13 Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Perbanyak Dzikir dan Baca Al-Qur'an

13 Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Perbanyak Dzikir dan Baca Al-Qur'an

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Rabu, 26 Feb 2025 14:00 WIB
Muslim boy reads the quran in mosque islamic concept
Foto: Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Getty Images/wichianduangsri)
Jakarta -

Bulan Ramadhan adalah momen istimewa yang dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Selain menjadi waktu untuk menjalankan ibadah puasa, Ramadhan juga menjadi kesempatan emas untuk memperkuat iman dan meningkatkan amal ibadah.

Persiapan Ramadhan bukan hanya sekedar menyiapkan kebutuhan bahan makanan untuk sahur dan berbuka. Dalam bulan ini umat muslim harus menyiapkan hati untuk menghadapi tantangan berpuasa dan meraih keberkahan sebanyak-banyaknya.

13 Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Mula dari memperbanyak membaca Al-Qur'an, membayar hutang puasa hingga mempersiapkan fisik dan mental menjadi bagian penting dalam menyambut bulan suci ini. Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Membayar Utang Puasa

Membayar utang puasa yang telah lalu merupakan persiapan yang paling penting dalam menyambut bulan Ramadhan. Jika kamu masih punya hutang puasa tahun lalu, terutama para wanita kaena haid, maka segeralah menggantinya.

Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, jangka waktu penggantian puasa Ramadhan adalah sepanjang tahun hingga bulan Syaban. Sehingga, bulan Sya'ban menjadi deadline terakhir sebelum Ramadhan kembali datang dan utang puasa makin menumpuk.

ADVERTISEMENT

2. Memperbanyak Melakukan Puasa Sunnah pada Bulan Syaban

Pada bulan Syaban, Rasulullah SAW banyak melakukan puasa sunnah pada bulan ini. Rasulullah banyak melakukan puasa sunnah pada bulan Sya'ban sebagai 'latihan puasa' untuk mempersiapkan diri dalam memasuki puasa Ramadhan.

'Aisyah radhiyallahu 'anha juga mengatakan,

كَانَ يَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ . عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ . النبي - صلى الله لَمْ يَكُنِ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya." (HR. Bukhari no. 1970)

Meski begitu, ada catatan penting bagi puasa di bulan Sya'ban saat mendekati bulan Ramadhan. Sehari atau dua hari sebelum memasuki bulan Ramadhan, umat muslim dilarang berpuasa.

Larangan ini agar tidak tercampur antara puasa sunnah pada bulan Sya'ban dan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Jangan sampai, umat muslim berpuasa sunnah di bulan Sya'ban, padahal sebenarnya sudah masuk hitungan bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

Artinya: "Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa, maka bolehlah ia berpuasa." (HR. Muslim no. 1082 dan Bukhari no. 1914. Dan ini adalah lafazh Muslim).

3. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an

Saat bulan Ramadhan, bisanya umat muslim akan senantiasa mengisinya dengan membaca Al-Qur'an. Sehingga, sebelum bulan Ramadhan tiba, alangkah baiknya jika membiasakan untuk banyak membaca Al Quran.

4. Membekali Diri dengan Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan puasa Ramadhan

Ilmu paling penting yang berkaitan dengan puasa Ramadhan yaitu ilmu yang berkaitan dengan:

  • Hukum, tata cara, serta berbagai macam aturan syariat yang berkaitan dengan puasa di bulan Ramadhan
  • Keutamaan di bulan Ramadhan dan cara untuk mendapatkannya, sesuai dengan tuntunan sunnah

Kedua ilmu ini sangat penting untuk dipelajari dan dipersiapkan untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan.

5. Berdoa agar Bisa Berjumpa dengan Bulan Ramadhan

Diriwayatkan dari sebagian ulama salaf, mereka berdoa kepada Allah selama enam bulan agar bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan. Mereka berdoa lagi lima bulan setelahnya semoga amalannya diterima.

Tak ada lafal khusus yang diajarkan Rasulullah dan para sahabat agar bisa bertemu Ramadhan. Jadi, doa bisa dilakukan sendiri-sendiri.

قال معلى بن الفضل كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم

وقال يحيى بن أبي كثير كان من دعائهم اللهم سلمني إلى رمضان وسلم لي رمضان وتسلمه مني متقبلا

Artinya: Berkata Mu'alla bin Al Fadhl,

"Dulu (para Salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan sebelum datangnya Ramadhan, agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan."

"Berkata Yahya bin Abi Katsir bahwasanya beliau senantiasa berdo'a: 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan selamat hingga sampai kepada bulan Ramadhan, dan antarkanlah bulan Ramadhan itu kepadaku. Dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan'." [Lathoiful Ma'arif li Ibni Rojab, hal 148].

6. Persiapkan Fisik

Penting untuk mempersiapkan tubuh secara fisik agar siap menjalani ibadah puasa. Mengutip buku Perayaan Ramadan oleh Majella Setiawan, salah satu caranya adalah memperbanyak aktivitas fisik dan olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, jogging, atau berenang. Hal ini akan membantu tubuh lebih siap menghadapi lapa dan haus, serta membantu menjaga kesehatan tubuh.

7. Persiapkan Mental

Tak hanya fisik yang harus disiapkan, namun mental dalam diri masing-masing individu juga harus disiapkan dengan baik. Alangkah baiknya jika bulan Ramadhan disambut dengan hati yang tulus dan jiwa yang bersih.

Untuk mendapatkan hati yang lebih tenang, seseorang dapat mulai mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah. Persiapan mental juga meliputi kesiapan untuk menjaga kesabaran dan toleransi selama berpuasa di bulan Ramadhan. Sehingga, penting untuk mempersiapkan mental untuk tetap bersabar saat menghadapi hal-hal yang menimbulkan emosi negatif.

8. Membersihkan Diri dari Dosa dan Kesalahan

Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, umat muslim sangat dianjurkan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan melalui taubat nasuha. Dengan izin Allah, tauba akan membuka pintu rahmat dan ampunan Allah SWT, sehingga umat muslim bisa menjalani puasa di bulan Ramadhan dengan hati yang bersih.

Mengutip laman Baznas, langkah yang tak kalah penting adalah meminta maaf kepada sesama. Dengan memperbaiki hubungan dengan orang lain, maka hati menjadi tenang dan damai.

9. Memperkuat Niat dan Tekad

Sebelum bulan Ramadhan, kuatkan niat dan tekad untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Niat yang tulus akan menjadi pendorong utama dalam menjalankan amalan selama Ramadhan.

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR Bukhori dan Muslim).

Dengan niat yang ikhlas, setiap ibadah yang dilakukan akan bernilai di sisi Allah SWT.

10. Memperbanyak Doa dan Dzikir

Persiapan selanjutnya adalah memperbanyak doa dan dzikir, memohon agar Allah SWT memberi kekuatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Doa dan dzikir menjadi sumber kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan ketika berpuasa.

11. Memperdalam Ilmu Agama

Memperdalam ilmu agama bisa dilakukan dengan mengikuti kajian, seminar, atau membaca buku yang berkaitan dengan ajaran agama Islam. Dengan memahami ilmu agama, umat muslim bisa mengetahui tujuan di balik setiap ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan.

12. Persiapkan Iman dalam Diri

Persiapan iman dalam diri dilakukan dengan melatih pengendalian kebiasaan-kebiasaan buruk, memperbanyak ibadah, dan hal-hal lainya yang membuat iman menjadi lebih kuat. Pastikan bahwa ibadah wajib sudah dilakukan dengan benar.

13. Perencanaan Target selama Bulan Ramadhan

Alangkah baiknya jika umat muslim membuat jadwal ibadah dan menetapkan target selama bulan Ramadhan, seperti jumlah khataman Al-Qur'an, meningkatkan kualitas sholat berjamaah, qiyamul lail, hingga jumlah sedekah. Mengutip laman Kemenag, menyusun rencana ini bisa menjadi alat untuk mengevaluasi diri secara berkala.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads