10 Hadits tentang Utang: Ketentuan Berutang dalam Islam

10 Hadits tentang Utang: Ketentuan Berutang dalam Islam

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Rabu, 06 Nov 2024 20:00 WIB
Ilustrasi likuiditas perusahaan.
Foto: Josh Appel/Unsplash
Jakarta -

Utang diartikan sebagai suatu pinjaman berupa uang atau barang, baik kepada seseorang, atau bahkan bank dengan jumlah tertentu. Berutang sering kali menjadi pilihan bagi seseorang yang berada dalam kondisi terdesak, atau ketika sedang menghadapi kesulitan ekonomi.

Sebelum berutang, kedua pihak telah melakukan suatu perjanjian, yaitu pinjaman tersebut akan dibayarkan sesuai dengan kadar yang dipinjamnya.

Meski demikian, Islam telah mengatur tentang bagaimana seharusnya seseorang memperlakukan utang, terutama kewajiban untuk membayar utang tersebut. Hal ini didasarkan pada sepuluh hadits tentang utang berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Hadits yang Membahas tentang Utang

Merangkum buku Hadits Ahkam Ekonomi yang ditulis oleh Iwan Permana, dan kitab Riyadush Shalihin Imam Nawawi, berikut adalah sepuluh hadits tentang utang.

1. Orang yang Tidak Membayar Utang Dianggap sebagai Pencuri

Rasulullah saw. bersabda:

ADVERTISEMENT

"Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri." (HR. Ibnu Majah)

2. Bebas dari Utang Merupakan Kunci Masuk Surga

Rasulullah saw. bersabda:

"Barangsiapa yang rohnya berpisah dari jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya masuk surga: (pertama) bebas dari sombong, (kedua) dari khianat, dan (ketiga) dari tanggungan utang." (HR. Ibnu Majah.)

3. Orang Kaya yang Menunda Bayar Utang Adalah Zalim

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

"Menunda membayar utang bagi orang kaya adalah kezaliman dan apabila seorang dari kalian utangnya dialihkan kepada orang kaya, hendaklah dia ikuti." (HR. Muttafaq 'alaih)

4. Orang yang Memberi Keluasan Utang Orang Lain Akan Dimasukkan ke Surga

Dari sahabat Hudzaifah, beliau pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:

"Ada seorang laki-laki yang hidup di zaman sebelum kalian. Lalu datanglah seorang malaikat maut yang akan mencabut rohnya. Dikatakan kepadanya (oleh malaikat maut), 'Apakah engkau telah berbuat kebaikan?' Laki- laki itu menjawab, 'Aku tidak mengetahuinya.'

Malaikat maut berkata: 'Telitilah kembali apakah engkau telah berbuat kebaikan.' Dia menjawab, 'Aku tidak mengetahui sesuatu pun amalan baik yang telah aku lakukan selain bahwa dahulu aku suka berjual beli barang dengan manusia ketika di dunia dan aku selalu mencukupi kebutuhan mereka. Aku memberi keluasan dalam pembayaran utang bagi orang yang memiliki kemampuan dan aku membebaskan tanggungan orang yang kesulitan.' Maka Allah (dengan sebab itu) memasukkannya ke dalam surga." (HR. Bukhari.)

5. Orang yang Enggan Membayar Utang Akan Dihilangkan Hartanya

Rasulullah saw. bersabda:

"Barang siapa meminjam harta manusia dan dia ingin membayarnya, maka Allah akan membayarkannya. Barang siapa yang meminjamnya dan dia tidak ingin membayarnya, maka Allah akan menghilangkan harta tersebut darinya." (HR. Al-Bukhari.)

6. Membebaskan Utang Orang Lain akan Menyelamatkan dari Kesusahan

Dari Abu Qatadah, dia berkata: "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Barang siapa ingin diselamatkan Allah dari kesusahan Hari Kiamat, maka hendaklah ia memberi tangguhan kepada orang yang kesulitan atau membebaskan utangnya.'" (HR. Muslim)

7. Memberikan Utang Dua Kali Sama dengan Bersedekah Dua Kali

Rasulullah saw. bersabda:

"Setiap muslim yang memberikan pinjaman kepada sesamanya dua kali, maka dia itu seperti orang yang bersedekah satu kali." (HR. Ibnu Majah.)

8. Utang Menghalangi Nyawa Seorang Mukmin

"Nyawa seorang mukmin itu terhalang dengan hutangnya, hingga dibayar utang tersebut." (HR. Tirmidzi)

9. Dosa Mati Syahid Tidak Diampuni karena Utang

Dari Abdullah bin Amru bin 'Ash, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "Allah akan mengampuni segala dosa orang yang mati syahid kecuali utang." (HR. Muslim)

Dalam riwayatnya yang lain disebutkan: "Terbunuh di jalan Allah akan melebur setiap dosa kecuali utang."

10. Orang yang Paling Baik adalah yang Melunasi Utangnya

Dari Abu Hurairah dia berkata, ada seorang laki-laki yang datang menemui Nabi saw. untuk menagih dengan kasar utang yang dijanjikan kepadanya. Maka para sahabat marah kepadanya.

Rasulullah saw. bersabda, "Biarkanlah dia karena bagi orang yang benar ucapannya wajib dipenuhi." Kemudian Beliau berkata, "Berikanlah untuknya seekor anak unta." Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, kami tidak mendapatkan kecuali yang umurnya lebih tua." Maka beliau bersabda,

"Berikanlah kepadanya, karena sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik menunaikan utangnya." (HR. Muttafaq 'alaih)

Itulah beberapa hadits tentang utang. Sebagai peminjam atau pemberi utang, jangan lupa untuk memenuhi kewajiban sesuai yang telah dijanjikan sebelum berutang ya!




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads