Cara Hidup Sehat ala Rasulullah sampai Idul Fitri 2025

Terpopuler Sepekan

Cara Hidup Sehat ala Rasulullah sampai Idul Fitri 2025

Tim detikHikmah - detikHikmah
Minggu, 03 Nov 2024 08:01 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: iStock
Jakarta -

Rasulullah SAW membiasakan diri dengan hidup sehat mulai dari bangun tidur. Sejumlah riwayat menyebut, beliau tidak pernah sakit kecuali beberapa hari menjelang wafat.

Dikatakan dalam buku Zikir Obat Hati karya Muhammad Akrom, Rasulullah SAW biasa bangun sebelum subuh. Selain menyehatkan badan, bangun sebelum subuh menjadi kesempatan untuk menunaikan salat sunnah qobliyah Subuh.

Setelah bangun, Rasulullah SAW biasa menggosok gigi, yang kala itu dikenal dengan bersiwak. Beliau juga memiliki kebiasaan menghirup udara segar di pagi hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara hidup sehat ala Rasulullah SAW juga terlihat dari cara makan beliau. Rasulullah SAW biasa mengonsumsi sayur-sayuran sebagai menu makan malam, tidak makan daging berlebihan, dan tidak mencampur makanan dan minuman yang panas dan dingin. Hal yang tak kalah penting, Rasulullah SAW makan seperlunya saja, tidak berlebihan.

Selain artikel tersebut, berikut artikel terpopuler yang menarik perhatian pembaca detikHikmah sepekan ini.

ADVERTISEMENT

Mau Jadi Petugas Haji 2025? Ini Jadwal, Syarat Batas Usia dan Tes Kesehatannya

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI akan membuka seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1446 H/2025 M. Akan ada sejumlah persyaratan tambahan pada seleksi tahun ini.

Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengatakan haji 2025 mengangkat tema "Haji Ramah Lansia dan Disabilitas". Untuk itu, pihaknya menambah persyaratan petugas haji yakni memiliki kemampuan berbahasa isyarat.

"Makanya mungkin untuk yang ramah disabilitas ini, nanti petugasnya punya syarat khusus. Kalau di antara calon petugas ada yang bisa komunikasi dengan orang yang tidak bisa bicara, atau tuna wicara, saya kira menjadi poin plus dan nanti bisa masuk spek petugas layanan disabilitas," terang Arsad dilansir dari situs Kemenag, Rabu (30/10/2024).

99 Asmaul Husna dan Artinya: Nama-nama Baik Allah

Allah SWT memiliki nama-nama baik atau indah yang dikenal dengan Asmaul Husna. Setiap nama memiliki makna mendalam yang menggambarkan kemuliaan, kekuasaan, dan kasih sayang Allah SWT.

Keberadaan Asmaul Husna disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 180. Allah SWT berfirman,

ΩˆΩŽΩ„ΩΩ„Ω‘Ω°Ω‡Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω الْحُسْنٰى ΩΩŽΨ§Ψ―Ω’ΨΉΩΩˆΩ’Ω‡Ω Ψ¨ΩΩ‡ΩŽΨ§Ϋ– وَذَرُوا Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩŠΩΩ„Ω’Ψ­ΩΨ―ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩΩΩŠΩ’Ω“ Ψ§ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ϋ€Ω‰Ω•ΩΩ‡Ω–Ϋ— Ψ³ΩŽΩŠΩΨ¬Ω’Ψ²ΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω…ΩŽΨ§ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩΩˆΩ’Ψ§ ΩŠΩŽΨΉΩ’Ω…ΩŽΩ„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ϋ– Ω‘Ω¨Ω 

Artinya: "Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaul Husna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."

Asmaul Husna berjumlah 99 yang apabila dihafalkan akan menjadi wasilah pembacanya masuk surga. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga." (HR Bukhari)

Idul Fitri 2025 Muhammadiyah dan Prediksi Pemerintah

Idul Fitri 1446 H/2025 M akan jatuh pada akhir Maret. Prediksi ini mengacu pada sejumlah kalender Hijriah yang di antaranya menjadi pedoman sebagian umat Islam Indonesia.

Menurut Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang menjadi pedoman warga Muhammadiyah, hari terakhir Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025 dan Idul Fitri 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia baru akan menetapkan Idul Fitri saat sidang isbat awal Syawal. Pada tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat digelar pada 29 Ramadan.

Adapun menurut kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Kalau Ayah Meninggal, Siapa yang Berhak Menjadi Ahli Waris?

Syariat Islam telah mengatur tata cara pembagian warisan. Pembagian warisan ini dilakukan setelah pewaris meninggal dunia.

Ketentuan pembagian warisan bersandar pada Al-Qur'an surah An-Nisa' ayat 11 dan 12. Dasar hukum pembagian warisan di Indonesia sendiri juga mengacu pada Undang-undang tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI), khususnya dalam Buku 2 tentang Hukum Kewarisan Pasal 171 hingga Pasal 185.

Salah satu pewaris adalah ayah. Apabila ayah meninggal dunia, ada beberapa orang yang berhak menjadi ahli waris. Di antaranya anak perempuan, anak laki-laki, ayah, ibu, dan istri. Besaran bagian warisan berbeda-beda, tergantung kondisi pewaris seperti memiliki anak atau tidak dan jumlah anaknya.

Bolehkah Menunda Mandi Wajib Setelah Berhubungan? Ini Penjelasannya

Kaum muslim harus mandi wajib setelah berhubungan suami istri atau junub. Bersuci dari junub ini dilakukan untuk menghilangkan hadas besar agar ibadah dinilai sah.

Dijelaskan dalam buku 400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim karya Abdillah F. Hasan, junub dapat menghalangi seorang muslim melakukan ibadah tertentu, maka dianjurkan untuk segera mandi wajib atau setidaknya berwudhu.

Bagaimana jika menunda mandi wajib?

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari berpendapat, orang junub boleh menunda mandi dari waktu wajibnya meskipun sebenarnya yang lebih baik adalah segera melaksanakannya. Dalil yang dijadikan hujjah dalam hal ini adalah hadits dari Abu Hurairah RA.

Namun, kebolehan menunda mandi wajib ini memiliki batasan, yakni selama waktu salat tidak hampir habis. Ibnu Rajab mengatakan, "Sungguh orang junub boleh mengakhirkan mandi junubnya selama waktu salat tidak hampir habis baginya."

Ini Rasanya Rutin Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil 450 Kali Tiap Hari

Hasbunallah wanikmal wakil adalah kalimat dzikir yang dibaca Nabi Ibrahim AS saat dirinya dibakar Raja Namrud. Dzikir ini juga pernah diamalkan Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan dalam buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman, mengamalkan dzikir hasbunallah wanikmal wakil memiliki keistimewaan. Waliyullah asal Maroko, Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, menyebut di antara keistimewaannya adalah memperoleh pertolongan dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Mengamalkan dzikir tersebut juga diyakini membawa pembacanya mendapatkan kekayaan dan kecukupan saat terdesak. Dalam hal ini, hasbunallah wanikmal wakil bisa diucapkan 450 kali sehari.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads