5 Ayat Al-Qur'an tentang Menuntut Ilmu dan Keutamaannya

5 Ayat Al-Qur'an tentang Menuntut Ilmu dan Keutamaannya

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Kamis, 12 Sep 2024 08:00 WIB
Diverse Muslim children studying in classroom
Ilustrasi menuntut ilmu. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Menuntut ilmu merupakan proses penting dalam pengembangan diri seseorang. Menuntut ilmu dalam Al-Qur'an dan hadits pun dipandang sebagai kewajiban dan ibadah.

Menurut buku Hadits Tarbawi karya Hermawati, Syahrul Kholid, dan Samsul Rizal dijelaskan bahwa kata ilmu merupakan isim masdar dari kata 'alima yang berarti mengetahui, mengenal, merasakan, dan meyakini. Sementara itu, secara istilah, ilmu adalah adalah hasil dari pembentukan atau gambaran sesuatu dalam akal.

Adapun dilansir dari buku Hadis Tarbawi: Hadis-hadis Pendidikan karya H. Abdul Majid Khon, ilmu termasuk dari tiga amal yang pahalanya terus mengalir setelah seseorang meninggal dunia. Ketiganya yakni, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang yang berilmu atau alim dianggap lebih mulia daripada seorang ahli ibadah atau abid, seperti halnya keutamaan Nabi Muhammad SAW dibandingkan sahabat yang paling rendah derajatnya. Keutamaan seorang alim tidak hanya memberi manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain, sementara keutamaan seorang abid hanya menguntungkan dirinya sendiri.

Inilah hukum dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

ADVERTISEMENT

عَنْ أَنس بن مالك رضي الله عنه: أَنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم قال: طلب العلم فريضة على كل مسلم ، وإِنَّ طالب العلم يستغفر له كل شيء ، حتى الحيتان في البحر

Artinya: Dari Anas RA berkata: "Rasulullah SAW bersabda: menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang yang ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu."

5 Ayat Al-Qur'an tentang Menuntut Ilmu

Merujuk pada sumber sebelumnya, terdapat beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kewajiban menuntut ilmu.

1. Surah Al Alaq Ayat 1-5

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Artinya: 1. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

Artinya: 2. "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Artinya: 3. "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Artinya: 4. "Yang mengajar (manusia) dengan pena"

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

Artinya: 5. "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Menurut Ibnu Katsir sebagaimana dalam kitab tafsirnya, konteks ayat ini menggambarkan peristiwa awal wahyu kepada Rasulullah SAW ketika Malaikat Jibril pertama kali datang dan memerintahkan Rasulullah untuk membaca. Rasulullah SAW yang saat itu tidak dapat membaca, mengalami beberapa kali pelukan dan tekanan dari Jibril hingga merasa kelelahan.

Setelah Jibril mengajarkan ayat pertama dari surah Al Alaq, yaitu "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan," Allah SWT mengutus Rasulullah SAW dan diturunkannya perintah membaca.

2. Surah At-Taubah Ayat 122

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَࣖ

Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Ibnu Katsir menafsirkan, Allah SWT memerintahkan agar semua orang, atau setidaknya sekelompok orang dari setiap suku, berangkat untuk berperang bersama Rasulullah SAW dalam Perang Tabuk. Selain itu, mereka yang pergi harus mempelajari wahyu dan memberi peringatan kepada kaumnya tentang musuh setelah kembali.

Ini menunjukkan bahwa ada dua kewajiban utama yakni mempelajari agama dan berjihad yang merupakan tanggung jawab bersama bagi setiap muslim.

3. Surah Al-Anbiya Ayat 7

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَسَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ انْ كنتم لا تعلمون

Artinya: "Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka. Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui."

Maksud ayat ini menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya, jika seseorang tidak memahami sesuatu, ia seharusnya bertanya kepada orang-orang yang berilmu, termasuk di antara umat-umat lain seperti Yahudi dan Nasrani.

4. Surah Al-Mujadalah Ayat 11

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dalam kitabnya bahwa Allah SWT mengangkat orang-orang yang beriman dan memiliki pengetahuan tinggi ke posisi yang lebih baik, meskipun status sosial mereka rendah.

Dijelaskan pula kisah Umar bin al-Khattab yang mengangkat seorang mantan budak sebagai pemimpin karena dia ahli dalam membaca Al-Qur'an dan ilmu agama. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan dan ilmu lebih penting daripada status sosial dalam menentukan kepemimpinan.

5. Surah Ali Imran Ayat 18

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًا ۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini bahwa hanya Allah SWT yang berhak diibadahi, dan segala makhluk adalah ciptaan-Nya yang sepenuhnya bergantung pada-Nya. Ayat ini menyatakan bahwa Allah bersaksi tentang keesaan-Nya, begitu juga para malaikat dan orang-orang yang berilmu, yang menunjukkan kedudukan tinggi para ulama.

"Hanya Dia saja yang berhak sebagai Ilah bagi seluruh makhluk. Dan bahwa semuanya selain Dia adalah hamba dan ciptaan-Nya, semuanya butuh kepada-Nya, sedang Dia tidak butuh sama sekali kepada selain-Nya." ungkap Ibnu Katsir.

Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Hadits

Dijelaskan dalam hadits yang tercantum pada buku 40 Hadits tentang Pendidikan Islam karya Roudlatun Nasikah dkk, ada keutamaan yang bisa didapatkan muslim dari menuntut ilmu. Berikut bunyi haditsnya:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيْتَانُ فِيجَوْفِ الْمَاءِ

Artinya: Dari Abu Darda' berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridaan kepada penuntut ilmu Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut'."

Hadits ini menggambarkan bahwa orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan oleh Allah SWT untuk masuk surga, karena pemahaman ilmu agama membimbingnya untuk bertindak benar sebagai hamba dan berada di jalan kebajikan. Malaikat turut mendampingi dan mencintai orang-orang yang menuntut ilmu karena mereka berbuat kebajikan dan bertakwa.

Wallahu a'lam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads