Innalillahi, Ulama Sufi Dunia Syekh Hisham Kabbani Wafat di Usia 79 Tahun

Innalillahi, Ulama Sufi Dunia Syekh Hisham Kabbani Wafat di Usia 79 Tahun

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 05 Des 2024 20:14 WIB
Syekh Hisham Kabbani.
Foto: Instagram/@hishamkabbani
Jakarta -

Syekh Muhammad Hisham Kabbani, seorang ulama yang dihormati di kalangan umat Muslim, telah berpulang pada Kamis, 5 Desember 2024 di usia 79 tahun. Berita duka ini disampaikan melalui akun Instagram resmi beliau, menyisakan kesedihan mendalam di hati umat Islam di seluruh dunia.

"Dengan patah hati kami menginformasikan kepada Anda bahwa malam ini Cinta Hidup Kami, Guru Kami, al-Qutb al-Mutasarrif, Maulana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani (qaddas Allahu sirruhu) meninggal dari kehidupan duniawi ini ke al-Rafeeq al-'Alaa," tulis akun Instagram @Hishamkabbani.

Melalui unggahan tersebut, seluruh murid dan pengikut Syekh Kabbani diimbau untuk melaksanakan salat Ghaib, membaca Surah Yasin, Surah Al-Mulk, Tahlil, Shalawat, Khataman Khawajikan, serta bersedekah dengan memberi makan kepada mereka yang membutuhkan, dengan niat agar pahala amal tersebut dihadiahkan kepada Syekh Kabbani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh ulama terkemuka Pakistan, Dr. Muhammad Tahirul Qadri, melalui akun X pribadinya, @TahirulQadri. "Saya sangat berduka atas wafatnya Syekh Hisham Kabbani, seorang ulama yang disegani dan pembimbing yang dikenal karena ketakwaan dan komitmennya terhadap kebenaran," tulisnya.

Ia turut berdoa agar Allah SWT meninggikan derajat almarhum di surga dan menjadikan makamnya sebagai salah satu taman surga.

ADVERTISEMENT

Dr. Qadri juga mengapresiasi pengabdian Syekh Kabbani yang tulus dalam menyebarkan ajaran agama dan melayani umat, sejalan dengan jejak silsilah dan jalan yang dirintis oleh Syekh Nazim Adil al-Haqqani.

"Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahnya yang ikhlas dan mengangkat derajatnya ke tempat yang lebih tinggi," tambahnya.

Di akhir pernyataannya, ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, murid, serta para pengikut Syekh Kabbani, seraya berdoa agar Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya yang tak terbatas dan memberikan kesabaran kepada mereka yang ditinggalkan.

Tentang Syekh Hisham Kabbani

Syekh Muhammad Hisham Kabbani, yang lahir pada 28 Januari 1945, adalah seorang ulama besar Sufi asal Lebanon yang kemudian bermukim di Amerika. Selama perjalanan dakwahnya, beliau dikenal luas karena keberaniannya mengkritik ekstremisme kekerasan yang meresahkan umat Muslim di seluruh dunia.

Ia secara aktif mengingatkan para pemimpin Muslim dari Afghanistan hingga Inggris untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap radikalisasi. Meski begitu, pandangan dan kritiknya terhadap ekstremisme sempat memicu kontroversi di kalangan beberapa komunitas Muslim di Amerika.

Selain keterlibatannya dalam dunia dakwah, Syekh Kabbani juga memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Beliau menempuh studi teknik kimia di Universitas Amerika di Beirut, lalu melanjutkan pendidikan kedokterannya di Belgia. Tak hanya itu, perjalanan intelektualnya mengarah pada bidang hukum di Universitas Damaskus.

Namun, yang paling mencolok adalah kiprah beliau dalam dunia spiritual, di mana ia memimpin Thariqat Naqsyabandiyah Haqqani di Amerika.

Syekh Kabbani juga terlibat aktif dalam berbagai pertemuan internasional, termasuk di Spanyol, Malaysia, dan Indonesia, bahkan pada tahun 2003, ia hadir dalam pertemuan umat Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Keterikatannya dengan Nahdlatul Ulama (NU) juga sangat kuat. Pada tahun 2002, dalam acara penutupan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) di Jakarta, Syekh Kabbani menyatakan bahwa dirinya merupakan bagian dari NU karena banyak kesamaan prinsip dalam ajaran dan pandangannya.

Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Ketua PBNU, Rozy Munir. Ketika beliau meninggal, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan duka cita mendalam atas kehilangan salah satu guru besar Sufi ini, khususnya kepada murid-murid Syekh Kabbani di Indonesia.






(inf/erd)

Hide Ads