Otoritas Palestina melaporkan meningkatnya serangan pemukim Israel terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur. Otoritas mencatat pemukim Israel melakukan 22 penyusupan ke kompleks situs suci tersebut pada bulan lalu.
"Pasukan pendudukan dan pemukim Israel meningkatkan serangan mereka terhadap Masjid Al Aqsa pada bulan Desember," kata Kementerian Waqaf dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (2/1/2025).
"Penyerbuan ini bertujuan untuk menciptakan realitas baru di masjid tersebut dengan mengizinkan para pemukim untuk melakukan ritual keagamaan Yahudi," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian menyebut para pemukim Israel berada di bawah perlindungan polisi Israel. Polisi juga disebut menghalangi pekerjaan penjaga masjid dan membatasi jemaah muslim dengan menangkap dan menggeledah.
Sejumlah menteri sayap kanan Israel terlihat memasuki kompleks Al Aqsa akhir bulan lalu. Pada Minggu (29/12/2024), Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi ditemani para pemukim menerobos masuk lokasi titik api. Dia melakukan ritual di salah satu terowongan di bawah Tembok Barat (Tembok Al-Buraq). Tembok ini diketahui sebagai salah satu tempat berdoa Yahudi.
Tiga hari sebelumnya, Kamis (26/12/2024), Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir masuk kompleks Masjid Al Aqsa untuk melakukan apa yang ia sebut "doa untuk keselamatan para tentara Israel".
Ben-Gvir juga membagikan potret dirinya di media sosial X dengan latar belakang masjid.
"Pagi ini saya pergi ke tempat kuil kami, untuk berdoa bagi kedamaian para prajurit kami, agar semua korban penculikan segera kembali dan untuk kemenangan penuh dengan pertolongan Tuhan," bunyi keterangan foto yang diunggah Ben-Gvir.
Aksi menteri ekstremis Israel itu menuai kecaman dari Palestina dan Yordania selaku penjaga situs suci di Yerusalem Timur. Negara-negara Arab turut mengutuk serangan yang dinilai "menodai" situs suci umat Islam itu.
Masjid Al Aqsa adalah tempat suci ketiga bagi umat Islam. Umat Yahudi menyebut tempat itu sebagai Temple Mount, yang dalam kepercayaan mereka merupakan lokasi dua kuil Yahudi pada zaman kuno.
Ketegangan di situs tersebut telah menjadi isu sensitif selama bertahun-tahun.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI