Gus Yahya: Saya Ingatkan, NU Adalah Organisasi Ulama Bukan Bisnis

SARASEHAN ULAMA

Gus Yahya: Saya Ingatkan, NU Adalah Organisasi Ulama Bukan Bisnis

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 22 Jan 2025 17:45 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Ketum PBNU Gus Yahya (Foto: Dok PBNU)
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi ulama bukan bisnis. Hal ini disampaikan dalam acara pembukaan Kongres Pendidikan NU 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

"Saya ingatkan bahwa NU adalah organisasi ulama, NU bukan organisasi bisnis. Ini adalah jamiyah organisasi keagamaan, kemasyarakatan," katanya.

Gus Yahya--sapaan akrabnya--menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi usulan keterlibatan perguruan tinggi, termasuk PTNU dalam pengelolaan sektor tambang. Menurutnya, NU memiliki dua arena utama dalam pelayanannya yaitu pendidikan dan pengasuhan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesantren itu sendiri adalah khidmah layanan yang terutama menyangkut dua arena, yaitu arena pendidikan dan arena pengasuhan masyarakat. Arena khidmatul 'ilm dan arena riayatul ummah," ujarnya.

Ketum PBNU itu menekankan bahwa segala kegiatan di luar arena utama hanya sebagai penunjang mendukung pelaksanaan tanggung jawab utama NU.

ADVERTISEMENT

"Dua arena besar ini menjadi fokus utama NU. Kegiatan-kegiatan lain, termasuk yang bertujuan mencari pemasukan, hanyalah pelengkap untuk mendukung khidmah utama kami," terangnya.

Dalam sambutannya itu, Gus Yahya turut menyinggung terkait pengalaman NU ketika pemerintah memberikan konsesi tambang kepada ormas Islam tersebut. Kala itu, inisiatif tersebut dianggap sebagai inspirasi bagi pengurus NU di berbagai tingkatan demi mencari peluang usaha mendukung kegiatan organisasi.

"Ketika pemerintah memberikan konsesi tambang kepada NU, hal itu menginspirasi banyak pengurus untuk mencari peluang serupa. Ini dinamika yang positif karena ada keinginan membiayai kegiatan organisasi secara mandiri. Tapi, saya ingatkan bahwa NU bukan organisasi bisnis," jelas Gus Yahya.

Ia kembali menekankan betapa pentingnya bagi NU untuk tetap fokus pada identitasnya sebagai organisasi yang berkhidmat pada masyarakat melalui pendidikan dan pengasuhan sosial. Kegiatan ekonomi yang dilakukan NU harus tetap berada dalam koridor penunjang, bukan sebaliknya.

"NU adalah wadah khidmah ulama kepada masyarakat. Jika ada usaha ekonomi, itu harus mendukung tanggung jawab utama kami di pendidikan dan kemasyarakatan, bukan sebaliknya," tandasnya.




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads