Dalam menjalankan masa kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto mengusung visi besar 'Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045'. Untuk mewujudkan visi tersebut, delapan misi strategis yang dikenal sebagai Asta Cita telah dirancang guna membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Delapan misi Asta Cita meliputi, Hak Asasi Manusia (HAM), pertahanan, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), hilirisasi dan industrialisasi, ekonomi, politik, hingga toleransi umat beragama.
Ulama memiliki peran penting untuk mendukung keberhasilan delapan misi Asta Cita. Ulama memiliki peran strategis sebagai pendukung sekaligus penjaga harmoni sosial dan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia terus berupaya memberikan kontribusi untuk kesejahteraan umat. NU terus bergandengan tangan dengan pemerintah untuk membangun peradaban melalui lewat ranah politik, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial umat Islam.
Guna memperdalam kajian terhadap implementasi Asta Cita, PBNU akan menggelar Sarasehan Ulama bertajuk 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU'. Acara ini akan mempertemukan para ulama, cendekiawan, dan pemangku kepentingan guna mendiskusikan delapan prioritas strategis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam acara tersebut, para ulama bakal berdiskusi mengenai manfaat dan tantangan apa yang akan dihadapi untuk mewujudkan misi Asta Cita. Selain itu, ulama akan memberikan kontribusi yang bisa diberikan untuk merealisasikan Asta Cita.
Melalui gelaran sarasehan, ulama akan memberikan pandangannya dengan mengaitkan Asta Cita dari kacamata nilai-nilai Islam. Ulama akan mengupas tuntas dari sisi keislaman yang berlandas pada sumber ajaran umat Islam seperti, Al-Qur'an, hadits, ajaran Rasulullah, hingga fiqih.
Acara yang berlangsung pada 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta ini bakal mengundang sejumlah pakar mulai dari tokoh agama, politik, pendidikan, ekonomi, hingga psikologi. Acara ini juga bisa disaksikan secara live streaming di detikcom pada 4 Februari 2025 mulai pukul 13.00 WIB.
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat