Allah SWT telah mengutus para nabi dan rasul sebagai pembawa wahyu untuk membimbing umat-Nya. Wahyu-wahyu ini diturunkan dalam berbagai bentuk.
Selain melalui ucapan dan tindakan para nabi yang menjadi teladan bagi umat, wahyu untuk para nabi pun diturunkan melalui kitab-kitab yang Allah SWT berikan.
Lantas, sebenarnya untuk apa kitab Allah diwahyukan kepada nabi dan rasul ini? Simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah Kitab yang Allah Wahyukan kepada Nabi dan Rasul
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak yang disusun oleh Muhyi Shubhi, para ulama berpendapat bahwa Allah SWT telah menurunkan sebanyak 104 kitab, di antaranya adalah:
- 20 kitab diturunkan kepada Adam AS,
- 50 kitab kepada Nabi Syits AS,
- 30 kitab diturunkan kepada Idris AS,
- 10 kitab diturunkan kepada nabi Ibrahim AS,
- 1 Kitab Injil kepada Nabi Isa AS,
- 1 Kitab Taurat kepada Nabi Musa AS,
- 1 Kitab Zabur kepada Nabi Daud AS,
- 1 Kitab Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW
Karena kitab-kitab Allah SWT tidak dapat dihitung dengan pasti, oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita cukup mengimani 4 kitab yang wajib diketahui, yaitu:
- Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS.
- Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
- Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS
- Kitab Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhaummad SAW.
Tujuan Allah SWT Mewahyukan Kitab kepada Nabi dan Rasul
Berikut adalah 4 kitab Allah SWT yang wajib diketahui oleh umat Islam, beserta tujuan diwahyukannya kitab-kitab tersebut kepada para nabi dan rasul. Penjelasan ini dirangkum dari buku Aqidah Akhlaq susunan Taofik Yusmansyah.
1. Kitab Taurat Nabi Musa AS
Taurat berasal dari kata Thora dalam bahasa Ibrani, yang artinya "ajaran". Maksudnya, ajaran yang berisi nilai-nilai dan pedoman hidup. Selain itu, Taurat juga memuat sejarah para nabi dan rasul sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Musa AS, serta berbagai hukum yang harus diikuti umat manusia.
Taurat diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS di Gunung Sinai, di mana Allah SWT berbicara langsung dengan Nabi Musa. Oleh karena itu, Nabi Musa AS dikenal dengan gelar "Kalimullah", yang berarti "orang yang diajak berbicara langsung oleh Allah SWT". Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra ayat 2,
وَأَتَيْنَا مُوسَى الْكِتَبَ وَجَعَلْنَهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلًا
Artinya: "Kami memberi Musa Kitab (Taurat) dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), "Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku'."
Sebenarnya, ajaran dalam Taurat juga terdapat dalam Al-Quran, sehingga, orang Yahudi (Bani Israil) seharusnya mengakui kebenaran Al-Quran. Namun, mereka enggan mengikutinya karena Nabi Muhammad SAW berasal dari bangsa Arab, bukan bangsa mereka.
Adapun tujuan diwahyukannya Kitab Taurat adalah:
- Meyakinkan Bani Israil tentang keberadaan dan keesaan Allah SWT.
- Menyerukan Bani Israil agar hanya menyembah kepada Allah SWT.
- Mengajarkan berbuat baik kepada ibu bapak.
- Melarang berlaku berlaku kasar, curang, dan dusta.
- Melarang memiliki barang dengan jalan tidak halal (curang).
Kata "Taurat" juga bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani kuno sebagai "nomos", yang berarti hukum. Kitab Taurat terdiri atas lima kitab, yang juga dikenal dengan sebutan "Lima Kitab Musa". Kelima kitab tersebut adalah Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan.
2. Kitab Zabur Nabi Daud AS
Nabi Daud AS diangkat menjadi nabi/rasul pada usia 40 tahun. Allah SWT mewahyukan kepadanya Kitab Zabur. Kata "Zabur" berasal dari kata "zabara", yang berarti "menulis dengan sempurna".
Kitab Zabur yang diberikan kepada Nabi Daud AS berisi nyanyian-nyanyian indah yang disebut "mazmur", yang memiliki arti nyanyian dan doa.
Dalam Zabur terdapat 150 mazmur, yang mengungkapkan pengalaman hidup Nabi Daud AS, termasuk kebaikan, kemenangan, dosa, kekalahan, serta berita tentang nabi/rasul yang akan datang di masa depan.
Zabur tidak mengajarkan syariat baru, karena Nabi Daud AS diperintahkan untuk meneruskan syariat yang dibawa oleh Nabi Musa AS. Seperti kitab wahyu lainnya, Zabur berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Nabi Daud AS dan kaumnya. Adapun tujuan diwahyukannya Zabur kepada Nabi Daud AS adalah:
- Memberi kabar gembira bahwa bumi akan diwariskan kepada hamba yang saleh.
- Memberi peringatan agar manusia tidak mengingkari keberadaan Allah SWT.
- Memberi pelajaran bagi manusia untuk mengambil hikmah dari pengalaman hidup sehari-hari.
- Memberi peringatan agar manusia senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT.
- Penjelasan dan peringatan, bahwa kebaikan akan dibalas dengan pahala dan kebahagiaan, sedangkan kejahatan akan dibalas dengan siksa atau kesengsaraan.
3. Kitab Injil Nabi Isa AS
Nabi Isa AS diutus kepada Bani Israil dengan membawa Kitab Injil. Kata "Injil" berasal dari bahasa Yunani "Evangelion", yang berarti "Kabar Gembira". Tema pokok Injil adalah pembersihan jiwa dan raga dari kotoran. Injil berisi wahyu dari Allah SWT yang disampaikan melalui Nabi Isa AS sebagai pelurus ajaran Nabi Musa AS, yang pada waktu itu telah banyak diselewengkan.
Pada masa itu, keduniawian telah merasuki jiwa Bani Israil, sehingga Nabi Isa AS diutus untuk mengajarkan kembali kederhanaan, kesucian, dan kasih sayang dalam menjalani kehidupan. Nabi Isa AS diangkat menjadi nabi dan rasul pada usia 30 tahun.
Tujuan diwahyukannya Injil sama dengan kitab-kitab atau ajaran para nabi sebelumnya, yaitu sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi Bani Israil. Selain itu, Injil juga diturunkan untuk membenarkan Taurat yang diberikan kepada Nabi Musa AS. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 46,
وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَةِ وَآتَيْنَهُ الْإِنْجِيلَ فِيْهِ هُدًى وَنُوْرُ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: "Kami meneruskan jejak mereka (para nabi Bani Israil) dengan (mengutus) Isa putra Maryam yang membenarkan apa (kitab suci) yang sebelumnya, yaitu Taurat. Kami menurunkan Injil kepadanya (yang) di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya; yang membenarkan kitab suci yang sebelumnya, yaitu Taurat; dan menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
Adapun kandungan pokok Injil adalah sebagai berikut:
- Menyeru Bani Israil untuk mengesakan dan beribadah hanya Allah SWT.
- Membenarkan ajaran nabi atau rasul sebelumnya, baik yang berupa syari'at ataupun mukjizat yang dibawanya.
- Keterangan tentang kisah Nabi Isa dan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, seperti mukjizat.
- Perintah untuk mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
- Meluruskan kembali ajaran para nabi/rasul sebelumnya yang telah banyak diselewengkan oleh umat-umat para nabi tersebut (Bani Israil).
- Kabar tentang akan diutusnya nabi terakhir kepada umat manusia dengan membawa Al-Quran sebagai kitab petunjuknya. Nabi tersebut adalah Nabi Muhammad SAW.
Pada awalnya, Injil yang diberikan kepada Nabi Isa AS adalah murni ajaran dari Allah SWT. Namun, beberapa pengikutnya, seperti Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes, kemudian memasukkan karangan mereka sendiri ke dalam Injil.
Oleh karena itu, Injil dinamakan berdasarkan nama-nama pengarangnya, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohannes. Saat ini, orang-orang Nasrani atau Kristen hanya membaca Injil terjemahannya dan menyadari bahwa Injil yang mereka terima telah banyak mengalami perubahan dan penambahan.
4. Al-Qur'an Nabi Muhammad SAW
Dikutip dari buku Akidah Akhlak Masrasah Tsanawiyah yang disusun oleh Harjan Syuhara, Allah SWT menurunkan ayat pertama Al-Qur'an pada bulan Ramadhan. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa Al-Qur'an diturunkan tepatnya pada 17 Ramadhan, sekitar 13 tahun sebelum hijriyah, yang dikenal sebagai malam Nuzulul Qur'an (turunnya Al-Qur'an).
Pertama kali Al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, Makkah, Arab Saudi. Wahyu pertama yang turun adalah Surah Al-'Alaq, ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, tepat pada 17 Ramadhan di Gua Hira. Wahyu-wahyu selanjutnya diturunkan dengan jeda selama 3 tahun.
Proses turunnya Al-Qur'an berlangsung selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari secara berangsur-angsur. Lokasi penurunan Al-Qur'an terbagi di dua tempat, yaitu Makkah (dengan ayat-ayat yang disebut Makkiyah) dan Madinah (dengan ayat-ayat yang disebut Madaniyah). Al-Qur'an terdiri atas 30 juz, 114 surah, dan 6.666 ayat.
Tujuan utama diturunkannya Al-Qur'an yakni sebagai sumber pengajaran Nabi Muhammad SAW untuk menuntun manusia ke jalan yang benar agar selamat hidup di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Taha ayat 113,
وَكَذَلِكَ انْزَلْتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَفْنَا فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا طه
Artinya: "Demikianlah, Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan Kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman agar mereka bertakwa atau agar (Al-Qur'an) itu memberi pengajaran bagi mereka."
Kedudukan Al-Qur'an terhadap kitab-kitab suci yang lain juga sebagai penyempurna. Ajaran yang terdapat dalam kitab suci terdahulu bersifat sederhana dan disempurnakan oleh kitab suci Al-Qur'an. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 48,
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ
Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026