Teks bacaan Al Barzanji dapat dibaca muslim untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Al Barzanji berisi kisah kelahiran Rasulullah SAW.
Menukil dari buku Maulid al-Barzanji susunan Ustaz M Syukron Maksum, dalam Al Barzanji diceritakan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW ditandai dengan berbagai peristiwa ajaib yang terjadi. Ini menjadi genderang tentang kenabian sang rasul dan pemberitahuan bahwa beliau adalah pilihan Allah SWT.
Ketika Rasulullah SAW dilahirkan, tangannya menyentuh lantai dan kepalanya mendongak ke arah langit. Dalam riwayat lain dikisahkan Nabi SAW lahir langsung bersujud pada saat yang bersamaan itu pula istana Raja Kisrawiyah retak terguncang hingga 14 berandanya terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka Kerajaan Kisar pun porak poranda. Bahkan, kelahiran Nabi Muhammad SAW mampu memadamkan api sesembahan Kerajaa Persi yang diyakini tak bisa padam oleh siapapun selama urban tahun.
Adapun, pencipta bacaan Al Barzanji adalah Sayyid Syaikh Ja'far al-Barzanji. Ia merupakan seorang ulama besar keturunan Rasulullah SAW dari keluarga Sa'adah.
Teks Bacaan Al Barzanji
Merujuk pada sumber yang sama, berikut teks bacaan Al Barzanji lengkap yang bisa dilafalkan muslim.
1. Abtadi-ul Imlaa-a
الْجَنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّي وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيْهِ
Al-Jannatu wa na'iimuhaa sa'dun liman yushallii wa yusallimu wa yubaariku 'alaih.
Surga dan segala kenikmatannya adalah kebahagiaan bagi orang yang bersholawat dan yang memohon keselamatan serta keberkahan atasnya (Rasulullah).
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
أَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ
Abtadi-ul imlaa-a bismidz dzaatil 'aliyyah.
Saya (penulis, Syekh Ja'far bin Hasan al-Barzanji) mulai menulis tulisan ini dengan nama Zat Yang Mahatinggi.
مُسْتَدِرًا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ
Mustadirran faidlal barakaati 'alaa maa anaalahu wa aulaah.
Tujuannya semata-mata memohon limpahan keberkahan atas apa yang telah saya peroleh.
وَأُثَنِي بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ
Wa utsannii bihamdin mawaariduhu saa-ighatun haniyyah.
Saya memuji dengan pujian yang tiada henti-hentinya.
مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيلِ مَطَايَاهُ
Mumtathiyan minasy syukril jamiili mathaayaah.
Dengan mengendarai kendaraan syukur yang indah.
وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ
Wa ushallii wa usallimu 'alan-nuuril maushuufi bit- taqaddumi wal-awwaliyyah.
Saya bersholawat dan memohon salam kesejahteraan atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk).
الْمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيمَةِ وَالْجِبَاهِ
Al-muntaqili fil-ghuraril kariimati wal-jibaah.
Yang berpindah-pindah pada wajah dan dahi orang-orang yang mulia.
وَأَسْتَمْنِحُ اللَّهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّةَ
Wa astamnihullaaha ta'aalaa ridlwaanan yakhushshul 'itratath thaahiratan nabawiyyah.
Saya memohon kepada Allah karunia keridaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci.
وَيَعْمُ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ
Wa ya'ummush shahaabata wal atbaa'a wa man waalaah.
Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang-orang yang mencintainya.
وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ
Wa astajdiihi hidaayatan lisuluukis subulil waadlihatil jaliyyah.
Dan saya juga memohon kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang.
وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِي خِطَطِ الْخَطَاءِ وَخُطَاهُ
Wa hifzhan minal ghawaayati fii khithathil khatha-i wa khuthaah.
Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan.
وَأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُودًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةً
Wa ansyuru min qishshatil maulidin nabawiyyi buruudan hisaanan 'abqariyyah.
Saya bentangkan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi saw.
نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلَاهُ
Naazhiman minan nasabisy syariifi 'iqdan tuhallal masaami'u bihulaah.
Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya.
وَأَسْتَعِينُ بِحَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةِ
Wa asta'iinu bihaulillaahi ta'aalaa wa quwwatihil qawiyyah.
Dan saya memohon daya dan kekuatan Allah Ta'ala dan kekuatan-Nya yang kuat.
فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Fa innahu laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Karena sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
2. Mahalul Qiyam Barzanji
صَلَّى اللهُ عَلى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ . مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا، مَرْحَبًا جَدَّ الحُسَيْنِ مَرْحَبًا
Shallallāhu 'alā Muhammad, shāllallāhu 'alayhi wasallam. Marhaban yā marhaban yā marhaban, marhaban jaddal Husaini marhaban.
Allah SWT bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW, Allah SWT bershalawat dan mengucap salam sejahtera untuknya. Selamat datang, selamat datang, selamat datang, selamat datang kakek dari Husain, selamat datang.
يَا نَبِى سَلَامْ عَلَيْكَ، يَا رَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَ . يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ
Yā nabī salām 'alayka, yā rasūl salām 'alayka. Yā habīb salām 'alayka, shalawātullāh 'alayka.
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu, sholawat (rahmat) Allah SWT untukmu.
اَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ . مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا، قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ
Asyraqal badru 'alayna, fakhtafat minhul budūru. Mitsla husnik mā ra'aynā, qaththu yā wajhus surūri.
Satu purnama telah terbit di atas kami, pudarlah jutaan purnama lain karenanya. Belum pernah kulihat seperti keelokanmu, wahai wajah yang gembira.
اَنْتَ شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ، اَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ . اَنْتَ اِكْسِيْرٌ وَّغَالِى، اَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
Anta syamsun anta badrun, anta nūrun fawqa nūri. Anta iksīruw wa ghālī, anta mishbāhus shudūri.
Kau bak mentari, kau juga laksana purnama, kau cahaya di atas cahaya. Kau laksana obat segala guna lagi mahal, kau adalah lentera hati.
يَاحَبِيْبِيْ يَامُحَمَّدْ، يَا عَرُوْسَ الخَافِقَيْنِ . يَا مُؤَيَّدْ يَا مُمَجَّدْ، يَا اِمَامَ القِبْلَتَيْنِ
Yā habībi yā Muhammad, yā 'arūsal khāfiqayni. Yā mu'ayyad yā mumajjad, yā imāmal qiblatayni.
Wahai Kekasih, wahai Muhammad SAW, wahai pengantin timur dan barat. Wahai Rasul yang diperkuat (oleh wahyu), wahai Nabi yang agung, wahai imam dua kiblat.
مَنْ رَآى وَجْهَكَ يَسْعَدْ، يَا كَرِيْمَ الوَالِدَيْ نِ . حَوْضُكَ الصَّافِى الْمُبَرَّدْ، وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُوْرِ
Man ra'ā wajhaka yas'ad, yā karīmal wālidayni. Hawdhukas shāfil mubarrad, wirdunā yawman nusyūri.
Siapapun yang memandang wajahmu pasti bahagia, wahai manusia yang memiliki orang tua mulia. Telagamu berair jernih dan sejuk, yang kelak kami datangi pada hari kebangkitan.
مَا رَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ، بِالسُّرَى اِلَّا اِلَيْكَ . وَاْلَغَمَامَةْ قَدْ اَظَلَّتْ، وَالْمَلَا صَلُّوْا عَلَيْكَ
Mā ra'aynal 'īsa hannat, bis surā illā ilayka. Wal ghamāmah qad azhallat, wal malā shallū 'alayka.
Belum pernah kami melihat unta peranakan unggul yang bersuara sambil berjalan malam hari, kecuali menuju kepadamu. Gumpalan awan menaungimu, semua makhluk mengucapkan sholawat untukmu.
Waktu Mengamalkan Bacaan Al Barzanji
Masih dari sumber yang sama, waktu pembacaan Al Barzanji yaitu ketika hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Meski demikian, bacaan ini juga bisa diamalkan dalam waktu-waktu tertentu antara lain:
- Saat kelahiran bayi
- Upacara pemberian nama
- Mencukur rambut bayi
- Aqiqah
- Khitanan
- Pernikahan
- Syukuran
- Kematian (haul)
- Orang yang berangkat haji dan selama berada di Tanah Suci
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah