Kenapa Bulan Rajab Diistimewakan dalam Islam? Ini Alasannya

Kenapa Bulan Rajab Diistimewakan dalam Islam? Ini Alasannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 02 Jan 2025 12:30 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Ilustrasi bulan Rajab (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Jakarta -

Rajab merupakan salah satu bulan yang diistimewakan dalam Islam. Bulan ini terletak di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban.

Mengutip buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT oleh Alexander Zulkarnaen, muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar. Sebab, Rajab merupakan Syahrullah atau bulannya Allah.

Kenapa Bulan Rajab Diistimewakan?

Rajab termasuk ke dalam satu dari empat bulan Haram yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Zulkaidah, Zulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)

Selain itu, bulan Haram merupakan waktu yang tepat untuk berbuat kebaikan lebih banyak dari biasanya. Karenanya, para salaf menganjurkan umat Islam untuk melakukan berbagai amalan termasuk puasa.

ADVERTISEMENT

Masih dari sumber yang sama, Nabi Muhammad SAW dalam hadits dari Anas bin Malik RA juga menyebut terkait alasan diistimewakannya bulan Rajab. Berikut bunyi sabdanya,

"Rajab adalah Syahrullah (bulan Allah), Sya'ban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku." (HR Dailamy)

Berdasarkan hadits di atas, Imam Dailamy meriwayatkan bahwa ketika bulan Rajab muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, lebih utama setiap jam. Sebab, Allah SWT membebaskan orang-orang dari neraka.

Keutamaan Bulan Rajab bagi Muslim

Mengutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut beberapa keutamaan yang dapat diraih muslim pada bulan Rajab.

1. Momen Mustajab untuk Berdoa

Rajab merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Ini sesuai dengan hadits dari Abu Umamah RA, Nabi SAW bersabda:

"Ada lima malam yang tidak akan ditolak berdoa (pada malam-malam tersebut) yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat dan dua malam Lebaran (malam Idul Fitri dan Idul Adha)." (HR Dailamy)

2. Dimuliakan oleh Allah SWT

Rajab juga termasuk sebagai bulan yang dimuliakan. Allah SWT berfirman dalam surah At Taubah ayat 36,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

3. Bulannya Ibadah

Ketika Rajab tiba, muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan. Ini bisa dilakukan dengan memperbanyak zikir, doa serta puasa. Selain itu, muslim juga disunnahkan melakukan puasa Rajab.

"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR Abu Muhammad al-Khalali).

Kemudian dalam riwayat lainnya turut disebutkan mengenai anjuran puasa bulan Rajab,

"Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!." (HR Abu Dawud)




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads