Cara Sholat Tahajud yang Benar, Lengkap dengan Doa dan Waktu Terbaiknya

Cara Sholat Tahajud yang Benar, Lengkap dengan Doa dan Waktu Terbaiknya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 29 Nov 2024 20:00 WIB
Muslim mature men prayer in mosque
Ilustrasi sholat (Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull)
Jakarta -

Tahajud adalah amalan sunnah dengan keutamaan yang luar biasa. Oleh karenanya, penting bagi muslim untuk mengetahui cara sholat Tahajud yang baik dan benar.

Perintah sholat tahajud termaktub dalam surah Al Isra ayat 79,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا - ٧٩

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Menurut Buku Pintar Sholat Wajib dan Sunnah Super Lengkap yang disusun Saif Ahmad Jamil, sholat Tahajud merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Hukum dari sholat ini adalah sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan.

ADVERTISEMENT

Sholat tahajud tidak memiliki batasan rakaat. Namun, sholat bisa dilakukan dengan 2 rakaat, 4 rakaat, dan seterusnya. Berikut cara sholat Tahajud yang bisa dikerjakan oleh muslim.

Cara Sholat Tahajud yang Benar

Menukil dari buku Panduan Lengkap Sholat Wajib dan Sunnah oleh Amat Asnawi, cara sholat Tahajud yang benar adalah sebagai berikut:

  • Membaca niat sholat Tahajud
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Lanjutkan dengan bacaan surah Al Fatihah
  • Membaca surah lain dalam Al-Qur'an
  • Rukuk
  • I'tidal
  • Sujud
  • Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
  • Membaca doa tahiyat akhir ketika rakaat kedua
  • Salam

Sholat tahajud 4 rakaat dapat dikerjakan dengan 2 rakaat per satu kali salam. Bisa juga dengan 4 rakaat sekaligus per satu kali salam. Tata cara pelaksanaannya sama seperti sholat sunnah pada umumnya dan tidak terdapat perbedaan mengenai bacaan.

Niat Sholat Tahajud 2 dan 4 Rakaat

1. Niat Sholat Tahajud 2 Rakaat

Berikut bacan niat sholat Tahajud 2 rakaat yang bisa diamalkan muslim,

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Tahajud 4 Rakaat

أصَلَّى سُنَّةَ التَّهَجُدِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli sunatattahajjudi arba'a raka'aatin lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat shalat sunat Tahajud empat rakaat karena Allah Ta'ala."

Doa setelah Sholat Tahajud

Masih dari sumber yang sama, ada doa yang bisa diamalkan muslim setelah mengerjakan sholat Tahajud. Berikut bacaannya,

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ

اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Arab latin: Allahumma lakal-hamdu anta qayyimus-samaawaati wal-ardhi wa man fihinna, wa lakal-hamdu anta malikus-samaawaati wal-ardhi wa man fihinna, wa lakal-hamdu anta nuurus-samaawaati wal-ardhi wa man fihinna, wa lakal-hamdu antal-haqqu wa wa'dukal-haqqu wa liqaa'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal-jannatu haqqun, wan-naaru haqqun, wan-nabiyyuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallama haqqun, was-saa'atu haqqun.

Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khashamtu, wa ilaika haakamtu, faagfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a'lantu antal-muqaddimu wa-antal mu'akhkhiru laa ilaaha illa anta wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu lah segala puji. Engkau-lah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang berada di dalamnya. Bagi-Mu lah segala puji. Engkau-lah raja penguasa langit dan bumi serta makhluk yang berada di dalamnya. Bagi-Mu lah segala puji. Engkau-lah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang berada di dalamnya. Bagi-Mu lah segala puji. Engkau-lah Yang Haq (benar), janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal, hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya kepada-Mu lah aku rindu, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkau-lah Yang Maha Terdahulu dan Engkau-lah Yang Maha Terakhir. Tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Waktu yang Tepat untuk Sholat Tahajud

Ahmad Hawassy dalam karyanya yang berjudul Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja menguraikan pembagian waktu sholat Tahajud. Menurutnya, waktu terbaik mengerjakannya dibagi ke dalam tiga macam.

Sholat Tahajud yang sangat utama bisa dikerjakan sejak setelah Isya sampai pukul 22.00. Lalu, waktu yang lebih utama melaksanakan sholat Tahajud adalah sepertiga malam kedua tepatnya pukul 22.00 sampai 01.00 dini hari. Sementara itu, waktu paling utama pengerjaan sholat Tahajud yaitu pada sepertiga malam terakhir yang dimulai pada 01.00 dini hari sampai subuh.

Rasulullah SAW bahkan mengerjakan sholat Tahajud pada sepertiga malam terakhir sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Abu Muslim yang bertanya pada Abu Dzar,

"Pada waktu manakah yang lebih utama untuk kita mengerjakan sholat malam?"

Abu Dzar menjawab, "Aku telah bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini."

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perut malam yang masih tinggal adalah sepertiga malam yang terakhir. Sayang sedikit sekali orang yang melaksanakannya." (HR Ahmad)




(aeb/inf)

Hide Ads