Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Juraij adalah seorang ahli ibadah. Suatu kali ibunya datang sementara ia sedang salat, lalu memanggilnya, 'Hai Juraij!' la tetap salat seraya mengucap, 'Ya Rabbi, ibuku atau salatku!' Lalu ia terus melanjutkan salatnya. Ibunya pun kemudian pulang.
Dalam buku berjudul Kisah Orang-orang Sabar tulisan Nasiruddin, Pada hari berikutnya, ibunya datang lagi sementara Juraij masih melakukan salat, lalu memanggilnya, 'Hai juraij!' la tetap salat seraya mengucap, 'Ya Rabbi, ibuku atau salatku!' Lalu ia terus melanjutkan salatnya. Ibunya pun kemudian pulang lagi.
Pada hari berikutnya, ibunya datang kembali sementara Juraij sedang salat, lalu memanggilnya, 'Hai juraij!' la tetap salat seraya mengucap, 'Ya Rabbi, ibuku atau salatku.' Lalu ia terus melanjutkan salatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kesal, lalu ibunya mengucapkan, 'Allahumma, janganlah Engkau mengambil nyawanya hingga melihat wajah perempuan-perempuan pelacur'."
Beberapa tahun kemudian, Juraij memperoleh cobaan dari Allah. Rupanya, kata-kata ibunya dikabulkan oleh Allah. Cobaan apa yang dialami Juraij?
Juraij dikenal sebagai seorang yang alim dan saleh. la dihormati oleh masyarakat. Setiap hari, ia memberikan pencerahan bagi masyarakat tentang agama. Ketika itu, ada seorang wanita cantik yang tertarik kepada Juraij. Namun, wanita itu bermaksud tidak baik.
Suatu hari, saat Juraij tengah melaksanakan salat di rumahnya, wanita itu masuk tanpa permisi. Ketika Juraij menyelesaikan salatnya, tanpa sempat menanyakan maksud kedatangan wanita itu, wanita tersebut lebih dulu berbicara.
"Aku kagum kepadamu. Aku jatuh cinta kepadamu. Maukah kau memberikan kehangatan bagiku? Aku ingin memperoleh kehangatan darimu," ujar wanita itu menggoda Juraij dalam kutipan buku berjudul Setanpun Ingin Kembali ke Surga tulisan Muhammad Syafi'e el-Bantanie
Namun, Juraij sama sekali tidak tertarik dengan rayuan wanita itu. la justru mengusirnya. Namun, wanita itu belum menyerah. la terus menggoda Juraij dengan kecantikan dan keindahan tubuhnya. Juraij tetap tidak tertarik. Akhirnya, wanita itu pergi. la merasa sakit hati. Baru kali ini ajakannya ditolak mentah-mentah oleh seorang laki-laki. Terpikir olehnya untuk menjebak dan memfitnah Juraij.
Esok harinya, wanita itu mengajak seorang penggembala kambing berzina. Perbuatan itu dilakukannya berulang-ulang sampai akhirnya ia hamil. Saat waktu melahirkan tiba, wanita itu melahirkan bayinya dengan selamat. Beberapa hari kemudian, ia mengundang masyarakat untuk memberikan suatu pernyataan penting.
"Wahai para warga sekalian, hari ini aku ingin membuka suatu rahasia. Rahasia yang akan mengungkap siapa sebenarnya sosok orang yang kalian anggap saleh selama ini," ujar wanita itu membuka pembicaraan.
Warga penasaran, apa sebetulnya yang ingin disampaikan oleh wanita itu?
"Para warga sekalian, ketahuilah bayi yang aku gendong ini adalah hasil perzinaanku dengan Juraij. Juraij berkali-kali memperkosaku sampai aku hamil dan melahirkan bayi ini."
Warga gempar. Mereka saling berbicara dan mengomentari apa yang disampaikan oleh wanita itu. Ada yang percaya, ada juga yang tidak. Wanita itu terus berusaha meyakinkan warga.
"Bayi ini adalah bukti yang tidak terbantahkan lagi. Selama inik, aku diam karena aku takut Juraij akan membunuhku. Dia mengancam akan membunuhku jika aku membuka aib ini. Akan tetapi, aku tidak sanggup lagi menahan beban ini. Karena itu, aku menceritakan semuanya kepada kalian. Terserah kalian mau percaya atau tidak. Aku hanya ingin keadilan ditegakkan," tutur wanita itu.
Warga mulai iba dan simpati dengan apa yang dialami wanita itu. Akhirnya, warga percaya dengan apa yang dikatakannya. Mereka pun murka lalu beramai-ramai menuju rumah Juraij. Sesampai di sana, tanpa meminta klarifikasi, warga langsung menyeret Juraij untuk diadili. Juraij tidak mengerti dengan perlakuan warga, tetapi ia berusaha tetap tenang.
"Juraij, wanita ini mengatakan bahwa kau telah memperkosanya berkali-kali hingga hamil dan melahirkan bayi yang kini digendongnya itu. Apa itu benar?" tanya kepala warga.
"Oh, jadi itu masalahnya kalian menggiringku ke sini. Ketahuilah, wanita itu berdusta. Aku tidak pernah menyentuhnya," terang Juraij.
"Kami tidak percaya kata-katamu. Bayi itu merupakan bukti nyata kau telah memperkosanya. Kami memutuskan untuk merajammu," terang kepala warga.
"Beri aku waktu untuk shalat dua raka'at," pinta Juraij.
Kepala warga menyetujui permintaan Juraij. la segera berwudhu dan melaksanakan salat dua raka'at. Usai salat, ia berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari fitnah keji ini. Setelah itu, Juraij mendekati wanita itu.
"Wahai para warga, persaksikanlah apa yang dikatakan oleh bayi ini!" ujar Juraij. Warga penasaran apa yang akan dilakukan oleh Juraij.
"Hai bayi, dengan izin Allah, katakanlah siapa sebenarnya ayahmu!" ujar Juraij kepada si bayi.
Ajaib! Bayi itu bisa berkata-kata. "Ayahku adalah seorang penggembala kambing," bayi itu bicara dengan jelas.
Sontak warga semakin gempar. Bayi yang belum berusia satu bulan itu bisa berbicara fasih layaknya orang dewasa. Mereka pun beralih mempercayai Juraij. Juraij akhirnya selamat dari fitnah. Kata-kata bayi itu tidak bisa dibantah lagi. Sementara wanita itu merasa malu karena telah memfitnah Juraij. Bayi dalam kisah Juraij itu adalah satu dari lima bayi yang bisa berbicara sewaktu masih bayi.
(lus/erd)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB