Surat At Tin Ayat 4: Manusia Diciptakan dalam Keadaan Terbaik

Surat At Tin Ayat 4: Manusia Diciptakan dalam Keadaan Terbaik

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 10 Sep 2024 11:00 WIB
Ilustrasi orang sedang membaca Al-Quran
Ilustrasi orang sedang membaca Al-Qur'an (Foto: Unsplash/Rachid Oucharia)
Jakarta -

Surat At-Tin merupakan surat ke-95 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari delapan ayat pendek, sehingga mudah dihafal oleh banyak orang. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah yang diturunkan di Makkah.

Sebagaimana namanya, surat At-Tin dihubungkan dengan buah tin dan zaitun yang sering dianggap sebagai buah dari surga.

Pada ayat keempat, Allah SWT menegaskan bahwa Dia menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik, baik dari segi fisik maupun psikis. Ini menunjukkan keistimewaan manusia dibandingkan makhluk lainnya. Jadi, apa makna dan tafsir dari surat At-Tin ayat 4?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surat At Tin Ayat 4

Sebelum memahami makna mendalam dari ayat ini, mari kita terlebih dahulu membaca Surat At-Tin ayat 4. Dengan membaca ayatnya, kita dapat lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Allah SWT mengenai penciptaan manusia dalam bentuk terbaik.

Berikut ini adalah bacaan surat At Tin ayat 4 lengkap dalam tulisan Arab, bacaan latin, dan terjemahannya.

ADVERTISEMENT

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

Latin: Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm(in).

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS At-Tin: 4)

Tafsir Surat At Tin Ayat 4

Dikutip dari tafsir Kemenag, Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Berikut dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan inilah, Allah SWT memberi amanah kepada manusia sebagai khalifah di bumi.

Dirangkum dari tafsir Tahlili Kemenag, Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan kondisi fisik dan psikis terbaik. Dari segi fisik, manusia memiliki kemampuan untuk berdiri tegak, berpikir, dan menciptakan teknologi yang bermanfaat.

Dari segi psikis, manusia diberkahi dengan pikiran, perasaan, serta kemampuan untuk beragama, yang menjadikannya makhluk istimewa di antara ciptaan-Nya.

Fisik dan psikis manusia harus dipelihara dan dikembangkan dengan baik. Fisik dijaga melalui asupan gizi yang cukup dan perawatan kesehatan, sementara psikis diperkaya dengan agama dan pendidikan yang tepat. Dengan menjaga kedua aspek ini, manusia akan mampu memberikan manfaat besar bagi alam dan mencapai kemuliaan yang tertinggi.

Manusia dengan Sebaik-baiknya

M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 15 menyatakan bahwa setelah Allah SWT bersumpah dengan empat hal pada ayat-ayat sebelumnya, ayat ini memberikan penjelasan untuk sumpah tersebut.

Melalui ayat ini, Allah SWT seolah berfirman, "Demi keempat hal di atas, sungguh Kami benar-benar menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik."

Quraish Shihab juga menambahkan bahwa pernyataan Allah SWT tentang penciptaan manusia dalam bentuk fisik dan psikis terbaik tidak harus diartikan bahwa manusia adalah makhluk paling mulia di antara ciptaan Allah SWT.

Penciptaan manusia yang terbaik ini merujuk pada fungsi manusia sebagai hamba Allah SWT dan khalifah di bumi, sementara makhluk lain juga diciptakan sesuai dengan fungsi terbaik mereka masing-masing.




(hnh/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads