Rais Syuriah PBNU KH Mohammad Nuh DEA menyebut kunci Indonesia Emas 2045 adalah ketika kaum dhuafa sudah bangkit. Ia menilai hal tersebut menjadi esensi dari visi Indonesia tersebut.
"Oleh karena itu, kata kunci yang namanya Indonesia Emas 2045, memang kalau kaum dhuafa sudah bangkit. Esensinya ada di situ," ungkapnya dalam acara Sarasehan Ulama yang digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, pendidikan merupakan sistem rekayasa sosial yang paling baik, teruji, dan terpuji dalam memotong mata rantai kemiskinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga enggak ada kata pilihan lain lagi. Kita berikan akses seluas-luasnya bagi kaum dhuafa itu untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," terang Nuh menjelaskan.
Mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia itu menilai bahwa hal tersebut bukan pilihan, melainkan imperatif. Dengan begitu, negara harus memberi layanan pendidikan yang berkualitas, khususnya bagi orang-orang miskin.
"Ini kan janji kita. Janji kemerdekaan kita. Kan ini janjinya itu melindungi, memajukan, mencerdaskan dan sebagainya," pungkas Nuh.
Sarasehan Ulama adalah acara yang diselenggarakan PBNU dengan kerja sama detikcom dan detikHikmah. Forum diskusi bertema 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU' tersebut melibatkan banyak ulama dan cendekiawan. Sarasehan Ulama ini didukung oleh Bank Syariah Indonesia dan MIND ID.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid