Hukum Suluk dalam Islam dan Macam-macamnya

Hukum Suluk dalam Islam dan Macam-macamnya

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Selasa, 05 Nov 2024 15:32 WIB
A realistic Arabian interior miniature with window and columns. Silhouette of muslim praying on carpet near window. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem. Selective focus
Ilustrasi suluk. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Jakarta -

Dalam Islam, suluk sangat erat kaitannya dengan ilmu tasawuf dan tarekat. Suluk merupakan salah satu ajaran Islam melalui suatu jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, mengamalkan ajaran suluk tidak sama dengan amalan yang umumnya dilakukan dalam syariat, karena suluk juga melibatkan mental atau batin seseorang. Lantas, apa itu suluk dan bagaimana hukum suluk dalam Islam?

Pengertian Suluk

Menurut istilah tasawuf, dalam buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali yang disusun oleh M. Abdul Mujieb, Syafi'ah, suluk adalah jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah SWT atau cara memperoleh makrifat. Dalam perkembangannya, istilah ini digunakan untuk suatu kegiatan tertentu yang dilakukan oleh seseorang agar ia dapat mencapai suatu ihwal (keadaan mental) atau maqam tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara etimologi, kata suluk berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku. Kata suluk adalah bentuk masdar dari "salaka yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti, yaitu memasuki, melalui jalan, bertindak, dan memasukkan.

Orang yang melakukan suluk disebut salik. Mengutip buku Suluk Imam Tirmidzi yang disusun oleh Ahmad Abdurrahman As-Syaikh, kaum sufi mengartikan makna salik tersebut, yaitu melaksanakan suluk atau perjalanan menuju Allah SWT, karena seorang salik memang benar-benar melakukan sebuah perjalanan kebenaran, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya surah Nuh ayat 20 dan surah An-Nahl ayat 69:

ADVERTISEMENT

لِتَسْلُكُوا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا

Arab latin: litaslukû min-hâ subulan fijâjâ

Artinya: "Agar kalian dapat berangkat (suluk) kian kemari di jalan- jalan yang luas." (QS Nuh: 20)

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا

Arab latin: tsumma kulî ming kullits-tsamarâti faslukî subula rabbiki dzululâ

Artinya: "Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah (suluklah!) jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." (QS An-Nahl: 69)

Hukum Suluk dalam Islam

Diterangkan dalam buku Menyatu Diri Dengan Ilahi karya Muhammad Sholikhin, suluk merupakan kegiatan-kegiatan tertentu yang dilakukan oleh seorang salik agar ia dapat mencapai suatu hal yang juga disebut maqam, yakni tempat persinggahan. Umumnya, untuk mencapai maqam ini dapat dimulai dengan maqam tobat, selanjutnya zuhud, sabar, kemudian tawakkal, ridha atau rela, mahabbah atau cinta, kemudian makrifat yang menghasilkan fana' dan ittihad, yakni larut dalam cinta kepada-Nya sehingga kehendak dan keinginannya menyatu dengan kehendak Allah SWT.

Untuk mencapai keadaan seperti inilah sang salik melakukan suluk dalam bentuk peningkatan ibadah dan pelatihan mental, seperti mengurangi makan dan tidur, menyendiri, serta bertafakur dan berzikir. Suluk juga sangat erat kaitannya dengan tarekat. Orang-orang yang melakukan suluk pada umumnya adalah orang yang mengikuti tarekat tertentu.

Mengenai hukum suluk dalam Islam, tidak ada larangan jika seseorang masuk ke dalam salah satu tarekat, seperti suluk, selama jalan dan cara yang dipilih tidak menyimpang dari syariat. Di sisi lain, perlu diketahui bahwa mengamalkan suluk ini menuntut upaya yang lebih keras dan tekun daripada amalan syariat yang lain, karena suluk ini menyangkut sisi batin manusia. Untuk itu, tidak semua orang mampu mengamalkannya.

Oleh karena itu, untuk melaksanakan salah satu tarekat, yakni suluk, salik harus memahami syariat dengan benar, bahkan ia hendaknya dibimbing oleh guru yang disebut syaikh atau mursyid. Sang mursyid juga harus membimbing murid-muridnya, mengawasi mereka, serta berusaha memahami kondisi hati para muridnya agar dapat memberikan tuntunan secara lahir dan batin yang sesuai.

Macam-macam Suluk

Dikutip dari buku Membumikan Al-Qur'an di Tanah Melayu yang ditulis oleh Aghna Rosi Saputri, berikut adalah macam-macam suluk.

1. Suluk ibadah, adalah jalan yang ditempuh oleh salik untuk memperbaiki pelaksanaan syariat, yang merupakan kehidupan sehari-hari seorang muslim. Tujuan dari suluk ibadah ini adalah untuk menyempurnakan ibadah-ibadah yang dilakukan.

2. Suluk riyadhah, adalah jalan yang ditempuh seorang salik untuk memperbaiki akhlaknya, dengan mengerjakan segala kekurangan dalam tingkah lakunya. Suluk ini dilakukan dengan menahan syahwat, melalui latihan diri dengan bertapa, mengurangi makan dan minum, tidur, serta mengurangi pembicaraan yang tidak baik seperti adu domba.

3. Thariqul khidmah wa bazlul jah, adalah sebuah pendidikan yang diberikan oleh seorang mursyid agar para muridnya atau salik untuk berbuat kebaikan terhadap manusia. Melalui suluk ini, salik diajarkan untuk menyembunyikan kemegahan atau kedudukan yang dimilikinya. Sehingga, salik dapat menjalin hubungan yang akrab dengan masyarakat.

4. Thariqul mujahidat wa ruku bil ahwal, adalah sebuah ajaran yang diberikan mursyid kepada salik untuk melatih agar mereka tidak menjadi pengecut atau takut dalam menghadapi peperangan untuk melawan kezaliman. Ajaran ini bertujuan agar salik dapat menjadi pahlawan yang pemberani untuk mempertahankan kedaulatan nusa dan bangsa, serta kesejahteraan umat. Karena pada dasarnya, yang harus ditakuti umat manusia hanyalah Allah SWT.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads