Ulama NU Bakal Diskusi untuk Kuatkan Visi Misi Wujudkan Asta Cita

SARASEHAN ULAMA

Ulama NU Bakal Diskusi untuk Kuatkan Visi Misi Wujudkan Asta Cita

Dea Duta Aulia - detikHikmah
Sabtu, 01 Feb 2025 17:10 WIB
Gus Yahya membuka acara Kongres Pendidikan NU 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (22/1/2025)
Foto: Dok PBNU
Jakarta -

Upaya untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tidak mendapatkan dukungan dari sejumlah instrumen negara saja. Namun organisasi kemasyarakatan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut memberikan dukungan.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan para ulama dan kiai NU bakal memberikan pandangan terkait dengan Asta Cita.

"Menerjemahkan ini (Asta Cita) dalam kehidupan sehari-haΕ•i dari khususnya organisasi kemasyarakatan untuk bisa memahami dengan baik Asta Cita itu kemudian bisa diimplementasikan," kata Saifullah dikutip dari website NU, Sabtu (1/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara garis besar, sejumlah ulama NU sejak dahulu telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan Bangsa Indonesia. Salah satu realisasinya yakni dengan melakukan sejumlah pendekatan agar angka para pengguna narkoba bisa ditekan. Langkah ini sesuai sejalan dengan Asta Cita ke-7.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Profesor Ilmu Ushul Fiqih, Prof Moh Mukri mengatakan pendekatan yang telah dilakukan yakni secara agama, psikologi, dan sosial.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pendekatan tersebut sengaja dilakukan karena orang yang mengalami kecanduan narkoba bisa meninggalkan ajaran agama. Sebab otaknya menjadi rusak dan jiwanya mengalami guncangan sehingga berpotensi kehilangan akal sehat.

"Karena bagaimanapun kita semua tahu, bahwa seberapa mahal harga narkoba akan dibeli oleh orang tersebut. Hal ini yang menjadikan pemborosan. Lebih dari itu kehormatan akan hilang, banyak sekali rumah tangga yang orang tuanya sukses, kariernya hebat di pelbagai posisi, tapi ternyata anaknya menjadi korban narkoba dikarenakan kesibukan orang tua," ujar Prof Moh Mukri.

Tak hanya itu, upaya untuk memperluas pemahaman ideologi Pancasila pun turut dilakukan oleh para kai NU. Adapun realisasinya melalui Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam yang dibacakan pada Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Sukorejo, 21 Desember 1983 lalu. Adapun isinya sebagai berikut:

Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam

Bismillahirrahmanirrahim

Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, yang menjiwai sila-sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.

Bagi Nahdlatul Ulama, Islam adalah akidah dan syariah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar manusia. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.

Sebagai konsekuensi dari sikap di atas, Nahdlatul Ulama berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.

Untuk mengimplementasikan Asta Cita di masa sekarang, NU pun mengajak para ulama untuk berkumpul dalam rangka menguatkan visi misi kebangsaan melalui program Sarasehan Ulama bertema 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU'.

Dalam acara tersebut, para ulama bakal berdiskusi mengenai manfaat dan kontribusi apa saja yang bisa diberikan untuk mewujudkan Asta Cita.

Acara tersebut bakal membedah secara tuntas terkait upaya PBNU untuk berkontribusi mewujudkan Asta Cita ke-7. Adapun acara 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU' bakal diselenggarakan pada 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Acara tersebut juga bisa disaksikan secara live streaming di detikcom pada 4 Februari 2025 mulai pukul 13.00 WIB.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads