Tongkat Nabi Sulaiman AS dikenal mampu mengendalikan jin dan makhluk lainnya. Tongkat ini yang selalu menemani Nabi Sulaiman AS untuk bersandar selama setahun hingga ia wafat.
Berikut penjelasan asal mula tongkat Nabi Sulaiman AS dan kisah menarik di baliknya.
Tongkat Nabi Sulaiman AS Terbuat dari Pohon di Baitul Maqdis
Ibnu Katsir dalam kitabnya Qashash al-Anbiya terjemahan Umar Mujtahid menyebutkan, sebuah kabar yang dituturkan oleh As-Suddi dari sejumlah sahabat, bahwa Nabi Sulaiman AS pernah mengasingkan diri di Baitul Maqdis selama kurang lebih setahun dua tahun, sebulan dua bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap pagi hari, pasti ada pohon yang tumbuh di Baitul Maqdis. Ketika Nabi Sulaiman AS tengah salat, ia melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya. Nabi Sulaiman AS lalu datang mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu?" Pohon itu menjawab, "Namaku ini dan itu."
Jika pohon tersebut sebagai tanaman, Sulaiman menanamnya, dan jika tumbuh sebagai obat, pohon tersebut berkata, "Aku tumbuh untuk menjadi obat penyakit ini dan itu."
Kondisi ini terus terjadi, hingga tumbuhlah sebuah pohon bernama Kharubah (si peruntuh). Nabi Sulaiman AS bertanya padanya, "Untuk apa kau tumbuh?" Pohon itu menjawab, "Untuk meruntuhkan masjid ini." Nabi Sulaiman AS kemudian berkata, "Allah tidaklah meruntuhkan masjid ini sementara aku masih hidup. Di hadapanmu aku akan mati dan Baitul Maqdis ini runtuh."
Nabi Sulaiman AS kemudian mencabut pohon tersebut lalu ia tanam di sebuah kebun miliknya. Dari pohon itu, ia membuat sebuah tongkat yang kemudian menjadi pegangan baginya selama setahun, sementara para jin bekerja di bawah perintahnya.
Rapuhnya Tongkat Nabi Sulaiman AS
Dalam buku Sulaiman Alaihi As-Salam fi Al-Qur'an karya Humam Hasan Yusuf Shalom yang diterjemahkan Masturi Irham dan Malik Supar, diceritakan bahwa menjelang kematiannya, saat itu Nabi Sulaiman AS sedang mengawasi para jin yang tunduk kepadanya, mereka tengah melakukan pekerjaan berat.
Nabi Sulaiman AS berdiri bersandar pada tongkatnya, dan atas perintah Allah SWT malaikat maut mencabut nyawanya tanpa disadari oleh para jin yang terus bekerja.
Allah SWT menjaga jasad Nabi Sulaiman AS agar tidak jatuh ke tanah dengan cara menahannya pada tongkat besar yang ia sandarkan. Dalam keadaan berdiri, jasadnya tetap utuh sementara para jin terus bekerja tanpa menyadari bahwa Nabi Sulaiman AS telah wafat.
Seiring berjalannya waktu, Allah SWT mengirim rayap-rayap yang suka menggerogoti kayu. Rayap-rayap ini memakan tongkat Nabi Sulaiman AS dan melubanginya dari dalam hingga menjadi rapuh.
Tongkat ini pun tidak mampu lagi menahan jasad Nabi Sulaiman AS. Begitu tongkat itu hancur, jasad Nabi Sulaiman AS pun jatuh ke tanah.
Melihat kejadian tersebut, para jin terkejut dan baru menyadari bahwa Nabi Sulaiman AS telah wafat cukup lama, sedangkan mereka tidak mengetahuinya.
Kisah wafatnya Nabi Sulaiman AS dengan tongkatnya yang runtuh ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah Saba' ayat 14,
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلٰى مَوْتِهٖٓ اِلَّا دَاۤبَّةُ الْاَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَاَتَهٗۚ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ اَنْ لَّوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوْا فِى الْعَذَابِ الْمُهِيْنِۗ ١٤
Artinya: "Maka, ketika telah Kami tetapkan kematian (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu, kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Ketika dia telah tersungkur, jin menyadari bahwa sekiranya mengetahui yang gaib, tentu mereka tidak berada dalam siksa yang menghinakan."
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis