nasser, Gaza Selatan terkena serangan pada tanggal 23 Maret.

UNICEF mengatakan sebagian besar anak-anak ini mengungsi dan berlindung di tenda-tenda darurat atau rumah-rumah yang rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengakhiri gencatan senjata selama hampir dua bulan dalam perang dengan Hamas, Israel melanjutkan pemboman hebat di Gaza pada tanggal 18 Maret dan kemudian melancarkan serangan darat baru.

"Gencatan senjata di Gaza memberikan jalur hidup yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak Gaza dan harapan untuk jalan menuju pemulihan," kata Catherine Russell, Direktur Ekskutif UNICEF yang dilansir dalam Arab News Senin (31/03/2025).

ADVERTISEMENT

"Namun anak-anak kembali terjerumus ke dalam siklus kekerasan dan perampasan yang mematikan," jelasnya.

Russell juga menambahkan,"Semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi anak-anak."

Pernyataan UNICEF mengatakan bahwa setelah hampir 18 bulan perang, lebih dari 15.000 anak dilaporkan terbunuh, lebih dari 34.000 dilaporkan terluka, dan hampir satu juta anak telah mengungsi berulang kali.

UNICEF menyerukan diakhirinya permusuhan dan bagi Israel untuk mengakhiri larangannya terhadap bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, yang telah berlaku sejak 2 Maret lalu

Dikatakan juga bahwa anak-anak yang sakit atau terluka harus dievakuasi untuk menerima bantuan medis.

"Makanan, air bersih, tempat tinggal, dan perawatan medis menjadi semakin langka. Tanpa pasokan penting ini, kekurangan gizi, penyakit, dan kondisi lain yang dapat dicegah kemungkinan akan melonjak, yang mengarah pada peningkatan kematian anak yang dapat dicegah," kata UNICEF.

"Dunia tidak boleh tinggal diam dan membiarkan pembunuhan dan penderitaan anak-anak terus berlanjut," pungkasnya.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads