PBNU Gelar Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama pada Harlah NU Ke-102

SARASEHAN ULAMA

PBNU Gelar Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama pada Harlah NU Ke-102

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 24 Jan 2025 14:45 WIB
PBNU Gelar Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama
Konferensi Pers Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Foto: Dok PBNU
Jakarta -

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU).

Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama ini digelar pada 31 Januari 2025 hingga 1 Februari 2025 di Hotel Bidakara Jakarta. Kemudian kegiatan akan berlanjut dengan Festival Keluarga Indonesia yang digelar di Kota Kasablanka Mall pada 1-2 Februari 2025.

Sekretaris Tim Materi Kongres Keluarga Maslahat NU, Hj Alissa Wahid menyampaikan bahwa dalam kongres tersebut akan membahas berbagai isu terkait permasalahan seputar keluarga. Kongres ini sebagai bentuk respons PBNU untuk merumuskan kebijakan yang nantinya membantu mewujudkan kemaslahatan keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konferensi pers yang digelar di kantor pusat PBNU Jakarta, Alissa Wahid menyampaikan saat ini ada beragam masalah yang terjadi di lingkungan keluarga, mulai kekerasan, kesehatan, lingkungan, hingga perekonomian.

Demi mencapai perumusan yang tepat, dalam kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama ini menggandeng beberapa kementerian dan lembaga pemerintah terkait.

ADVERTISEMENT

"NU bisa merumuskan strategi keluarga Indonesia. Dalam kongres, nantinya kami mengajak pihak terkait seperti Badan Gizi Nasional, Kementerian Kependudukan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)," jelas Alissa Wahid.

Lebih lanjut, Alissa Wahid juga menerangkan kongres ini turut menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Pratikno sebagai pembicara kunci.

Kongres ini juga menjadi upaya PBNU untuk membantu pemerintah dalam mengimplementasikan berbagai strateginya dalam menangani berbagai problem keluarga di Indonesia.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua PBNU Hasanuddin Ali yang mengatakan bahwa Kongres Keluarga Maslahat NU merupakan respons PBNU atas perubahan lanskap kependudukan Indonesia yang mulai bergeser dari rural ke perkotaan.

"Saat ini sudah 60 persen masyarakat Indonesia tinggal di kota. Diprediksi di tahun 2045, presentasenya akan meningkat hingga 78 persen," jelas Hasanuddin Ali.




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads