Ketika Kamu Sedih dan Banyak Diuji, Al-Qur'an Beri Jawabannya

Ketika Kamu Sedih dan Banyak Diuji, Al-Qur'an Beri Jawabannya

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Rabu, 13 Nov 2024 06:30 WIB
Muslim woman reading from the quran stock photo
Foto: Getty Images/iStockphoto/evrim ertik
Jakarta -

Dalam Al-Qur'an telah disebutkan dan diterangkan berbagai hukum Allah dan cara bagaimana manusia harus mampu menyikapinya. Hukum Allah memiliki makna etimologi sebagai suatu gambaran kehidupan yang akan dihadapi.

Setiap manusia juga sering kali diuji dengan berbagai masalah kehidupan. Bahkan di setiap kehidupan manusia sering kali kita diberikan rasa sedih, bahagia hingga rasa kecewa.

Ketika muslim merasakan hal-hal yang membuat sedih, Al-Qur'an bisa memberikan jawaban. Berikut penjelasan dari Al-Qur'an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ketika Hati Tidak Tenang

Ketika seseorang bertanya 'Kenapa hati saya tidak tenang?', maka Allah SWT jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar Ra'd ayat 28:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ ٢٨

ADVERTISEMENT

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram." (Qs. Ar Ra'd: 28)

2. Ketika Sudah Ingin Berputus Asa

Ketika muslim sedang merasa putus asa, cobalah buka Al-Qur'an surat Yusuf ayat 87 yang berbunyi:

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ ٨٧

Artinya: "Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf beserta saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir." (Qs. Yusuf: 87)

3. Ketika dalam Ujian Allah SWT

Ujian hidup yang diberikan Allah SWT beragam. Ada yang diuji dengan sakit, kesedihan ataupun harta. Saat merasa seperti itu, Al-Qur'an surat Al-Ankabut ayat 2-3 mengatakan,

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ ٢
Artinya: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?" (Qs. Al- Ankabut: 2)

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ ٣
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta." (Qs. Al-Ankabut: 3)

4. Ketika Tidak Mendapatkan Hal yang Diinginkan

Setiap manusia memiliki hal yang dicita-citakan, namun ketika tidak tercapai maka ada pertanyaan, "Kenapa saya tidak mendapatkan hal itu?" Al-Qur'an menjawab:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ ٢١٦

Artinya: "Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (Qs. Al-Baqarah: 216)

5. Tidak Ada Tempat Bergantung

Manusia memang menjadi makhluk sosial yang sangat bergantung dengan manusia lain. Hanya saja, terkadang manusia sering membuat kita kecewa. Lalu kepada siapa kita bergantung? Al-Qur'an pun menjawab:

فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ࣖ ١٢٩

Artinya: "Jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Nabi Muhammad), "Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan pemilik 'Arasy (singgasana) yang agung." (Qs. At-Taubah: 129)




(lus/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads