Dalam pandangan Islam, masalah tidur anak bersama orang tua bukan hanya berkaitan dengan kenyamanan dan kebiasaan. Tetapi juga menyangkut pendidikan akhlak dan adab yang diajarkan oleh agama.
Islam menganjurkan adanya batasan tertentu untuk menjaga aurat, privasi, serta adab antara anak dan orang tua. Terutama ketika anak mulai memasuki usia tertentu.
Pertanyaan mengenai kapan waktu yang tepat untuk memisahkan tempat tidur anak dengan orang tua seringkali menjadi dilema bagi banyak orang tua. Terlebih lagi, dalam konteks agama Islam, terdapat beberapa pandangan dan hadits yang relevan dengan topik ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batas Usia Anak Tidur dengan Orang Tua
Dalam Islam, terdapat beberapa hadits yang membahas tentang pentingnya mengajarkan anak-anak untuk mandiri sejak usia dini, termasuk dalam hal tidur. Salah satu hadits yang sering dikutip adalah hadits riwayat Abu Daud yang menjelaskan bahwa anak-anak diperintahkan untuk salat ketika usianya tujuh tahun dan perlu dipisahkan tempat tidurnya ketika menginjak usia 10 tahun.
Rasulullah SAW bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
"Perintahlah anak-anak kalian untuk melakukan salat saat mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka (jika tidak melaksanakan salat) saat mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur di antara mereka." (HR Abu Daud).
Mengutip buku Pendidikan Seks untuk Anak dalam Islam karya Yūsuf al-Madanī Tabrīzī, periode akhir masa kanak-kanak adalah fase persiapan seks. Masa untuk mempersiapkan anak dengan aturan-aturan baku agar anak mampi menghadapi kondisi mendatang sesuai dengan tingkat pertumbuhannya.
Hal ini juga dimaksudkan sebagai langkah antisipasi jika anak tersebut mengalami kematangan seks sebelum waktunya. Untuk mencegah agar anak tidak meniru perilaku orang lain atau untuk mengekang faktor genetik yang berkaitan dengan masalah seks.
Baca juga: Nasib Anak-anak yang Wafat dalam Islam |
Cara Memisahkan Tempat Tidur Anak dan Orang Tua
Menukil buku Seni Mendidik Anak di Era Modern dengan Metode Rosululloh (Modern Islamic Parenting) oleh Maya Nurani, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memisahkan tempat tidur anak dan orang tua.
Pertama, memisahkan tempat tidur dengan memiliki tempat tidur sendiri-sendiri.
Kedua, tidur cukup satu tempat atau satu ruangan, namun masing-masing anak dan orang tua berada di tempat yang terpisah dan tidak saling berdekatan.
Cara pertama lebih dianjurkan. Sebab cara tersebut merupakan cara yang paling hati-hati.
Namun jika tempat terbatas, maka boleh menggunakan cara kedua. Namun disarankan untuk tetap mengenakan pakaian yang cukup menutupi tubuh saat tidur agar tak tersingkap aurat dan terjadi fitnah (kerusakan yang berasal dari syahwat.)
Wallahu'alam.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI