Puasa Ayyamul Bidh November 2024: Niat, Keutamaan, dan Doa Buka Puasanya

Puasa Ayyamul Bidh November 2024: Niat, Keutamaan, dan Doa Buka Puasanya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Kamis, 14 Nov 2024 20:00 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi membaca niat puasa Ayyamul Bidh. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Jakarta -

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dianjurkan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Bulan ini, puasa Ayyamul Bidh dikerjakan mulai besok.

Dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh. Hambali, puasa Ayyamul Bidh dijelaskan juga sebagai "puasa hari putih" karena merujuk pada hari-hari saat bulan bersinar terang pada malam hari.

Puasa Ayyamul Bidh tidak hanya ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tapi juga mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW menganjurkan pelaksanaan puasa ini kepada Abu Dzar, "Wahai Abu Dzar, jika kamu hendak berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Ayyamul Bidh 15, 16, 17 November 2024

Sebelum menjalankannya puasa Ayyamul Bidh, umat Islam dianjurkan untuk membaca niat puasa Ayyamul Bidh terlebih dahulu agar ibadah tersebut sah dan terasa lebih khusyuk. Berikut adalah niat dari puasa Ayyamul Bidh.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

ADVERTISEMENT

Arab latin: Nawaitu shauma yaumul bidh sunatan lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Bagi yang ingin menjalankan puasa Ayyamul Bidh, terdapat beberapa langkah sederhana yang perlu diikuti. Puasa ini memiliki aturan yang serupa dengan puasa pada umumnya, namun tetap ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan, seperti niat. Berikut adalah tata cara dalam melaksanakan puasa Ayyamul Bidh:

  1. Membaca niat puasa Ayyamul Bidh.
  2. Menahan diri dari fajar hingga maghrib.
  3. Menghindari hal-hal yang membatalkan puasa.
  4. Memperbanyak ibadah sunnah.
  5. Menjalankan puasa pada tiga hari yang ditentukan.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh November 2024

Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, umat Islam kini memasuki bulan Jumadil Awal 1446 H yang dimulai pada 3 November 2024.

Mengacu kalender tersebut, berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Jumadil Awal 1446 H/November 2024:

  • Jumat, 15 November 2024 (13 Jumadil Awal 1446 H)
  • Sabtu, 16 November 2024 (14 Jumadil Awal 1446 H)
  • Minggu, 17 November 2024 (15 Jumadil Awal 1446 H)

Dengan mengetahui jadwal ini, umat Islam dapat merencanakan puasa Ayyamul Bidh pada hari-hari yang disunnahkan.

Jadwal Imsak, Subuh, dan Maghrib

Bagi masyarakat Jakarta yang berencana menunaikan puasa Ayyamul Bidh, penting untuk mengetahui jadwal imsak, Subuh dan Maghrib agar tidak terlewat dan dapat mempersiapkan diri sebelumnya dengan baik.

Berikut ini adalah jadwal imsak, Subuh dan buka puasa Ayyamul Bidh 15, 16, 17 November 2024

Jumat, 15 November 2024

Imsak: 03.56
Subuh: 04.06
Maghrib: 17.52

Sabtu, 16 November 2024

Imsak: 03.56
Subuh: 04.06
Maghrib: 17.53

Minggu, 17 November 2024

Imsak: 03.55
Subuh: 04.05
Maghrib: 17.53

Jadwal imsak wilayah lain bisa dilihat di sini.

Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh

Ada banyak bacaan doa buka puasa sebagaimana disebutkan dalam hadits. Salah satunya berikut ini,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah." (HR Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud)

Doa tersebut terdapat dalam kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha.

Keutamaan Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh bukan hanya amalan sunnah, namun juga mengandung beragam keutamaan yang luar biasa bagi mereka yang melaksanakannya. Dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, disebutkan beberapa keutamaan yang dapat diraih dari puasa ini. Berikut di antaranya.

1. Menjalankan Wasiat Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW mewasiatkan kepada sahabatnya Abu Hurairah RA untuk berpuasa tiga hari setiap bulan. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa selama tiga hari tiap-tiap bulan." (HR Bukhari dan Muslim)

Wasiat ini bukan hanya untuk Abu Hurairah tetapi berlaku bagi seluruh umat Islam. Dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, seseorang tidak hanya menjalankan wasiat Nabi tetapi juga memperoleh pahala yang sangat besar.

2. Setara dengan Puasa Sepanjang Waktu

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang setara dengan berpuasa setiap hari sepanjang masa. Abdullah bin 'Amru bin 'Ash RA pernah ingin berpuasa setiap hari, namun Rasulullah SAW menasihati bahwa puasa tiga hari dalam sebulan sudah cukup.

Ini ditegaskan dalam hadits yang menyatakan bahwa setiap amal kebaikan dibalas sepuluh kali lipat, sehingga puasa tiga hari sebulan sebanding dengan puasa penuh satu bulan. Rasulullah SAW bersabda, "Dan sesungguhnya cukuplah kiranya jika engkau puasa tiap-tiap bulan tiga hari. Maka untuk setiap kebaikanmu akan dibalas sepuluh kali lipat. Sesungguhnya yang demikian itu sama dengan puasa sepanjang masa." (HR Bukhari)

3. Mendapatkan Pahala 10 Kali Lipat

Setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dibalas sepuluh kali lipat oleh Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits sebelumnya, dan juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-An'am ayat 160.

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ١٦٠

Artinya: "Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan)."

4. Meneladani Sunnah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW sendiri konsisten berpuasa tiga hari setiap bulan, baik ketika berada di rumah maupun dalam perjalanan. Ibnu Abbas RA mengisahkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh,

"Adalah Rasulullah SAW biasa berpuasa pada Ayyamul Bidh, baik ketika mukim (tidak bepergian) maupun ketika bepergian." (HR Thabrani)




(kri/kri)

Hide Ads