Awal Puasa 2025, Pakar Astronomi Tim Hisab Rukyat Jelaskan Posisi Hilal

Awal Puasa 2025, Pakar Astronomi Tim Hisab Rukyat Jelaskan Posisi Hilal

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 28 Feb 2025 19:42 WIB
Cecep Nurwendaya.
Foto: Humas Kemenag
Jakarta -

Seminar sidang isbat penentuan Ramadan 2025 digelar jelang penentuan awal Ramadan 1446 H/2025 M.

Pada seminar ini, Pakar Astronomi dari Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI, Cecep Nurwendaya menjelaskan posisi hilal di wilayah Indonesia.

Cecep menjelaskan, saat matahari terbenam, tinggi hilal di Indonesia berkisar antara 3,10 hingga 4,68 derajat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di wilayah barat laut Aceh, elongasi hilal telah mencapai 6,40 derajat, memenuhi kriteria Mabims," kata Cecep di Auditorium HM. Rasjid Kemenag RI, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).

Cecep mengatakan fenomena istimewa yang menandai pergantian bulan Hijriah telah terjadi sejak pagi hari, tebatnya pada pukul 07.44 WIB. "Sebetulnya tadi pagi sudah ijtimak," kata Cecep.

ADVERTISEMENT

Ijtimak merujuk pada kondisi ketika bulan dan matahari berada pada bujur ekliptika yang sama.

Kemudian Cecep mengatakan matahari terbenam pukul 18.11 WIB dan dapat dilihat umur hilal 10 jam 27 menit. "Hilal sudah cukup tua," kata Cecep.

Cecep juga memaparkan tinggi hilal antara 3,10 derajat sampai dengan 4,68 derajat. Seluruh wilayah Indonesia telah memenuhi syarat.

Elongasi antara 4,78 sampai dengan 6,40 derajat. "Ini hanya sebagian kecil wilayah yang telah memenuhi syarat," lanjut Cecep.

Berdasarkan metode hisab, yakni perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan, awal Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu. "Secara hisab, awal Ramadan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025," ujar Cecep.

Namun, penentuan resmi tetap menunggu hasil rukyat dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ia menambahkan, rukyat berfungsi sebagai konfirmasi terhadap hisab yang telah dihitung sebelumnya.

Menurutnya, kondisi cuaca turut memengaruhi kemungkinan terlihatnya hilal. Ia menyebutkan, di Jakarta, tinggi hilal yang hanya 4,08 derajat berpotensi terhalang oleh pohon atau gedung.

Jika hilal tidak terlihat, bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari sesuai ketentuan syariat. Cecep menjelaskan, jika hilal tidak memenuhi syarat, maka bulan Syaban harus digenapkan.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads