Berhubungan Diplomatik 70 Tahun, RI-Saudi Bakal Saling Tukar Arsip Sejarah

Berhubungan Diplomatik 70 Tahun, RI-Saudi Bakal Saling Tukar Arsip Sejarah

Anisa Febriani - detikHikmah
Senin, 23 Des 2024 21:31 WIB
foto kiri ke kanan: Kepala ANRI Imam Gunarto, Direktur Arsip Nasional Kerajaan Arab Saudi Dr Faisal Al-Tamimi dan Wakil Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mushari Mutlaq M. Althiyabi (foto: Anisa Rizki/detikHikmah)
Foto: Anisa / detikHikmah
Jakarta -

Indonesia dan Arab Saudi akan saling mempertukarkan arsip sejarah untuk menunjukkan hubungan sejarah dan diplomatik antara kedua negara. Hal ini disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Arsip Nasional RI (ANRI) dan Arsip Nasional Kerajaan Arab Saudi (NCAR).

"Kita memiliki sejarah yang panjang hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi dan itu tersimpan di dalam arsip. Arsip-arsip itu nanti akan dipertukarkan, dibukukan dan dipamerkan kepada masyarakat," kata Kepala ANRI Drs Imam Gunarto M Hum kepada wartawan usai meneken nota kesepahaman di Gedung ANRI, Jakarta Selatan pada Senin (23/12/2024).

Menurutnya, masyarakat harus mengetahui bahwa RI dan Saudi telah menjalin hubungan diplomatik hingga tujuh dekade. Hubungan tersebut tidak hanya seputar haji, melainkan mencakup banyak hal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hubungan diplomatik kita yang hampir 70 tahun saya kira itu perlu diketahui oleh masyarakat. Jadi hubungannya tidak hanya haji saja, tapi berbagai macam hal," tambahnya.

Nantinya, kedua pihak akan mengadakan kegiatan seperti pameran atau workshop. Acara bisa diselenggarakan di Jakarta maupun Riyadh.

ADVERTISEMENT

"Ini kan baru MOU, nanti segera kita susun action plan setiap tahun kita mengadakan kegiatan apa. Tahun depan setidaknya kita akan mengadakan workshop dan pameran bersama," terang Imam.

Lebih lanjut ia menuturkan, Indonesia dan Saudi juga akan mengirim arsiparis untuk saling belajar. Ini juga bertujuan meningkatkan kualitas bagi para arsiparis kedua negara.

"Kita akan mengirim staf kita untuk belajar di Arab Saudi. Arab Saudi juga akan mengirimkan stafnya ke Indonesia untuk saling belajar tentang teknologi, tentang manajemen yang kita kuasai masing-masing," ujar Imam menjelaskan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Arsip Nasional Kerajaan Arab Saudi Dr Faisal Al-Tamimi juga mengatakan bahwa diharapkan MoU tersebut dapat melahirkan berbagai macam kegiatan. Nantinya, kegiatan tersebut bisa memberi kontribusi penting untuk hubungan kedua negara.

Dengan adanya MoU antara ANRI dan Arsip Nasional Kerajaan Arab Saudi, maka masyarakat bisa mengakses informasi historikal dengan mudah.

"Ini sangat memungkinkan untuk publik dapat mengakses informasi historikal, baik itu untuk masyarakat Arab Saudi dan juga di Indonesia," kata Faisal.

Ia juga menjelaskan bahwa secara teknik, proses manajemen kearsipan di Saudi hampir sama di seluruh negara termasuk Indonesia. Dalam praktiknya, mereka memiliki standar-standar yang sudah ditetapkan secara nasional.

Keberhasilan implementasiMoU akan dilihat dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di Indonesia atau Arab Saudi ke depannya. Selain itu, kerja sama juga akan dilakukan dengan stakeholder lainnya.




(lus/lus)

Hide Ads