Ada banyak jenis penyakit hati yang harus dihindari setiap muslim, salah satunya yakni takabur. Takabur sama halnya dengan sombong dan ujub.
Sikap takabur adalah penyakit hati pada orang yang enggan menerima kebenaran dan suka meremehkan orang lain.
Pengertian Takabur
Dalam bukunya yang berjudul Wahai Rasulullah, Jangan Usir Kami!, Abdul Syukur Al-Aziz menjelaskan, menurut bahasa, takabur atau sombong ialah membesarkan diri atau menganggap diri lebih dari orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut istilah syariat, takabur adalah suatu sikap mental yang memandang rendah orang lain, sementara ia memandang dirinya tinggi dan mulia.
Takabur merupakan sifat yang dimiliki iblis. Sifat inilah yang menyebabkan ia diusir dari surga dan diturunkan derajatnya hingga menjadi makhluk yang sangat rendah. Sifat takabur iblis ini termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 34,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
Thabari dalam kitab tafsirnya menerangkan bahwa ayat tersebut diturunkan khususnya kepada orang yang sombong, serta kepada Yahudi dan para pendetanya yang sombong sehingga mengingkari kenabian Rasulullah SAW.
Ibnu Abbas berpendapat, bahwasanya iblis dulunya bernama Azazil, ia termasuk makhluk yang sangat rajin beribadah dan luas ilmunya. Karena itu, ia merasa sombong dan enggan sujud kepada Adam AS.
Rasulullah SAW bersabda, "Takabur adalah sifat orang yang mengingkari atau menolak kebenaran dan merendahkan orang lain." (HR Abu Dawud dan Hakim)
Sifat takabur akan memunculkan sifat ujub yaitu kagum terhadap diri sendiri, membanggakan diri sehingga merasa lebih baik dan unggul dibandingkan orang lain.
Dalam buku Kajian Tematik Tentang Takabur Dalam Perspektif al-Quran karya Dr. Jalwis Jamil, M.A, sifat takabur menjadi salah satu hal yang dapat membinasakan amal manusia. Orang yang memiliki sifat takabur tidak dapat meninggalkan sifat-sifat dendam dan tidak pula dapat dipercaya, baik perbuatan maupun ucapannya.
Imam al-Ghazali membagi takabur menjadi dua bagian yaitu takabur dalam urusan agama dan takabur dalam urusan dunia. Takabur dalam urusan agama dibagi lagi menjadi dua, yakni takabur karena ilmu dan takabur karena amal.
Menurut Imam al-Ghazali, orang yang banyak takabur karena ilmu adalah para ilmuwan, filsuf dan ulama. Adapun tanda-tanda orang yang takabur karena ilmunya, ia enggan mendengarkan nasihat dari orang yang dianggap lebih bodoh darinya. Ia merasa dirinya paling pintar dan tidak memerlukan bantuan orang lain.
Sementara takabur dalam urusan dunia disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena nasab, misalnya seseorang merupakan keturunan orang terpandang atau penguasa. Kedua, karena harta kekayaan. Ketiga, karena kekuasaan. Keempat, karena kecantikan atau ketampanannya. Kelima, karena banyaknya anak buah dan pengikutnya.
Dalil tentang Takabur
1. Neraka Jahanam bagi Orang Sombong
Dalam Al-Qur'an surat Al-Mu'min ayat 76, Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang sombong akan ditempatkan di neraka Jahanam,
ٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ
Artinya: (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong".
2. Wajahnya Menghitam
Dalam surat Az-Zumar ayat 60, Allah SWT berfirman,
وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ تَرَى ٱلَّذِينَ كَذَبُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسْوَدَّةٌ ۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْمُتَكَبِّرِينَ
Artinya: Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?
3. Azab bagi Orang Takabur
فَأَمَّا عَادٌ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَقَالُوا۟ مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۖ أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِى خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۖ وَكَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَجْحَدُونَ
Artinya: Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami.
4. Menjauhkan dari Surga
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat takabur walaupun hanya sebesar biji sawi." (HR Muslim)
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel