Meninggalkan sholat adalah tindakan yang tidak hanya merugikan seseorang dari ibadahnya, tetapi juga berdampak pada kehidupan duniawinya. Sholat adalah kewajiban utama bagi setiap Muslim, dan banyak peringatan dalam Al-Qur'an serta Hadits yang menekankan pentingnya menjaga sholat lima waktu. Meninggalkan sholat, apalagi secara sengaja, bisa mendatangkan kerugian besar bagi umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap kali kita melewatkan sholat, kita kehilangan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, serta untuk mendapatkan keberkahan dalam kehidupan kita. Lalu, apa sebenarnya dampak dari meninggalkan sholat dan bagaimana seharusnya kita mengatasi penyakit malas menjaga sholat ini? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Perintah Sholat Berdasarkan Dalil Al-Qur'an dan Hadits
Dalam Islam, sholat adalah kewajiban yang sangat penting, sebagaimana ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur'an. Salah satunya dapat ditemukan dalam Surah An-Nisa ayat 103.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surah An-Nisa ayat 103 menjadi salah satu dalil penting yang menunjukkan perintah untuk mendirikan sholat. Ayat ini tidak hanya memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan sholat, tetapi juga memberikan penegasan bahwa sholat adalah kewajiban yang harus dijalankan di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Allah SWT berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin."
Selain dalil dari Al-Qur'an, perintah sholat juga datang langsung dari Allah SWT saat peristiwa Isra Mi'raj. Mengutip arsip detikHikmah, pada malam yang penuh kemuliaan ini, Rasulullah SAW diangkat ke langit bersama malaikat Jibril dan bertemu dengan Allah SWT. Di sinilah Allah SWT memberikan perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu yang sebelumnya telah melalui proses negosiasi dari 50 waktu sholat.
Rasulullah SAW bersabda, "Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 sholat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Nabi Musa. Lalu dia bertanya: "Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?" Saya menjawab: "50 sholat." Nabi Musa berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Saya telah menguji dan mencoba bani Israil dan ternyata mereka terlalu lemah untuk menanggung tugas berat."
Nabi Muhammad SAW berkata: "Aku kembali kepada Tuhanku seraya berkata, Wahai Tuhanku ringankanlah untuk umatku." Maka dikurangi dariku lima sholat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata: "Allah mengurangi untukku 5 sholat." Dia berkata: "Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan." Maka terus menerus saya pulang balik antara Allah SWT dan Nabi Musa, hingga Allah berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 sholat sehari semalam, setiap sholat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 sholat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan." Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Nabi Musa seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan," maka saya pun berkata: "Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya". (HR Muslim).
Ancaman Bagi yang Meninggalkan Sholat
Meninggalkan sholat tanpa alasan tidak diperkenankan dalam Islam. Bukan hanya karena mengabaikan kewajiban, tetapi juga membawa ancaman serius yang telah dijelaskan dalam berbagai hadits dan ayat Al-Qur'an.
Mengutip dari buku Kecanduan Sholat yang ditulis oleh Marenda Darwis, Allah SWT memberikan ganjaran yang besar bagi hamba-Nya yang taat melaksanakan perintah-Nya, namun bagi mereka yang sengaja meninggalkan sholat, Allah SWT memberikan peringatan keras dan ancaman yang harus diperhatikan dengan serius.
Salah satu ancaman bagi orang yang meninggalkan sholat adalah menjadi sesat. Dalam Surah Maryam ayat 59, Allah SWT berfirman:
۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ ٥٩
Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat."
Selain itu, Rasulullah SAW juga memberi peringatan tentang ancaman cap "munafiq" bagi orang yang meninggalkan sholat. Dalam hadits yang diriwayatkan, Rasulullah SAW menyatakan:
"Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafiq adalah sholat shubuh dan isya." (HR. Muslim)
Ancaman lain yang juga sangat serius adalah dikuasainya seseorang oleh setan apabila sholat tidak didirikan. Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Bila ada 3 orang yang tinggal di suatu kota atau desa yang tidak didirikan sholat, mereka akan dikuasai setan, maka engkau hendaknya mengerjakan sholat berjamaah." (HR Al-Hakim).
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga sholat berjamaah, karena meninggalkan sholat tidak hanya menyebabkan kerugian ibadah, tetapi juga membuka celah bagi setan untuk menguasai hati dan pikiran seseorang.
Terakhir, bagi mereka yang meninggalkan sholat tanpa uzur syar'i, sholat yang mereka kerjakan tidak akan diterima oleh Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan:
"Barang siapa mendengar seruan muadzin dan tak ada uzur yang menghalanginya, sahabat bertanya: "Apa udzur itu?" Rasulullah SAW menjawab, "Rasa takut dan sakit, maka sholat yang ia kerjakan tak diterima." (HR Abu Dawud).
Meninggalkan sholat bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga mengundang berbagai macam ancaman yang dapat membahayakan iman dan keberkahan hidup. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk senantiasa menjaga kewajiban sholatnya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Cara Melaksanakan Sholat dengan Khusyu
Untuk melaksanakan sholat dengan baik, bukan hanya memenuhi rukun dan syarat sah sholat, melainkan juga dengan menanamkan kekhusyukan hati dan pikiran, serta menyadari kehadiran Allah SWT. Khusyu berarti fokus sepenuhnya kepada Allah SWT dan mengesampingkan segala hal yang mengganggu pikiran.
Berikut adalah beberapa cara untuk melaksanakan sholat dengan khusyu menurut Habib Husein Ja'far Al Hadar:
1. Memberi Waktu Khusus untuk Sholat
Sholat harus dilakukan dengan sepenuh hati, bukan di sela-sela waktu yang terburu-buru. Luangkan waktu khusus untuk sholat tanpa mengganggu aktivitas lainnya.
2. Memahami Bacaan dalam Sholat
Pahami setiap bacaan yang dibaca dalam sholat. Hal ini akan membantu hati dan pikiran untuk lebih fokus dan mendalami setiap bacaan yang diucapkan.
3. Menyadari Keberadaan Allah dalam Setiap Gerakan
Saat sholat, sadarilah bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah SWT. Lakukanlah sholat dengan ihsan yang berarti yakin bahwa ketika sedang sholat, kita sedang berhadapan langsung dengan Allah SWT.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan