Benarkah Hari Kiamat Berlangsung 50 Ribu Tahun? Ini Penjelasannya

Benarkah Hari Kiamat Berlangsung 50 Ribu Tahun? Ini Penjelasannya

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Minggu, 18 Agu 2024 06:00 WIB
Shot of a dramatic thunderstorm over a mountainhttp://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg
Ilustrasi hari kiamat. Foto: iStock
Jakarta -

Hari kiamat dikatakan berlangsung 50 ribu tahun, seperti ditulis Imam Al-Ghazali. Proses, tanda, dan tahapan hari kiamat ternyata tidak berlangsung dalam waktu singkat.

Hadits Hari Kiamat Berlangsung Selama 50 Ribu Tahun

Terdapat beberapa hadits yang menyebut hari kiamat berlangsung selama 50 ribu tahun. Berikut beberapa haditsnya.

1. Hari Kiamat Terasa Singkat Bagi Orang Beriman

Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumuddin menuliskan bahwa hari kiamat akan berlangsung selama 50 ribu tahun, namun akan terasa singkat bagi orang beriman. Hal ini juga dijelaskan dalam Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kitab-kitab tersebut, dijelaskan bahwa hal ini sesuai hadits yang diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Dalam suatu hari yang kadarnya 50 ribu tahun."

ADVERTISEMENT

Lalu Abu Sa'id berkata, "Alangkah lamanya ini."

Maka, Rasulullah pun bersabda, "Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya orang mukmin benar-benar akan diringankan, sehingga hari itu akan lebih ringan (pendek) baginya daripada sholat wajib yang dia lakukan di dunia."

Dalam Shahih Al-Jami', waktu yang singkat tersebut dijelaskan dengan kalimat: "Hari kiamat bagi orang-orang mukmin hanyalah seukuran antara zuhur dan ashar."

2. Hadits Balasan Tidak Mau Zakat

Rasulullah juga menyebut lama waktu 50 ribu tahun ini dalam hadits yang menerangkan masalah dosa atau balasan untuk seseorang yang tidak mau zakat. Hadits ini termaktub dalam Shahih Muslim Kitab Zakat, ada juga dalam Kitab At-Tadzhib fi Adillati Matnil Ghaya wa Taqrib karya Mustofa Daib Al-Bigha Al-Maidani Al-Dimasyqi Al-Syafi'i.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak seorang pemilik emas atau perak pun yang tidak membayar zakatnya, melainkan pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya setrika api yang dipanaskan di neraka Jahanam, kemudian disetrikakan pada lambungnya, dahinya dan punggungnya."

"Setiap kali setrika itu sudah mulai dingin, maka dipanaskan lagi untuk disetrikakan pada mereka, di mana satu hari pada hari kiamat lamanya sama dengan 50 ribu tahun dibandingkan hari di dunia. Sampai dia diberi keputusan di hadapan manusia, kemudian barulah dilihatkan jalannya ke surga ataukah ke neraka.

Kemudian Rasulullah ditanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan (harta berupa) unta?"

Beliau bersabda, "Tidak ada seorang pun pemilik unta yang tidak mau mengeluarkan hak (zakat dari untanya), termasuk mencukupi makan dan minumnya ketika memerah, melainkan pada hari kiamat ia dibaringkan di suatu tempat yang datar, di mana tidak seekor anak unta yang ketinggalan untuk ikut menginjak-injak orang tersebut dengan kukunya dan menggigit orang itu dengan giginya."

"Setiap kali unta yang satu selesai, selanjutnya akan diteruskan oleh unta yang lainnya. Lamanya hari pada waktu itu sama dengan 50 ribu tahun dibandingkan hari di dunia, sampai orang tersebut diputuskan atau diadili di hadapan manusia dan kemudian diperlihatkan jalannya, mungkin ke surga atau ke neraka.'

Lalu beliau ditanya lagi, "Ya Rasulullah! Bagaimana dengan (harta berupa) sapi dan kambing?"

Beliau bersabda, "Tidak ada seorang pemilik sapi dan kambing yang tidak mau membayar zakatnya melainkan pada hari kiamat ia akan dibaringkan pada tempat yang datar, lalu diserang oleh gerombolan sapi dan kambingnya tanpa seekor pun yang tertinggal."

"Sapi dan kambing yang menyerangnya itu tidak ada yang bertanduk melengkung ke belakang, tidak ada yang tak bertanduk, juga tidak ada yang bertanduk pecah, semuanya menanduk pemiliknya dengan tanduknya dan menginjak-injak dengan kukunya."

"Setiap kali yang satu selesai, selanjutnya akan diteruskan oleh yang lainnya, di mana lamanya hari pada waktu itu sama dengan 50 ribu tahun dibandingkan hari di dunia, sampai orang tersebut diputuskan atau diadili di hadapan manusia dan baru akan diperlihatkan padanya jalan (mungkin ke surga atau ke neraka), dan seterusnya sampai akhir hadits."

Tanda-tanda Kiamat

Sebagai muslim, kita harus mengimani bahwa kiamat pasti akan terjadi. Datangnya hari kiamat dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, salah satunya surat Al Hajj ayat 7,

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Meski pasti terjadi, tidak diketahui secara pasti kapan hari kiamat tiba. Allah SWT hanya memberikan sejumlah tanda-tanda kiamat segera datang melalui Rasulullah SAW.

Dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir, disebutkan hadits Abu Syuraihah Hudzaifah bin Usaid, bahwa kiamat tidak akan terjadi hingga munculnya 10 tanda-tanda hari kiamat.

Rasulullah SAW bersabda:

"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) matahari terbit dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (5) munculnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada." (HR Muslim, Ahmad, dan lainnya. Ibnu Katsir mengatakan hadits ini shahih)

6 Tahapan Setelah Kiamat

Dalam buku Kekalkah Kita di Alam Akhirat? karya Rizem Aizid, dijelaskan alur kehidupan manusia berawal dari alam ruh, kemudian ruh ditempatkan oleh Allah SWT ke dalam rahim ibu. Janin kemudian lahir ke alam dunia.

Dari alam dunia, manusia akan meninggal, lalu tinggal di alam barzah atau alam kubur sambil menanti datangnya hari kiamat. Ketika kiamat tiba, ada 6 tahapan yang akan dilewati manusia.

1. Yaumul Ba'ats (Hari Kebangkitan)

Setelah malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya, manusia yang sudah mati sejak pertama hingga paling akhir akan dibangkitkan kembali. Hal ini dijelaskan dalam surat Yasin ayat 51:

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

Artinya: "Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka."

2. Yaumul Mahsyar (Hari Berkumpulnya Seluruh Manusia)

Setelah bangkit, seluruh manusia mulai dari Nabi Adam hingga kaum akhir zaman dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima catatan amal secara rinci. Hal ini dijelaskan dalam surat Az Zumar ayat 69

وَأَشْرَقَتِ ٱلْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ وَجِا۟ىٓءَ بِٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Artinya: "Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan."

3. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

Setelah mendapatkan catatan amal, manusia akan ditunjukkan segala perbuatannya selama hidup di dunia. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam An-Nur ayat 24:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

4. Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Amalan manusia kemudian ditimbang tanpa luput yang ukurannya paling kecil hingga paling besar. Hal ini dijelaskan Allah dalam surat Al Anbiya ayat 47:

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

Artinya: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."

5. Yaumul Sirat (Hari Melewati Jembatan)

Dijelaskan dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah oleh Idik Saeful Bahri, SH, MH, manusia akan melewati jembatan yang menghubungkan dan mengantarkan manusia ke surga atau neraka.

Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 71:

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ

Artinya: Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan.

6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)

Pada tahap terakhir, manusia akan mendapatkan balasan sesuai amal perbuatannya, apakah akan ditempatkan di surga ataukah neraka. Tahap ini dijelaskan dalam surat Al Jatsiyah ayat 28,

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

Dengan semua penjelasan terkait hari kiamat berlangsung 50 ribu tahun, akhir dunia sesunggunya menjadi rahasia Allah SWT. Ilmu yang ada menjadi bahan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita pada Allah SWT, menghadapi hari kiamat. Wallahu a'lam.




(row/row)

Hide Ads