Maulid Nabi adalah perayaan yang begitu dihormati oleh umat Islam sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menjadi momen spiritual bagi umat Islam untuk mengenang Baginda Nabi yang menjadi panutan hingga akhir zaman.
Menariknya, perayaan maulid Nabi memiliki sejarah panjang yang dimulai oleh satu orang untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad. Lantas, siapakah orang yang pertama kali merayakan maulid Nabi Muhammad SAW?
Orang yang Pertama Merayakan Maulid Nabi SAW
Dikutip dari buku Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, orang yang pertama kali merayakan maulid Nabi adalah Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi bin Zainuddin Ali ibn Buktitin. Dia adalah seorang penguasa Irbil yang ahlus sunnah wal jama'ah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja Mudhaffar yang menjadi orang pertama dalam merayakan hari kelahiran nabi tercatat dalam kitab Imam Suyuti yang mengatakan bahwa,
وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَ فِعْلَ ذَلِكَ صَاحِبُ اِرْبِل الَملِكُ الْمُظَفَّر أَبُوْ سَعِيْد كُوْكْبَرِي بِنْ زَيِنِ الدِّيْنِ عَلِي اِبْنِ بَكْتَكينْ أَحَدُ الْمُلُوْكِ الْأَمْجَادِ وَالكُبَرَاءِ الْأَجْوَادِ وَكَانَ لَهُ آثَارٌ حَسَنَةٌ، وَهُوَ الَّذِي عَمَّرَ الجَامِعَ الْمُظَفَّرِي بِسَفْحِ قَاسِيُوْنَ
Artinya: "Orang yang pertama kali mengadakan seremonial (merayakan maulid nabi) itu adalah penguasa Irbil, yaitu Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi bin Zainuddin Ali ibn Buktitin, salah seorang raja yang mulia, agung, dan dermawan. Ia juga memiliki rekam jejak yang bagus. Dan, dia lah yang meneruskan pembangunan Masjid al-Mudhaffari di kaki gunung Qasiyun." (Imam as-Suyuthi, al-Hawi lil Fatawihalaman 182).
Syekh Muhammad bin Ali asy-Syaukani dalam salah satu karyanya juga menyebutkan bahwa tokoh yang pertama kali mengadakan perayaan maulid Nabi secara seremonial adalah Raja Mudhaffar.
وَأَجْمَعُوْا أَنَّ الْمُخْتَرِعَ لَهُ السُّلْطَانُ الْمُظَفَّر أَبُوْ سَعِيْد كُوْكْبَرِي
Artinya: "Para ulama telah sepakat bahwa yang mengadakan seremonial maulid pertama kali adalah Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi." (Imam asy-Syaukani, al-Fathur Rabbani min Fatawa Imam asy-Syaukani).
Perselisihan Pandangan tentang Orang yang Pertama Merayakan Maulid
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, banyak ulama yang sepakat bahwa Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi bin Zainuddin Ali ibn Buktitin merupakan orang pertama yang melakukan perayaan maulid Nabi. Namun, ada pendapat lain mengenai ini.
Dikutip dari buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa, menurut catatan al-Sundubi dalam karyanya Tarikh al-ikhtilaf fi al-Maulid al-Nabawi, al Mu'izz li-Dinillah, penguasa Bani Fatimah di Mesir merupakan orang pertama yang menyelenggarakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Syekh Hasan as-Sandubi dalam salah satu kitabnya menyatakan bahwa perayaan maulid Nabi pertama kali diselenggarakan oleh Dinasti Fatimiyah, yang didirikan oleh Ubaid al-Mahdi.
لَقَدْ دَلَّنِي البَحْثُ عَلَى أَنَّ الْفَاطِمِيِّيْنَ هُمْ أَوَّلُ مَنْ اِبْتَدَعَ فِكْرَةَ الْاِحْتِفَالِ بِذِكْرَى الْمَوْلِدِ النَّبَوِي
Artinya: "Sungguh telah menjadi penunjuk kepadaku, pembahasan (di atas), bahwa sungguh Dinasti Bani Fatimah adalah kelompok pertama yang merealisasikan gagasan perayaan untuk mengingat kelahiran Nabi Muhammad." (Hasan as-Sundawi, Tarikhul Ihtifal bil Maulidin Nabawi)
Kembali mengutip dari buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa, Raja Mudhaffar Abu Said Kuukuburi bukan yang pertama merayakan maulid Nabi. Namun, beliau merupakan orang pertama yang mengadakan perayaan maulid Nabi secara besar-besaran.
Meski terdapat perbedaan pendapat, hal yang paling penting adalah bagaimana kaum muslimin memahami makna peringatan maulid Nabi dengan melakukan perbuatan baik agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!