20 Puisi tentang Maulid Nabi yang Menyentuh Hati Pendengar

20 Puisi tentang Maulid Nabi yang Menyentuh Hati Pendengar

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Senin, 16 Sep 2024 13:00 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad
Ilustrasi maulid Nabi Muhammad SAW. Foto: Freepik/freepik
Jakarta -

Maulid Nabi adalah momen istimewa yang biasa diisi berbagai ekspresi kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu bentuk ungkapan tersebut adalah melalui puisi tentang maulid Nabi yang berisikan tentang keagungan Rasulullah SAW.

Puisi-puisi ini tidak hanya berisi sanjungan, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang kepribadian, perjuangan, dan kebesaran beliau sebagai penutup para nabi.

Pada perayaan maulid Nabi, berbagai puisi sering kali dibacakan, mulai dari lomba puisi hingga persembahan pribadi sebagai bentuk cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW. Setiap baitnya menggambarkan rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW serta mengajak umat untuk meneladani setiap ajaran dan perilaku beliau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumpulan Puisi tentang Maulid Nabi yang Menyentuh Hati

Merangkum buku Kau Sang Rosulku karya Eqy Nasya Aulia dkk dan buku Bersama Nabi Muhammad SAW karya KH Husein Muhammad, berikut kumpulan puisi tentang maulid Nabi yang menggambarkan keagungan Nabi Muhammad SAW dan bisa menjadi inspirasi bagi detikers yang ingin turut memperingati maulid Nabi melalui karya sastra.

Puisi tentang Maulid Nabi 1: Kau Sang Rasulku

Karya: Eqi Nasya Aulia

ADVERTISEMENT

Seketika kulihat kau datang menembus ruang
Bersama semburan cahaya yang perlahan menghilang
Kudengar kau bicara dalam angan
Yang lamat-lamat tenggelam terbawa khayalan

Entah sosok apa yang hadir dalam hidup kami
Entah sosok apa yang Tuhan turunkan untuk kami
Entah sosok apa yang Allah kirimkan pada kami

Sosok yang amat sangat mulia
Sosok yang begitu sempurna
Sampai kami sulit untuk mengungkapkannya

Ya Rasulullah, itulah dirimu...
Kau menuntun kami di setiap jalan
Kau menganggap kami seperti kawan
Kau hilangkan rasa benci walau kepada lawan

Ya Rasulullah,
Harum akan perbuatanmu,
Indah akan akhlakmu
Gagah akan sosokmu
Seperti menyempurnakan bayangan sejati akan dirimu

Engkau selalu sabar akan diri kami
Engkau yang selalu sayang akan kenakalan kami
Engkau yang selalu tulus dalam membimbing kami

Ya Rasul,
Kuagungkan semua perjuanganmu
Ku salut akan kasih sayangmu
Kupercaya akan kuasamu

Kau telah perbaiki perilakuku
Telah menyempurnakan akhlakku
Kau hilangkan semua keburukanku

Terima kasih Ya Rasul
Di setiap detik langkah hidupku,
Ajaranmu akan selalu kurindu

Cukup sekian puisi yang dapat saya bacakan kurang lebihnya saya mohon maaf
Wanita Melayu cantik sekali,
Jika tersenyum seperti bidadari,
Berakhir sudah puisi ini,
Sampai jumpa di lain hari.

Puisi tentang Maulid Nabi 2: Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Karya: Ryezas

Alam bersinnar-seminar bersuka rΓ­a
Menyambut kelahiran Al Mustafa Ahmad
Riang gembira meliputi penghuninya
Sambung menyambung tiada hentinya

Kini wajiblah bersuka cita
Dengan keberuntungan terus menerus tiada habisnya
Manakala kita beroleh anugerah
Padanya terpadu kebanggaan abadi

Bagi Tuhanku segala puji
Tiada bilangan mampu mencakupnya
Atas penghormatan dilimpahkanNya bagi kita
Dengan lahirnya Al Mustafa Al Hadi Muhammad

Ya Rasulullah, selamat datang ahlan wa sahlan
Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu

Ya llahi, Ya Tuhanku
Semoga Engkau berkenan memberikan nikmat karuniaMu
Menyampaikan kami ke tujuan idaman
Demi ketinggian derajat Rasul di sisiMu

Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh
Agar dengannya kami bahagia beroleh kebaikan yang melimpah
Rabbi, demi kedudukan mulianya di sisiMu
Tempatkanlah kami di sebaik-baik tempat di sisinya

Semoga shalawat Allah meliputimu selalu
Rasul termulia Muhammad
Serta salam terus menerus
Silih berganti setiap saat

Puisi tentang Maulid Nabi 3: Engkau Adalah Cahaya di Atas Cahaya

Karya: Iwan Maulana

Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya

Ya Nabiyalloh, Ya Habiballoh
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Ya Nabiyalloh, Ya Habiballoh
Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam

Ya Nabiyalloh, Ya Habiballoh
Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami
Ya Nabi Ya Rasululloh
Pujaan hati kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya...

Puisi tentang Maulid Nabi 4: Puisi Maulid Nabi

Karya: Qiew Iki

Ya rosulalloh
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma
Engkau datang sebagai rahmah
Ditengah kebodohan umat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya rosulalloh
Engkaulah akhir dari segala nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat kalam ilahi
Allahumma sholli ala sayyidina muhammad
Semoga shalawat itu menggema
Ditengah carut marut dunia
Berabad-abad sudah terlewat
Ratusan, ribuan, jutaan bahkan milyaran umat
Telah saling menggantikan
Namun nama agungmu
Tak pernah tergantikan
Ya rosululloh
Kehadiranmu ke dunia ini
Bukan hanya menghapus duka ibunda
Melainkan juga menerangi dunia
Hingga kiamat kelak
Engkaulah pelita yang tak akan padam
Engkaulah cahaya abadi
Bagi dunia
Marhaban ya rosulullah
Shalawat salam selalu tercurah kepadamu

Puisi tentang Maulid Nabi 5: Ya Nabi Ya Rasulullah

Karya: Ninda Rahayu Putri

Ya nabi ya Rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam Hingga akhir zaman

Ya Nabiyallah, Ya Habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Ditengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan Yang terdengar sumbang

Kau gantikan dengan nyayian surga
Yang sungguh menentramkan

Ya Nabi Ya Rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku bersua denganmu
Di surga Tuhanku juga Tuhanmu

Puisi tentang Maulid Nabi 6: Rinduku Kepada Rasulku

Karya: Salsabila Yuni S.

Setitik untaian kata tak bermakna,
Mungkin tak akan bisa menggantikan jutaan pengorbanan
Seorang hamba mulia nan saleh
Yang dengan tulus mencintai dan mendoakan
Tanpa kenal letih dan bosan
Selalu mengisi hati dan jiwa

Ya, Nabi Muhammad...
Bagaimana bisa aku membalas cintamu yang begitu besar
Bagaimana bisa kau mencintai umatmu yang hina ini
Bukankan engkau kekasih Allah
Bagaimana bisa aku dan saudara saudariku berdampingan denganmu kelak
Bukankah diri ini terlalu banyak noda dan dusta
Terlalu banyak hawa nafsu yang meraja
Bagaimana bisa,
Padahal diri ini sudah sangat rindu ingin bertemu
Ketahuilah, wahai suri tauladanku
Betapa beruntungnya umat yang hidup di zamanmu
Saat mereka rindu, mereka bisa datang menemuimu
Meminta nasehat dan bimbinganmu

Allohumma Sholi Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad
Dengan sholawat aku mengobati rasa rinduku
Wahai Rasul kekasih Allah
Yang sangat aku cintai
Semoga kita bisa bertemu di Jannah-Nya

Puisi tentang Maulid Nabi 7: Kecintaanku Padamu Ya Rasul

Karya: Mustika Rachel

Wajahmu yang tak pernah kulihat
Kegelapan mu yang hanya dapat tergambarkan tewat cerita
Jasa mu yang selalu terkenang
Membuat rasa cintaku semakin menggebu-gebu
Ketabahan mu yang slalu memotifasi ku
Ketaatan mu yang buatku terkagum-kagum
Dan berharap akan ku jumpai kau di surga
Bersama mereka yang mencintaimu

Wahai Nabi ku
Betapa cintanya aku pada sosok mu
Betapa rindunya aku akan kelembutan yang slalu
Kau terapkan

Wahai Rosulku
Akulah aku sebagai umat mu
Ajaklah aku untuk dapat melihatmu di surga nanti
Di tempat semua orang muslim
Berkumpul seraya memanjatkan namamu

Puisi tentang Maulid Nabi 8: Rasulullah Nabiyallah

Karya: Any Adhista

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hari kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa mulia akhlakmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama

Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlakmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlakmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..

Tangisku di Bulan Rabiul Awal
Ya Nabi Salam Alaika
Aku menangis ketika membaca cerita
Engkau berdakwah di tengah siksa
Di saat kaum Quraisy menebar keji merajalela

Puisi tentang Maulid Nabi 9: Simbol Maulid

Karya: Etta Adil

Satu ember unik tergelar di hadapan
Ada banyak telur di warna merah menghiasinya
Di dalamnya ada beras ketan, ayam goreng, dan rupa-rupa lauk pauk
Simbol khas yang disatukan dalam upacara adat
Ini adalah perayaan Maulid Nabi

Perayaan tentang sosok manusia maha mulia
Sosok al-Amin yang diberi tugas kenabian untuk seluruh umat manusia
Tak pernah ada cacat cela dalam hidupnya.
Sejarah hidupnya adalah keteladanan
Shalawat dan salam untuknya selalu

Aku tak tahu, mengapa ayam selalu menjadi simbol budaya
Dari upacara adat kelahiran sampai kematian.
Dan bahkan kini, Maulid yang kita sebut perayaan agama juga dimasuki simbol budaya

Ataukah ini asimilasi dalam sejarah masuknya Islam
Ataukah jejak kekayaan berpikir dalam mengatasi persoalan adat dan agama

Dan ingatkah kita, betapa simbol adat menjadi pemicu konflik dan perang dua kerajaan adikuasa.
Lewat massaung manu', sabung ayam antara MangkauE ri Bone dan Sombayya ri Gowa, antara Manu Bakkana Bone dengan Jangang Ejana Gowa

Sejarah pada akhirnya harus menjadi cermin dan pelajaran
Budaya dalam perjalanan sejarah pada akhirnya harus menjadi tempat menimba kebijaksanaan
Sebagaimana sejarah nabi mewariskan keteladanan,
Sejarah daerah juga selayaknya mewariskan kearifan lokal dalam berpikir dan bertindak

Puisi tentang Maulid Nabi 10: Muhammad SAW

Karya: Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah

Muhammad sang peneduh jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutra
Terasa hangat pelukan bahagia sang Ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara penyejuk jiwa

Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya yang tak bisa menulis
dan membaca
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT

Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira,
Mendapatkan wahyu pertamanya
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad

Kini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu
untuk selalu dikenang umatmu
hingga hari akhir nanti tiba
Wahai Rasulku, Nabiku, dan Junjunganku
Selamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmu
Wahai sang peneduh jiwaku....

Puisi tentang Maulid Nabi 11: Rabiul Awal Telah Tiba

Karya: Ozy V. Alandika

Rabiul awal telah tiba
Sejenak hatiku gemetar membaca kisah yang telah dijanjikan
Sungguh hari yang bahagia
Di mana orang-orang seakan mati rasa

Entah ingin menangis entah bahagia
Keduanya terbalut bersama shalawat atas Rasul-Nya

Rabiul awal telah tiba
Mengajak kita untuk mengingat kisah
Tentang pasukan Abrahah yang tumbang oleh burung dan ulat
Tentang riwayat akhir dari Persia; empat belas balkon istana Kisra sirna
Tentang padamnya api kaum Majusi
Juga tentang runtuhnya gereja Buhairah

Rabiul awal telah tiba
Kelahiran Muhammad bertabur cahaya
Menjadi pertanda bahwa Syam akan segera cerah
Menggantikan kejayaan Romawi pada zamannya

Rabiul awal telah tiba
Sudah sangat jauh dari 571 Masehi
Aku tidak pernah sekali pun melihat Nabi
Aku hanya tahu dari Sirah Nabawi
Juga firman Ilahi

Sungguh malu aku hari ini
Padahal Muhammad akan menolong di Hari Akhir Nanti
Sedangkan bibirku masih sedikit berucap shalawat
Duhai Nabiku; aku sungguh mencintaimu

Puisi tentang Maulid Nabi 12: Ya Nabi Rasulullah

Karya: Nur Mei Elvina

Ya nabi ya rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi

Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama di tengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman

Ya nabiyallah,ya habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Di tengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yg terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga yang sungguh menentramkan

Ya nabi ya rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku kan bersua denganmu
Di surga tuhanku,juga tuhanmu

Puisi tentang Maulid Nabi 13: Guru Agung

Karya: Lutfiatul Aeni

Ya Muhammad
Kehadiranmu
Laksana pelita saat malam tiba
Bagai bara kala dingin menyergap

Kau..................
Ibarat hujan di padang gersang
Seperti seteguk air ketika haus meradang
Pelipur lara saat duka tiba
Pengobat rindu sang kekasih

Kau.................
Seorang guru agung
Bagi kami yang dilanda bingung
Kau ajarkan arti kebenaran sejati

Ajaranmu benar adanya
Tauhidmu kekal dirasa
Terpatri kuat penuh tabah
Laailaha ilallah muhammadur rosulullah

Kau hantarkan ruh suci
Menuju kehadirat ilahi
Dalam nuansa surgawi Kau hadir bersama kami
Ya Rasulullah Dengan asa penuh pasrah
Aku bersimpuh dalam patuh
Mengharap syafaatmu penuh berkah
Tiada apa dapat kuberi
Dari sucinya nurani Jantung di dada Kuberi kau cinta...

Puisi tentang Maulid Nabi 14: Maulid Nabi

Karya: Ulama Malik

Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat

Puisi tentang Maulid Nabi 15: Rindu kepada Rasulullah

Karya: Amalia Dinda P.H.

Hari-hari telah berlalu...
Namun, namamu masih melekat di hatiku
Dan tak pernah aku berjumpa denganmu
Debu dan keringat membaur jadi satu
Terik matahari yang menyengat kulit
Tidak akan menyurutkan langkah-langkah kebajikanmu

Di setiap tapak jalan yang ia lalui
Tersebar doa dan keberkahan
Yang terpancar dan terasa bagi kaum muslimin
Tetapi redup bagi kaum munafik

Ya, Nabi...
Sangatlah agung namamu
Hambamu ini sangatlah rindu kepadamu
Rindu dengan kedamaian yang telah engkau berikan kepada kami

Ya, Rasulullah
Betapa indah akhlakmu
Seperti cahaya matahari
Yang menerangi isi bumi

Engkaulah,..
Sebagai petunjuk yang baik bagi kaum muslimin
Dan sebagai cermin kehidupan

Ya, Nabi, ya, Rasulullah
Hadirkanlah cinta
Dan ajarkanlah akhlakmu yang mulia kepada kami

Puisi tentang Maulid Nabi 16: Ya Rasulullah

Karya: Maida Rosa Y.

Nabi Muhammad...
Engkaulah Nabi Akhir Zaman
Nabi yang selalu mencintai umatnya

Nabi Muhammad...
Senyummu, elok wajahmu, tatapanmu memancarkan sinar
Di mana manusia dapat merasakan kebahagiaan,
Kebahagiaan yang tidak pernah dirasakan oleh manusia sebelumnya...

Tatkala engkau bersabda, Tampak tutur kata indahmu
Engkaulah sebagai safaat bagi umatmu
Dan engkau rela mengantarkan kami nanti ketika melewati jembatan keadilan yang membentang

Sambil berkata "Allahuma salim, Allahuma salim, Allahuma salim." yang artinya "Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah."

Nabi Muhammad...
Aku mencintaimu

Puisi tentang Maulid Nabi 17: Maulid Nabi

Karya: Muthi' Ahmad

Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan..
Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani....
Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...
Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat
Maulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...

Puisi tentang Maulid Nabi 18: Maulid Nabi dalam Renungan

Maulid Nabi, saat langit dipenuhi cahaya
Kisah kelahiran Nabi, bagai sinar terang yang bersinar
Di dalam hati kita, cinta-Nya merekah
Mengalir dalam doa, kita bersyukur dan merindu

Dalam kesejukan malam yang sunyi
Nabi yang mulia tiba membawa pesan suci
Kisah kehidupannya, teladan yang agung
Ajarkan kita untuk hidup dengan cinta yang tulus

Maulid Nabi, saat kita merenung dalam zikir
Kita mencintai dan menghormati Nabi dengan sepenuh hati
Dalam cahaya bulan purnama yang berseri
Pesannya menyentuh hati, membawa kedamaian yang abadi

Puisi tentang Maulid Nabi 19: Perjuangan Rasulullah

Dalam gurun pasir yang panas dan tandus
Rasulullah berjalan, tanpa lelah, penuh tekad
Perjuangan yang tak kenal kata menyerah
Membawa agama yang suci, cahaya di tengah kegelapan

Bergegas dari Gua Hira, wahyu datang berseri
Misinya membimbing umat, memandu ke arah yang benar
Berkata-kata lembut, tulus dalam nasihatnya
Rasulullah mengajarkan cinta dan perdamaian dengan tulus

Pengorbanan tanpa batas, dalam kelaparan dan kesusahan
Rasulullah terus menerus berjuang demi iman
Dalam perang dan damai, beliau membela kebenaran
Perjuangan Rasulullah, panutan dalam sejarah insan

Dengan hati yang lembut dan tangan yang lembut
Beliau memenangkan hati, bukan dengan kekerasan
Perjuangan Rasulullah, teladan bagi seluruh manusia
Mengajarkan kita untuk hidup dengan cinta dan kasih.

Puisi tentang Maulid Nabi 20: Perjuangan Rasulku

Di dalam perjuangan yang tiada tara
Rasulullah menapaki jalan yang berat
Menyampaikan pesan cinta dan rahmat
Membawa terang dalam kegelapan malam

Dalam kehinaan, ia tetap tegar dan kuat
Merintis agama, memimpin dengan tulus hati
Meski ditentang dan dicemooh oleh banyak
Rasulullah tetap setia pada tugas suci

Dalam berpakaian sederhana dan lapar yang terasa
Beliau mengajar kita arti pengorbanan dan kasih
Perjuangan Rasulullah, panutan bagi dunia
Mengilhami kita untuk menjalani hidup yang bermakna

Dalam kerendahan hati dan kesederhanaan
Beliau memimpin umat menuju cahaya penerangan
Perjuangan Rasulullah, sebuah cerita agung
Mengajarkan kita arti perjuangan yang sejati dalam hidup

Demikianlah 20 contoh puisi tentang maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat membuat pendengar atau penonton menyentuh hati. Selamat merayakan maulid Nabi!




(kri/kri)
Maulid Nabi

Maulid Nabi

57 konten
Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi satu hari besar Islam yang jatuh pada September 2024. Peristiwa penting dalam sejarah Islam ini dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads