Malam pertama bulan Rajab biasa diisi dengan sejumlah amalan. Salah satunya dengan sholat 12 rakaat yang dikenal dengan sholat Raghaib.
Anjuran sholat Raghaib berasal dari sejumlah ulama berdasarkan hadits dari Anas bin Malik RA yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab dan amalan-amalannya. Redaksi hadits ini cukup panjang.
Dalam penggalan hadits itu, Rasulullah SAW menjawab para sahabat yang mengatakan tidak mampu berpuasa sepanjang bulan Rajab. Beliau SAW menjawab agar berpuasa sehari awal Rajab, sehari pada pertengahan, dan sehari pada akhir Rajab. Kemudian, Rasulullah SAW menyebut tentang sholat pada malam Jumat pertama bulan Rajab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka tidak seorang pun yang berpuasa pada hari Kamis (hari Kamis pertama pada bulan Rajab) kemudian salat di antara waktu Maghrib dan Isya, yaitu pada malam Jumat 12 rakaat..." dan seterusnya hingga akhir hadits tentang tata cara dan keutamaannya.
Tata Cara Sholat Malam Pertama Bulan Rajab
Sholat malam pertama bulan Rajab dikerjakan sebanyak 12 rakaat. Menurut penjelasan dalam Mafatih al-Jinan karya Syekh Abbas Al-Qummi terbitan Penerbit Al-Huda, berikut tata caranya.
- Sholat dilakukan antara sholat Maghrib dan Isya sebanyak 12 rakaat, setiap 2 rakaat dengan 1 salam
- Setiap rakaat baca surah Al Fatihah 1 kali, Al Qadr 3 kali, dan Al Ikhlas 12 kali
- Setelah sholat baca allahumma sholli 'ala Muhammadin wa ala ali Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala aalihii sebanyak 70 kali
- Kemudian sujud seraya membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh 70 kali
- Bangun dari sujud dan baca Rabbighfir warham watajaawaz 'ammaa ta'lamu innakal aliyil adzim
- Setelah itu sujud lagi seraya membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh lalu mintalah hajat
Pendapat Ulama soal Sholat Raghaib
Alim ulama berselisih terkait pelaksanaan sholat Raghaib pada malam Jumat pertama bulan Rajab. Menurut penjelasan dalam buku 12 Bulan Mulia: Amalan Sepanjang Tahun karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, jumhur ulama mutaakhirin kebanyakan menyebutnya sebagai bid'ah dan dusta.
Adapun ulama yang menganjurkannya bersandar pada hadits riwayat Anas bin Malik yang penggalannya seperti disebutkan di atas. Sementara kebanyakan ulama lain menilai hadits tersebut palsu.
Amalan Menurut Hadits Shahih
Dalam kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqalani terdapat hadits shahih tentang amalan sholat malam. Amalan ini bisa dilakukan setiap malam, tak disebutkan adanya malam khusus untuk mengerjakannya.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ} أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
Artinya: Dan dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Sholat yang paling utama setelah sholat fadhu adalah sholat malam." (HR Muslim dalam Shahih Muslim)
Dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi juga terdapat hadits yang menyebut cara sholat malam Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata, "Apabila Rasulullah SAW melaksanakan sholat pada waktu malam, beliau memulainya dengan dua rakaat yang ringan." (HR Muslim, shahih)
(kri/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!