Dabbah dikenal sebagai makhluk misterius yang banyak disebutkan dalam hadits. Makhluk ini dipercaya akan muncul menjelang akhir zaman, sebagai bagian dari rangkaian peristiwa besar yang mengiringi kiamat.
Lantas, apa itu dabbah sebenarnya? Untuk lebih jelasnya, simak karakteristik hingga tugas dabbah berikut ini.
Dabbah Menurut Para Ulama
Dalam buku Fitnah Dajjal dan Ya'juj Ma'juj yang ditulis oleh Lilik Agus Saputro, dabbah digambarkan sebagai hewan yang berjalan di atas bumi. Ungkapan ini sebenarnya masih bersifat umum, karena semua hewan pada dasarnya berjalan di atas bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pendapat menyatakan bahwa dabbah adalah anak unta yang telah disapih dari induknya. Pendapat ini bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi melalui Hudzaifah bin Asid al-Ghifari bahwa Rasulullah SAW menyebutkan tentang dabbah,
"Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan maqam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim)."
Di sisi lain, ada juga pendapat yang mengaitkan dabbah dengan Al-Jassasah, yaitu makhluk berbulu putih yang misterius, yang dianggap sebagai pertanda datangnya hari kiamat. Namun, pendapat ini tidak diterima luas oleh ulama karena sifat-sifat dan tindakan dabbah yang dijelaskan dalam hadis tidak sesuai dengan gambaran Al-Jassasah. Oleh karena itu, mayoritas ulama bersepakat bahwa dabbah bukanlah Al-Jassasah.
Pendapat lain menyebutkan bahwa dabbah adalah seekor ular yang mengawasi dinding Ka'bah. Ular tersebut pernah disambar oleh elang ketika orang-orang Quraisy berencana untuk membangun Ka'bah. Pendapat ini dinisbahkan oleh Al-Qurthubi kepada Ibnu Abbas, meskipun asal-usul dan wujud ular ini masih diperdebatkan dan kurang jelas.
Pendapat terakhir menyatakan bahwa dabbah merujuk pada bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penderitaan luar biasa bagi manusia. Bakteri ini dipercaya mampu melukai hingga menyebabkan kematian, dan ketika melukai seseorang, ia membawa pesan berupa nasihat yang mengingatkan manusia untuk kembali kepada Allah SWT dan agamanya, serta menekankan mereka untuk menerima hujah.
Karakteristik Dabbah
Banyak riwayat yang mengungkapkan karakter dan ciri khas dabbah meski belum ada hadits yang secara langsung menjelaskan karakteristiknya dari Rasulullah SAW. Berikut beberapa riwayat yang menjelaskannya seperti dikutip dari Asyrath As-Sa'ah Al-'Alamat Al-Kubra karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy yang diterjemahkan Badruddin dkk.
1. Berbicara Menggunakan Bahasa Manusia
Salah satu karakter dan ciri khas dabbah diterangkan oleh Ibnu Abbas RA, "Ad-Dabbah itu memiliki rambut dan bulu yang mengandung semua warna dan memiliki empat kaki."
Dia juga berkata, "Dia memiliki semua warna hewan yang ada dan memiliki karakter semua umat. Karakternya dari umat ini adalah berbicara dengan bahasa Arab yang fasih. Ad-Dabbah itu berbicara dengan manusia dalam bahasa mereka masing-masing."
2. Rambut dan Bulu yang Langka
Hudzaifah bin Yaman RA mengatakan, "Ad-Dabbah bercahaya, memiliki rambut dan bulu yang tidak akan ditemui oleh siapa pun yang mencarinya, dan tidak akan luput dilihat oleh setiap orang yang melarikan diri darinya."
3. Perpaduan Tubuh dari Berbagai Hewan dan Wajah Menyerupai Manusia
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, "Ad-Dabbah mengandung semua warna. Di antara kedua tanduknya terdapat suatu jarak yang sangat jauh untuk diduduki pengendara."
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Zubair RA, "Telinganya telinga gajah, tanduknya tanduk kijang, lehernya leher burung unta, dadanya dada singa, warnanya warna harimau, panggulnya panggul kucing, ekornya ekor kambing, kakinya kaki unta, di antara sendi-sendinya berjarak dua belas hasta."
Ibnu Abbas RA juga menggambarkan ciri khasnya, "Ad-Dabbah memiliki leher yang panjang, terlihat dari timur dan barat. Wajahnya seperti wajah manusia. Paruhnya seperti paruh burung. Berambut dan berbulu halus."
4. Sangat Besar dan Kuat Tubuhnya
Diriwayatkan oleh 'Amr bin 'Ash RA, "Kepalanya menyentuh langit, sementara kakinya belum keluar dari bumi."
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Umar RA, bahwa dabbah itu berlari seperti larinya kuda selama tiga hari, sementara sepertiga badannya belum juga keluar dari bumi.
Dabbah adalah seekor hewan yang memiliki ciri khas luar biasa, baik dari segi kekuatan, ukuran tubuh, pengetahuan, maupun keindahan fisiknya. Allah SWT mengirimnya dengan tugas khusus yang harus dilaksanakannya. Tidak seorang pun mampu melarikan diri darinya ataupun dari tindakannya.
Jika seseorang mencarinya, dia tidak dapat menemuinya. Dabbah datang menemui semua manusia yang ada di bumi pada hari itu, seakan-akan hewan tersebut membawa daftar nama-nama mereka.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Ad-Dabbah muncul dengan membawa cincin stempel Sulaiman bin Daud dan tongkat Musa bin Imran. Kemudian Ad-Dabbah itu memoles wajah orang mukmin dengan tongkat itu dan menstempel hidung orang kafir dengan cincin itu. Sampai-sampai orang-orang berkumpul dan Ad-Dabbah berkata, "Ini, wahai mukmin. Ini, wahai kafir." (HR Turmudzi dan Ibnu majah)
Tugas Dabbah
Sebagaimana dijelaskan pada sumber sebelumnya, tugas utama dabbah adalah berbicara dengan manusia, memberi label, serta menetapkan manusia pada kekafiran, kemaksiatan, kefasikan, dan kesesatan mereka. Seorang kafir tidak mampu melarikan diri darinya atau dari label yang diberikan tersebut.
Ini merupakan azab yang menghinakan bagi orang kafir di dunia, sebelum kehinaan yang lebih besar di akhirat. Sebab, label tersebut terletak pada dahinya sebagai tanda kehinaan dan kerendahan. Tanda ini tidak dapat dihapuskan dari diri orang yang bersangkutan dan ia tidak dapat bertobat karena pintu tobat telah tertutup.
Inilah yang dimaksud dari ayat 82 surah An-Naml,
وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ
Artinya: "Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."
Pada saat itu, orang-orang tidak meyakini kebenaran dan mereka tenggelam dalam kekafiran, kefasikan, dan kesesatan. Allah SWT kemudian mengirimkan dabbah kepada mereka untuk memberi peringatan bahwa mereka adalah orang-orang yang sesat, sekaligus menandai wajah mereka dengan label kekafiran dan kesesatan.
Kemunculan Dabbah
Merujuk kembali pada buku Fitnah Dajjal dan Ya'juj Ma'juj, saat dabbah keluar, ia akan berbicara dengan manusia. Dabbah akan memberi tahu bahwa orang-orang yang dahulu tidak meyakini ayat-ayat Allah SWT akan diberikan tanda pembeda antara orang yang beriman dan yang musyrik.
Orang yang beriman akan diberikan tanda berupa wajah yang bersinar, sedangkan orang musyrik akan diberikan tanda berupa hidung pesek. Hidung pesek ini menjadi tanda kekufuran bagi mereka yang tidak mengakui adanya Allah SWT.
Kemunculan dabbah diawali dari Makkah, yaitu dari masjid yang paling mulia. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Majma'uz Zawaid dari Hudzaifah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah."
Setelah dabbah keluar, tugasnya adalah memperingatkan orang-orang dan memberi tanda bagi mereka, serta membedakan antara orang yang beriman dan yang musyrik. Naudzubillah.
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa