Sarasehan Ulama Bahas Peran NU dalam Ekonomi Keumatan hingga Hilirisasi

SARASEHAN ULAMA

Sarasehan Ulama Bahas Peran NU dalam Ekonomi Keumatan hingga Hilirisasi

Hana Nushratu - detikHikmah
Sabtu, 01 Feb 2025 09:10 WIB
Gus Yahya membuka acara Kongres Pendidikan NU 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (22/1/2025)
Foto: Dok PBNU
Jakarta -

Presiden RI Prabowo Subianto mengusung visi 'Indonesia Emas 2045' dengan merancang Asta Cita untuk mewujudkannya. Salah satu poin yang digalakkan yaitu 'memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, diperlukan ekonomi keumatan untuk kemajuan bangsa. Ekonomi keumatan menjadi suatu kebutuhan bangsa yang sangat penting.

Di sisi lain, ekonomi keumatan juga harus melibatkan semua pihak, termasuk juga ulama. Oleh karena Itu, Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi umat secara bersama-sama untuk kemajuan bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terkait 'Peran Ulama dalam Pengentasan di Kota Tasikmalaya' mengatakan ulama selalu menjadi rujukan dan referensi. Ketokohannya menjadi figur yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam mengenai ajaran Islam.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid yang menyebut NU bisa membuat program pemberdayaan keumatan. Hal ini dinilai penting sebab mayoritas warga nahdliyin adalah mereka yang berada di daerah dan secara ekonomi masih serba kekurangan.

ADVERTISEMENT

"Warga NU ini umumnya di pedesaan, para petani, nelayan, pedagang kecil dan sebagainya yang perlu untuk lebih diberdayaan lagi secara ekonomi. Nah, perjuangan NU ke depan harus dimulai ke arah sana," ujar Gus Jazil, dikutip dari laman Fraksi PKB, Jumat (31/1/2025).

Gus Jazil mengatakan peran dan kiprah NU sudah dilakukan sejak era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, Reformasi hingga saat ini. Menurut Gus Jazil, NU tidak pernah berhenti dalam perjuangan bangsa ini.

"Dari dulu sampai sekarang NU selalu eksis. Dan salah satu yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan adalah para ulama dan kiai NU," kata Gus Jazil.

Ada tiga program yang dilakukan oleh LPNU untuk mengembangkan ekonomi keumatan, di antaranya bisa kerja, bisa bisnis, dan UMKM meroket. Peran ulama lainnya dalam membangkitkan ekonomi berbasis ulama nantinya akan dibahas lebih lanjut di Sarasehan Ulama yang akan dilaksanakan pada Selasa 4 Februari 2024 mulai pukul 13.00 WIB.

Didirikan sejak 16 Rajab 1344 Hijriah (31 Januari 1936 Masehi), NU memiliki tujuan untuk memberdayakan umat, menjaga nilai-nilai keislaman, dan memperjuangkan keadilan sosial. Tahun ini, NU memperingati hari lahir (harlah) pada 16 Rajab 1446 Hijriah atau 16 Januari 2025.

Sejalan dengan misi Asta Cita, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak para ulama berkumpul dalam rangka menguatkan visi misi kebangsaan melalui program Sarasehan Ulama. Acara ini mengusung tema 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU'.

Mengusung tema 'Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dengan Memaksimalkan Potensi Lokal yang Fokus pada Hilirisasi, Industrialisasi, Pemerataan Ekonomi, dan Kesejahteraan Rakyat', diskusi ini akan menghadirkan sejumlah narasumber salah CEO CT Corp Chairul Tanjung. Dalam sesi tersebut akan dibahas misi Prabowo Subianto yang berfokus pada misi Asta Cita poin ke-5, 6, dan 8.

Sesi sebelumnya membahas tentang 'Kolaborasi untuk Penguatan SDM yang Berdaya Saing Tinggi Menuju Indonesia Emas', Diskusi ini akan menghadirkan Rais Syuriah PBNU Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh, DEA sebagai narasumber.

Sementara itu sesi terakhir akan membahas 'Memperkokoh Ideologi Pancasila dan Menguatkan Sistem Pertahanan Negara Menuju Masyarakat Indonesia yang Adil, Makmur Tanpa Korupsi' yang akan dimoderatori oleh Pengurus LPTNU Prof Ahmad Tholabi Kharlie.

Sesi yang membahas Asta Cita poin 1, 2, dan 7, turut menghadirkan ketua PBNU sekaligus putri sulung dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yaitu Alissa Wahid, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir, dan Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla.

Diharapkan, acara ini mampu menjadi wadah konsolidasi untuk menyatukan gagasan, visi, dan program kerja NU di berbagai jenjang kepengurusan. Bagi yang ingin menyaksikan acara Sarasehan Ulama PBNU, bisa melalui live streaming di detikcom pada 4 Februari 2025 mulai pukul 13.00 WIB.

(anl/ega)

Hide Ads