- Rangkaian Tata Cara Doa untuk Bayi yang Baru Lahir
- Hal-hal yang Dianjurkan Dilakukan ketika Bayi Baru Lahir 1. Seorang Ayah Mengumandangkan Azan pada Telinga Bayi 2. Memberi Ucapan Selamat kepada Ayah Bayi yang Baru Lahir 3. Mencukur Rambut Bayi pada Hari ke Tujuh 4. Melakukan Khitan 5. Memberi Nama Bayi dengan Nama yang Baik
Mendoakan bayi atau anak yang baru lahir merupakan suatu adab yang sangat mulia, juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT sebagai pencipta dan pemberi keselamatan setiap manusia.
Dalam momen berharga ini, orang tua memiliki peran utama untuk memanjatkan doa demi kesehatan dan kebahagiaan anak mereka, serta agar bayi yang dilahirkan dapat tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan salehah.
Namun, tidak hanya orang tua, setiap orang yang menjenguk bayi juga disarankan untuk turut berdoa. Berikut doa yang dapat dipanjatkan untuk bayi yang baru lahir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rangkaian Tata Cara Doa untuk Bayi yang Baru Lahir
Berikut adalah rangkaian doa yang dianjurkan dibaca saat bayi baru lahir, yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Khusus Wanita yang ditulis Oleh Arina Milatal Haq.
- Mengumandangkan azan di telinga kanan bayi
- Membaca iqamah pada telinga kiri bayi
- Setelah iqamah, baca doa ini pada telinga kanan bayi
اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø§Ø¬ÙØ¹ÙÙÙÙÙ ØšÙØ§Ø±Ùا تÙÙÙÙÙÙØ§ Ø±ÙØŽÙÙÙØ¯Ùا ÙÙØ£ÙÙÙØšÙتÙÙÙ ÙÙ٠اÙÙØ¥ÙسÙÙÙØ§Ù Ù ÙÙØšÙØ§ØªÙØ§ ØÙسÙÙÙØ§
Arab Latin: Allaahummaj'al'hu barran taqiyyan rasyiidan wa ambithu fil islaami nabaatan hasanan
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ia (bayi) orang yang baik, bertakwa, dan cerdas. Tumbuhkanlah ia dalam islam dengan pertumbuhan yang baik." - Membaca surah Al-Ikhlas pada telinga kanan bayi
- Membaca surah Al-Qadr pada telinga kanan bayi
- Membaca surah Ali-Imran ayat 36 pada telinga kanan bayi
ÙÙØ¥ÙÙÙÙ٠سÙÙ ÙÙÙÙØªÙÙÙØ§ Ù ÙØ±ÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ¹ÙÙØ¯ÙÙÙØ§ ØšÙÙÙ ÙÙØ°ÙرÙÙÙÙÙØªÙÙÙØ§ Ù ÙÙÙ Ø§ÙØŽÙÙÙÙØ·ÙÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙÙ Ù
Arab Latin: wa innii sammaytuhaa maryama wa inni u'iidzuhaa bika wa dzurrriyyatahaa minasy syaithaanir rajiim
Artinya: "Dan aku memberinya nama Maryam dan aku memohon perlindungan-Mu untuknya serta anak-anak keturunannya dari (gangguan) setan yang terkutuk." - Membaca doa berikut pada telinga kanan bayi
Ø£ÙØ¹ÙÙÙØ°Ù ØšÙÙÙÙÙÙ ÙØ§ØªÙ اÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØªÙÙØ§Ù ÙÙØ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ØŽÙÙÙØ·ÙاÙÙ ÙÙÙÙØ§Ù ÙÙØ©Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ù ÙÙØ©Ù
Arab Latin: a'uudzu bikalimaatillaahit taamati min kulli syaithaniw wa haammatiw wa min kulli 'ainil laammah
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah dari segala setan, kesusahan, dan pandangan yang jahat."
Hal-hal yang Dianjurkan Dilakukan ketika Bayi Baru Lahir
Dalam buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili, diuraikan beberapa hal yang dipandang penting dilakukan ketika bayi baru lahir, di antaranya sebagai berikut.
1. Seorang Ayah Mengumandangkan Azan pada Telinga Bayi
Dianjurkan bagi sang ayah untuk mengumandangkan azan di telinga kanan si bayi ketika baru lahir dan mengumandangkan iqamat di telinga kirinya.
Hal itu didasarkan pada hadits riwayat Abu Nafi' bahwa Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga Hasan ketika baru dilahirkan oleh Fatimah. Selain itu, diriwayatkan dari Ibnu Sunni dari Hasan bin Ali RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang dikaruniai anak lantas mengumandangkan azan di telinga kanannya dan iqamat di telinga kirinya, maka anaknya itu tidak akan diganggu oleh ummush-shibyan."
Ummush shibyan adalah sebutan untuk jin yang mengiringi setiap manusia.
2. Memberi Ucapan Selamat kepada Ayah Bayi yang Baru Lahir
Disunnahkan untuk memberikan ucapan selamat kepada ayah si bayi yang baru lahir, yaitu dengan mengucapkan,
"Semoga Allah SWT memberkahimu terhadap apa yang Dia anugerahkan padamu. Hendaklah kamu bersyukur kepada-Nya. Semoga ketika ia (anakmu ini) sudah besar, maka ia akan berbakti kepadamu."
Selanjutnya, hendaklah sang ayah menjawabnya dengan berkata, "Semoga Allah SWT memberkahimu," atau, "Semoga Allah SWT memberikan pahala yang besar kepadamu," ataupun ucapan lain yang semakna.
3. Mencukur Rambut Bayi pada Hari ke Tujuh
Dianjurkan untuk mencukur rambut bayi pada hari ketujuh dari kelahirannya, lalu diberi nama setelah dilakukan penyembelihan aqiqah.
Selanjutnya, hendaklah sang ayah menyedekahkan emas atau perak seberat rambut si bayi. Hal itu dikarenakan Rasulullah SAW telah menyuruh Fatimah RA melakukan hal tersebut dengan bersabda sebagai berikut.
"Timbanglah rambut Husein lalu bersedekahlah dengan perak seberat rambutnya itu."
Hal yang sama juga dikatakan Rasulullah SAW pada saat kelahiran Hasan,
"Cukurlah rambutnya lantas sedekahkanlah perak seberat rambut tersebut."
4. Melakukan Khitan
Khitan pada anak laki-laki bentuknya adalah dengan memotong ujung kulit yang menutupi kepala penisnya. Khitan pada anak laki-laki dipandang sunah muakad menurut madzhab Maliki dan Hanafi.
Sementara khifadh pada anak perempuan, yaitu tindakan memotong sedikit bagian dari kulit yang berada persis di atas kemaluan, dipandang sebagai tindakan untuk memuliakan mereka.
Menurut madzhab Hanafi, makruh hukumnya mengkhitan anak pada saat baru lahir atau pada hari ketujuh kelahirannya, karena tindakan seperti itu adalah tindakan kaum Yahudi.
Akan tetapi, madzhab Syafi'i memandang khitan pada hari ketujuh itu adalah sebuah anjuran berdasarkan hadits yang diriwayatkan Al-Baihaqi dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW telah mengkhitan Hasan dan Husein pada hari ketujuh kelahiran mereka.
Adapun menurut madzhab Syafi'i, khitan hukumnya fardhu, baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Sementara dalam pandangan Imam Ahmad, khitan bagi anak laki-laki hukumnya wajib, sementara bagi anak perempuan merupakan tindakan untuk memuliakan mereka.
Selanjutnya, menurut madzhab Maliki, lebih dianjurkan untuk menunda khitan hingga anak mencapai usia yang telah harus disuruh untuk mengerjakan salat, yakni usia tujuh sampai sepuluh tahun.
Baca juga: Aqiqah: Pengertian, Dalil, dan Syaratnya |
5. Memberi Nama Bayi dengan Nama yang Baik
Disunahkan bagi sang ayah memberikan nama yang bagus bagi anaknya. Hal itu dikarenakan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya kalian di hari Kiamat nanti akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak kalian. Oleh karena itu, baguskanlah nama-nama kalian."
Dibolehkan juga memberi nama yang lebih dari satu kata. Namun, nama yang hanya terdiri atas satu kata saja lebih utama, sebab Rasulullah SAW hanya memberikan nama satu kata kepada anak-anaknya.
Demikianlah penjelasan mengenai doa untuk bayi baru lahir beserta hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan kepada bayi baru lahir. Semoga bermanfaat.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina