Surat Al A'raf ayat 180 membahas tentang nama-nama baik Allah SWT atau Asmaul Husna. Isi ayat ini salah satunya menjelaskan tentang keutamaan berdoa yang diawali dengan menyebut Asmaul Husna.
Al A'raf sendiri merupakan surah ke-7 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri atas 206 ayat. Surat Al A'raf diturunkan di Makkah sehingga tergolong surah Makkiyah.
Baca juga: Memahami Asmaul Husna dan Nama-Namanya |
Surat Al A'raf Ayat 180 Arab dan Artinya
ÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù±ÙÙØ£ÙسÙÙ ÙØ§Ùء٠ٱÙÙØÙØ³ÙÙÙÙÙ° ÙÙÙ±Ø¯ÙØ¹ÙÙÙÙ ØšÙÙÙØ§ Û ÙÙØ°ÙرÙÙØ§Û Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØÙØ¯ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ø£ÙØ³ÙÙ ÙÙ°ÙØŠÙÙÙÛŠ Û Ø³ÙÙÙØ¬ÙزÙÙÙÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙØ§ÙÙÙØ§Û ÙÙØ¹ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Wa lillÄhil-asmÄ`ul-ឥusnÄ fad'ụhu bihÄ wa ÅŒarullaŌīna yul-ឥidụna fÄ« asmÄ`ih, sayujzauna mÄ kÄnụ ya'malụn
Artinya: "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
Tafsir Surat Al A'raf Ayat 180
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI) surat Al A'raf ayat 180 berisi tentang perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk memanggil-Nya dengan nama-nama indah yang Dia miliki. Hanya Allah SWT yang jadi pemilik nama-nama terbaik yang menunjukan keagungan dan kesempurnaan-Nya.
Melalui surat Al A'raf ayat 180, Allah SWT menegaskan di antara orang-orang yang Dia ciptakan ada umat yang jadi teladan dan selalu memberi petunjuk.
"Dengan dasar kebenaran itu pula mereka setiap saat selalu berlaku adil, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, tetapi menelusuri jalan tengah yang merupakan jalan kebaikan, dan mereka juga selalu berlaku adil dalam memutus segala perkara. Mereka itulah yang akan menjadi penghuni surga." tulis Tafsir Kemenag RI.
Allah SWT menganjurkan hamba-Nya untuk menyebut Asmaul Husna saat berdoa dan berzikir. Dengan melakukan itu, mereka selalu ingat kepada Allah SWT dan iman mereka semakin subur.
Selain itu, hendaknya orang-orang yang beriman meninggalkan perilaku orang-orang yang menyimpangkan nama-nama Allah SWT. Contohnya seperti menyekutukan Allah SWT, memutar balikkan nama dan sifat-sifat Allah dengan penafsiran sendiri, menamai sesuatu selain Allah dengan nama yang hanya layak bagi-Nya, menolak nama dan sifat yang telah ditetapkan Allah, memberi nama kepada Allah dengan yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an.
Senada dengan itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menafsirkan surat Al A'raf ayat 180 menerangkan tentang nama-nama Allah SWT yang baik. Hendaknya muslim menyerukan nama-nama Allah SWT yang baik.
(aeb/rah)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan