Islam tidak pernah melarang atau membatasi umatnya untuk berteman. Meski demikian, ada sejumlah aturan yang disebut sebagai adab berteman bagi para muslim.
Bukan tanpa alasan, adab berteman ini dimaksudkan agar hubungan muslim terjalin dengan baik. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan teman dalam kehidupan sehari-hari.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 13,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Mengutip Buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, berikut beberapa adab berteman dalam Islam yang dapat dipahami muslim.
Adab Berteman dalam Islam
1. Memilih Teman yang Baik
Adab berteman yang pertama adalah memilih teman yang baik. Maksud baik di sini adalah akhlaknya tidak buruk.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
2. Gunakan Panggilan Baik pada Teman
Biasanya, seseorang yang sudah berteman baik memiliki julukan atau panggilan tertentu. Dalam hal ini, hendaknya seorang muslim memberi panggilan yang disenangi. Jangan sampai, panggilan yang dipakai sifatnya kurang baik atau justru buruk.
3. Jaga Kerukunan
Dalam berteman sudah sepantasnya kita menjaga kerukunan hubungan. Jika suatu saat berbeda pendapat, tetaplah saling menghormati dan ingatkan dengan cara yang baik apabila harus menegur.
4. Bersikap Lemah Lembut
Nabi Muhammad SAW selalu bersikap lemah lembut kepada para sahabatnya. Allah SWT berfirman dalam surah Al Fath ayat 29,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا
Artinya: "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar."
5. Menutup Aib Teman
Teman adalah manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai muslim yang baik, hendaknya ia menerima kekurangan dan menutup aib temannya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat." (HR Tirmidzi)
6. Tidak Berlebihan dalam Mencintai Teman
Meski memiliki teman dekat dan sangat percaya kepada mereka, hendaknya muslim tidak berlebihan dalam mencintainya. Jika berlebihan, maka seseorang akan takut kehilangan dan bisa jadi kita bersikap subjektif kepadanya. Oleh karenanya, ketika berteman sudah sepantasnya muslim saling menasehati dalam kebaikan dan tak ragu mengingatkan jika memang salah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai." (HR Tirmidzi)
7. Membantu Teman ketika Membutuhkan
Sikap saling tolong menolong lazim dilakukan sesama teman. Dengan demikian, ketika teman membutuhkan bantuan, sudah sepantasnya muslim membantu.
8. Mendoakan Teman
Teman yang baik dapat menjadi saudara terdekat kita. Oleh sebab itu, doakanlah teman ketika selesai salat. Ini berlaku bagi teman yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026