Apa Itu Aswaja? Penjelasan Lengkap tentang Ahlussunnah Wal Jamaah

Apa Itu Aswaja? Penjelasan Lengkap tentang Ahlussunnah Wal Jamaah

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 26 Des 2024 15:01 WIB
Ilustrasi tahun baru islam
Foto: Getty Images/Baramyou0708
Jakarta -

Aswaja atau Ahlussunnah Wal Jamaah adalah istilah yang merujuk pada kelompok muslim yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW serta ajaran para sahabatnya. Aliran ini menjadi rujukan utama bagi umat Islam dalam memahami akidah, akhlak, dan praktik ibadah sehari-hari.

Keberadaan Aswaja memiliki akar sejarah yang kuat sejak perpecahan umat Islam pascawafatnya Nabi Muhammad SAW. Dengan landasan yang kokoh pada ajaran para ulama besar, Aswaja terus berkembang dan berkontribusi pada pembentukan nilai-nilai keislaman hingga kini.

Sejarah Aswaja

Dijelaskan oleh Maulana dalam bukunya Aswaja dan Sejarahnya, Aswaja atau Ahlussunnah Wal Jamaah merupakan sebuah pemahaman ideologis yang tumbuh di kalangan masyarakat muslim. Aliran ini berpijak pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, serta menjadi pedoman dalam kehidupan keagamaan umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Aswaja bermula setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada 632 M, yang memicu perpecahan di kalangan umat Islam.

Beberapa kelompok ekstrem muncul, seperti Rafidhah dari golongan Syiah yang menolak legitimasi tiga khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. Ada juga Ghulat, golongan Syiah yang lebih ekstrem, yang mengkafirkan hampir semua sahabat Nabi kecuali pengikut Ali bin Abi Thalib.

ADVERTISEMENT

Ketegangan antar kelompok ini semakin meningkat hingga masa pemerintahan Muawiyah, pendiri Dinasti Umayyah pada 661 M, yang mengubah sistem kekhalifahan menjadi monarki absolut. Hal ini memicu perselisihan di antara kelompok-kelompok seperti Sunni, Syiah, dan Khawarij.

Kelahiran berbagai aliran ini juga dipengaruhi oleh dinamika masyarakat akibat ekspansi wilayah Islam.

Aswaja sendiri muncul melalui peran generasi penerus Nabi, yaitu para tabiin dan tabiut tabiin, yang terus mengembangkan ajaran tersebut. Dua tokoh utama yang menjadi pencetus Aswaja adalah Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi.

Imam Aswaja

Dalam buku Ahlussunnah Wal Jamaah karya A. Fatih Syuhud, Kyai Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa kelompok Ahlussunnah adalah mereka yang dalam akidah mengikuti madzhab Abu Hasan Al-Asy'ari dan dalam fiqih berpegang pada salah satu dari empat madzhab.

Madzhab akidah yang dikenal sebagai Asy'ariyah ini dianut oleh mayoritas ulama ahli hadits terkemuka dan pakar fiqih, seperti Al-Baihaqi, Al-Baqillani, Al-Qusyairi, Al-Juwaini, Al-Ghazali, Fakhruddin Al-Razi, Al-Nawawi, Al-Suyuti, Izzuddin bin Abdissalam, Taqiuddin Al-Subki, Ibnu Asakir, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Aqil Al-Hanbali, dan Ibnul Jauzi.

Para ulama ini berasal dari berbagai madzhab fiqih, termasuk Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan sebagian Hanbali.

Sementara itu, menurut buku Pengantar Ahlussunnah wal Jamaah yang disusun oleh Lukmanul Hakim, istilah Aswaja sebagai sebuah aliran dalam Islam mulai dikenal melalui Ashab al-Asy'ari (yang sering disebut Asy'ariyah atau Sunni).

Beberapa tokoh penting dalam kelompok ini adalah Al-Baqillani, Al-Baghdadi, Al-Juwaini, Al-Ghazali, Al-Syahrastani, dan Fakhruddin Al-Razi. Meski begitu, mereka tidak secara eksplisit membawa identitas Aswaja sebagai sebuah madzhab.

Pernyataan tegas mengenai Aswaja baru ditemukan dalam pendapat Az-Zabidi, yang mengatakan, "Idza Uthliqa Ahlussunnah Fal Murad Bihi Al-Asy'ariyah wal Maturudiyyah" (Jika disebut Ahlussunnah, maka yang dimaksud adalah pengikut Asy'ariyah dan Maturidiyah).

Dengan demikian, tidak ada orang tertentu yang dianggap sebagai pendiri ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. Ajaran ini dirumuskan kembali oleh para ulama untuk menjaga kemurnian ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya di tengah munculnya berbagai paham dan aliran keagamaan yang menyimpang.

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads