Apakah Ada Sholat Sunnah Nisfu Syaban? Begini Pandangan Ulama

Apakah Ada Sholat Sunnah Nisfu Syaban? Begini Pandangan Ulama

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 12 Feb 2025 06:30 WIB
Muslim family worship during ramadhan
Ilustrasi sholat Nisfu Syaban (Foto: iStock)
Jakarta -

Nisfu Syaban adalah salah satu malam yang dinantikan oleh kaum muslimin karena diyakini memiliki keutamaan khusus. Pada malam ini, banyak umat Islam yang menghidupkannya dengan berbagai ibadah, termasuk sholat sunnah dan doa.

Dalam tradisi Islam, terdapat perbedaan pendapat mengenai adanya sholat sunnah khusus pada malam Nisfu Syaban. Beberapa ulama menyebutkan adanya anjuran sholat, sementara yang lain menganggapnya tidak memiliki landasan yang kuat.

Lantas, bagaimana sebenarnya hukum sholat Nisfu Syaban dalam Islam?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Sholat Nisfu Syaban

Menurut buku Ingin Tahu? Solat karya Abdul Salam Mohd Zain, malam Nisfu Syaban dianjurkan untuk dihidupkan dengan sholat sunnah dua rakaat. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Ibnu Majah dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Ja'far, yang berbunyi:

"Jika masuk malam pertengahan bulan Syaban maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Karena Allah turun ke langit dunia ketika matahari terbenam..."

ADVERTISEMENT

Selain itu, Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin, yang diterjemahkan oleh Purwanto, menjelaskan dalil mengenai sholat Nisfu Syaban. Dalam kitab tersebut, ia menganjurkan sholat sunnah sebanyak 100 rakaat pada malam Nisfu Syaban.

Dalam setiap rakaat, umat Islam dianjurkan membaca surat Al-Fatihah diikuti dengan surat Al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali. Anjuran ini disampaikan oleh Al-Ghazali yang didasarkan pada salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Al-Hasan, yang artinya:

"Diriwayatkan dari Al-Hasan. Dikatakannya, 'Telah meriwayatkan kepadaku tiga puluh sahabat Nabi SAW 'Sungguh orang yang menunaikan sholat ini pada malam ini (Nisfu Syaban), maka Allah akan memandangnya sebanyak tujuh puluh kali dan setiap pandangan Dia akan memenuhi tujuh puluh kebutuhan. Sekurang-kurangnya kebutuhan adalah ampunan."

Terdapat hadits lainnnya yang menjelaskan tentang sholat sunnah Nisfu Syaban berikut ini.

ΨΉΩŽΩ†Ω’ ΨΉΩŽΩ„ΩΩŠΩΩ‘ بْنِ أَبِي Ψ·ΩŽΨ§Ω„ΩΨ¨Ω Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„Ω Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω: Ψ₯ِذَا ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽΨͺΩ’ Ω„ΩŽΩŠΩ’Ω„ΩŽΨ©Ω النِءْفِ مِنْ Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΩΩŽΩ‚ΩΩˆΩ’Ω…ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω„ΩŽΩŠΩ’Ω„ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΨ΅ΩΩˆΩ’Ω…ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω†ΩŽΩ‡ΩŽΨ§Ψ±ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ فَΨ₯ΩΩ†ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡ΩŽ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰ ΩŠΩŽΩ†Ω’Ψ²ΩΩ„Ω ΩΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§ Ω„ΩΨΊΩΨ±ΩΩˆΨ¨Ω Ψ§Ω„Ψ΄ΩŽΩ‘Ω…Ω’Ψ³Ω Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ³ΩŽΩ…ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ§Ω„Ψ―ΩΩ‘Ω†Ω’ΩŠΩŽΨ§ ΩΩŽΩŠΩŽΩ‚ΩΩˆΩ’Ω„Ω : Ψ£ΩŽΩ„ΩŽΨ§ مِنْ مُسْΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω Ω„ΩΩŠ ΩΩŽΨ£ΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±ΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω ! Ψ£ΩŽΩ„ΩŽΨ§ مُسْΨͺΩŽΨ±Ω’Ψ²ΩΩ‚Ω ΩΩŽΨ£ΩŽΨ±Ω’Ψ²ΩΩ‚ΩŽΩ‡Ω ! Ψ£ΩŽΩ„ΩŽΨ§ مُبْΨͺΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ΩΩŽΨ£ΩΨΉΩŽΨ§ΩΩΩŠΩŽΩ‡Ω ! Ψ£ΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩƒΩŽΨ°ΩŽΨ§... Ψ£ΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩƒΩŽΨ°ΩŽΨ§... حَΨͺΩŽΩ‘Ω‰ ΩŠΩŽΨ·Ω’Ω„ΩΨΉΩŽ Ψ§Ω„ΩΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω

Artinya: "Dari Ali bin Abu Thalib, bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya. Adakah yang meminta rizki kepada-Ku, Aku akan memberinya rizki. Adakah yang sakit, Aku akan menyembuhkannya. Adakah yang demikian.... Adakah yang demikian.... Sampai terbit fajar."(HR Ibnu Majah no 1388 dan al-Baihaqi dalam Fadha'ilul Auqat.

Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Aprinita Lestari dalam skripsinya yang berjudul Studi Kritik Kualitas Hadis Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dalam Kitab Fadhail al-Awqaat karya Imam Baihaqi, hadits tersebut dinilai lemah. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa perawi yang tidak tsiqah atau kurang terpercaya.

Dijelaskan juga dalam buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Arif Rahman bahwa Imam Nawawi melalui Kitab Majmu' Syarh Muhadzab, memberikan peringatan terkait amalan sholat Nisfu Syaban. Ia khawatir jika amalan tersebut termasuk dalam bid'ah yang munkar.

Namun, Imam Nawawi tidak mempermasalahkan anjuran menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai ibadah. Sholat sunnah dan amalan lainnya tetap dapat dilakukan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

Kaum Muslimin juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat qiyamul lail pada malam Nisfu Syaban. Salah satu ibadah yang bisa dikerjakan adalah sholat tahajud, yang memiliki keutamaan besar dalam Islam.

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)
Amalan Nisfu Syaban

Amalan Nisfu Syaban

80 konten
Nisfu Syaban adalah waktu pertengahan bulan Syaban yang jatuh pada 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Rasulullah SAW dalam haditsnya menganjurkan muslim untuk memperbanyak ibadah pada momen tersebut.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads